Pebisnis di Indonesia memang selalu dibuat “jantungan” dengan naik-turunnya harga dolar. Jika harga dolar melambung dan melemahkan nilai rupiah, maka modal usaha harus naik, demikian juga dengan harga bahan baku dan suku bunga kredit perbankan. Ketika harga dolar naik, mayoritas barang ekspor dan barang-barang elektronik akan mengalami kenaikan sebesar sekitar 20 persen.
Namun, diantara beberapa pebisnis yang khawatir dengan kenaikan harga dolar, jenis usaha berikut malah bisa “panen” dari kenaikan tersebut. Mereka biasanya akan digaji berdasarkan dolar, sementara pengeluaran hidup mereka masih dalam rupiah. Hmm, usaha apa saja yang mengalami untung besar ketika dolar naik?
1. Usaha Website dengan Adsense
Adsense adalah program kerjasama iklan lewat media internet yang diprakarsai oleh Google. Lewat program ini, web atau blog akan mendaftar dan disetujui keanggotaannya. Jika keanggotaannya sudah sah, maka pemilik website akan mendapat keuntungan untuk setiap iklan yang diklik pengunjung situs. Sistem ini biasanya dikenal dengan sistem pay per click (ppc).
Jumlah uang akan ditentukan oleh publisher apabila ada Ad Unit yang di klik. Nilai satu klik ini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk performa dan kualitas website. Untuk setiap klik iklan, Google akan memberikan bagian imbalan dalam satuan dolar. Tentu ini akan sangat menguntungkan bagi pemilik situs.
2. Perusahaan Ekspor-Impor
Kenaikan harga dolar dengan mempengaruhi usaha ekspor-impor, terutama barang-barang elektronik. Jenis usaha ini tidak berdampak negatif karena mereka tidak membeli bahan baku dari luar negeri melainkan sudah membeli barang jadi. Sering sekali, meskipun harga dolar melambung naik, penjualan barang-barang elektronik tidak lesu dan berjalan seperti biasanya.
Hal itu disebabkan karena sifat orang Indonesia yang cukup konsumtif, sehingga meskipun harga barang elektronik naik, mereka tidak merasa bermasalah untuk membelinya. Kita lihat, meski di tengah resesi global, pameran produk elektronik selalu diserbu oleh orang Indonesia. Ini mengakibatkan para pengusaha elektronik impor mendapat untung besar.
3. Freelancer dengan Gaji Dollar
Seorang freelancer biasanya bekerja dari rumah, dimana jadwal kerjanya bergantung pada jumlah proyek yang sedang digarap. Selain waktu yang fleksibel dan tidak perlu repot-repot ke kantor, keuntungan bekerja freelance adalah kebanyakan dari profesi ini dibayar dengan hitungan dolar, karena biasanya berhubungan dengan proyek penerjemahan atau tulisan yang berhubungan dengan dunia internasional.
Meski penghasilan per bulannya tidak bisa diestimasi, namun pekerja freelance adalah salah satu profesi yang melonjak girang jika harga dolar melambung. Bayaran seorang freelancer di bidang penerjemahan, misalnya, bisa mencapai 400-500 dolar per bulannya. Dan itu bisa menjadi naik berkali-kali lipat jika harga dolar sedang melambung.
Demikianlah beberapa usaha mengalami musim “panen” setiap kali harga dolar melambung. Meski jika harga dolar melemah usaha mereka ikut lesu, namun para pelaku bisnis di bidang-bidang tersebut bisa menutupinya jika harga dolar sedang naik. Maka tidak heran jika pengusaha lain mengeluhkan kenaikan dolar, para pengusaha di atas justru bersorak gembira.
4. Pengrajin
Siapa bilang bekerja di bidang seni tidaklah menghasilkan? Lihatlah para pengrajin mulai dari batu mulia, perhiasan, hingga kayu dan banyak hal kreatif lainnya. Banyak dari hasil karya mereka dijual ke luar negeri via online dan dibayar dengan kurs dollar lho.
Bisa dibayangkan bukan berapa banyak laba mereka jika kurs dollar melambung tinggi? Namun, perlu kita ingat semua pekerjaan dan usaha memiliki poin positif dan negatifnya masing-masing. Untung-rugi adalah masalah manajemen dan timing yang tepat. Dan yang paling penting dalam sebuah usaha adalah kerja keras dan konsistensi. (HLH)