in

Mengenal Baia, Kota Kuno “Penuh Dosa dan Surga Dunia” yang Ditenggelamkan ke Dasar Laut

Kita mungkin mengenal kisah mengenai Pompeii, kota megah yang luluh lantak karena maksiat para penduduknya. Ya, bukan hanya isapan jempol semata, sisa-sisa peradabannya yang tersapu lahar vulkanik menjadi bukti keberadaannya. Bisa dibilang kisah kota kuno yang satu ini jadi pengingat buat manusia di masa selanjutnya.

Namun siapa sangka tidak hanya Pompeii, kota yang hancur karena ulah penduduknya. Baia, juga mengalami nasib yang sama dengan kota namun sayang jarang orang mengenal dengan daerah kuno yang satu ini. Yuk mengintip sejarah Baia sebuah kota kuno yang terlumat karena hidup hedon warganya.

Kota yang merupakan surga dunia bagi orang kaya

Siapa sangka sebuah kota indah nan menarik zaman dulu ini tiba-tiba berkembang pesat menjadi daerah hiburan. Ya, kebanyakan para kaum kaya Romawi datang ke kota Baia untuk menghambur-hamburkan uangnya dengan berbagai kesenangan. Itu bukan hal yang aneh jika mengingat banyaknya kesenangan yang ditawarkan oleh kota satu ini.

Kota surga dunia [image source]
Mulai dari pesta pora yang selalu ada setiap malam, bangunan-bangunan sangat megah, perjudian, hingga para wanita yang siap untuk menghibur. Oleh sebab itu beberapa orang sempat menjulukinya sebagai “kota penuh dosa” atau “Surga duniawi”. Bisa dibilang mirip dengan Las Vegas pada zaman sekarang.

Bukan hanya jadi tempat hiburan, Baia juga saksi sejarah panjang

Ternyata kota kuno yang satu ini juga menjadi saksi sejarah tokoh-tokoh penting dunia. Mungkin karena banyaknya hiburan yang disuguhkan Baia, seolah menjadi magnet seluruh warga dunia, termasuk orang-orang berpengaruh di zaman itu. Misalnya saja rumor mengenai Cleopatra yang lari ke kota ini setelah Julius Caesar terbunuh di tahun 44 sebelum masehi.

Jadi saksi sejarah [image source]
Hingga tragedi rencana pembunuhan dengan menggunakan racun oleh Julia Agrippina pada Claudiaus sebagai upaya perebutan tahta di Kerajaan Romawi kuno. Sejatinya masih banyak lagi cerita-cerita tokoh dunia di kota ini, otomatis hal itu membuktikan kalau Baia adalah salah satu saksi sejarah dunia.

Layaknya Pompeii, kemaksiatan membuat kota ini jadi binasa

Namun di balik banyaknya kesenangan di kota satu ini, ternyata tersimpan bahaya kelam yang menanti layaknya bom waktu. Ya, kota yang satu ini hancur karena bencana vulkanik dan tenggelam ke dasar lautan dengan beberapa penduduknya. Sebelum bencana besar itu terjadi pun, banyak peperangan yang melanda, semisal penyerangan dari kaum barbar hingga datangnya pasukan Muslim yang dipimpin Salahudin.

Bencana yang membuat binasa [image source]
Alhasil banyak yang meninggalkan kota yang satu ini, namun sebagian penduduk kecil memilih menetap. Akhirnya bencana meletusnya gunung Vesivius menjadi akhir hayat “Las Vegas” di zaman Romawi kuno ini. Tak ada satu pun yang tersisa karena Baia kecuali puing-puing sisa kemegahannya.

Sisa peradaban dari Baia kini jadi sebuah situs kebudayaan yang dijaga

Lantaran merupakan saksi sejarah dan kebudayaan yang luar biasa, pemerintah Italia dengan serius mengurusnya. Pertama menjadi terkenal pada tahun 1940 saat foto situs ini viral di masanya. Akhirnya mulai dari 2002, penanganan khusus dan penelitian bawah laut dilakukan pada peninggalan kota Baia ini.

baia hancur

Alhasil daerah “Penuh dosa” ini jadi magnet baru lagi, bukan untuk bersenang-senang menghamburkan uang seperti dulu, namun untuk kegiatan penyelaman dan penelitian. Namun tidak mudah untuk mendatangi Las Vegas kuno ini pasalnya diperlukan izin khusus dan pengawasan yang sangat ketat.

Seperti yang diketahui, serupa dengan Pompeii, Baia menjadi saksi bagaimana hancurnya peradaban karena kemaksiatan dan sikap hedon warganya. Tentu hal ini menjadi pelajaran buat kita agar bersikap lebih bijaksana dan tidak silau dengan segala harta dan kemewahan.

Written by Arief

Seng penting yakin.....

Leave a Reply

Inilah 5 Rahasia di Balik Menteri Susi ‘Menenggelamkan’ Kapal Asing Pencuri Ikan

Hanya Lulusan SD, Kakek Muryani Ubah Sampah Plastik Menjadi BBM, Bikin Para Ilmuwan Melongo!