Berawal dari temuan orang-orang Afrika di tahun 800an sebelum masehi, kini kopi sukses menjadi minuman hampir semua orang di dunia. Tak salah memang kenapa minuman ini bisa begitu digemari. Bukan hanya karena punya rasa dan aroma yang khas, tapi juga seribu manfaat luar biasa di baliknya. Belum lagi kopi juga punya berbagai jenis yang masing-masing memiliki cita rasa khasnya sendiri.
Berbicara soal kopi nih, tentu yang bakal diingat banyak orang, khususnya masyarakat Indonesia, adalah jenis kopi luwak. Alasannya nggak lain karena kopi satu ini dikenal memiliki rasa yang khas serta harga yang mahal. Soal banderol, serius, kopi satu ini dihargai sampai jutaan lho per kilogramnya. Gara-gara harga ini, kopi luwak pernah dijuluki yang termahal di dunia. Sayangnya, julukan itu sudah nggak disematkan lagi karena kini sudah ada pesaing kopi luwak yang lebih gila lagi soal harga. Namanya adalah Black Ivory Coffee.
Sejak awal kemunculannya, kopi satu ini sudah menarik perhatian banyak orang di dunia. Bukan cuma karena harga tapi juga proses unik serta rasanya yang katanya sangat nikmat. Nah, masih tentang Black Ivory, berikut adalah fakta-fakta tentang kopi dengan julukan termahal di dunia itu.
Secara garis besar, proses pembuatan Black Ivory ini nggak jauh berbeda dari kopi luwak. Ya, keduanya sama-sama harus dicerna dulu oleh hewan untuk selanjutnya diproses lagi. Bedanya, kalau kopi luwak dicerna oleh si luwak, sedangkan Black Ivory ini dihasilkan oleh mamalia darat terbesar. Ya, gajah.
Kopi Black Ivory pertama kali ditemukan di Thailand oleh seorang pria Kanada bernama Blake Dinkin. Jadi, Blake mencoba sebuah trik untuk menghasilkan kopi baru dengan menyengaja memberikan biji-biji kopi pilihan untuk para gajah di sebuah penangkaran. Setelah beberapa trial and error, kemudian didapatkan hasil yang sungguh luar biasa. Kopi yang berasal dari kotoran gajah ini sangat nikmat dan punya ciri khas.
Secara umum proses pembuatan kopi ini cukup mudah, tapi dalam praktiknya ternyata susah lho. Ada banyak alasannya kenapa begini. Pertama adalah proses pencernaan gajahnya sendiri. Tak seperti pembuatan kopi luwak, yang satu ini cenderung lebih lama. Ya, untuk menghasilkan beberapa ons biji kopi Black Ivory, petugas harus menunggu 10-15 jam.
Alasan lain kenapa bikin kopi satu ini susah adalah hasilnya yang tidak menentu. Berkilo-kilo gajah makan kopi, tapi belum tentu hasil akhirnya sama. Sebabnya karena pencernaan gajah yang sangat kuat sehingga banyak kopi yang hancur alias tergiling sempurna di dalam perut si hewan besar itu. Ini juga alasan kenapa kopi Black Ivory itu langka dan jarang-jarang.
Sama seperti luwak, kopi satu ini dihasilkan dari kotoran hewan. Tapi, kalau luwak umumnya memiliki kotoran yang menggumpal, jadi kopi-kopinya tetap padat, utuh, dan lebih gampang diolah. Nah, kalau gajah tentu beda. Biasanya kotorannya berbentuk lebih berserat serta ukurannya sangat besar.
Yang bikin ogah dari proses pembuatan kopi Black Ivory ini ya pemisahannya. Bagaimana tidak, para petugas harus membelah, memisahkan, kemudian memunguti satu per satu kopi di dalamnya feses gajah yang sebesar bola bowling itu. Awalnya memang bikin mual, tapi kalau sudah biasa bakal tidak masalah.
Pasti pernah dengar kan ungkapan yang bilang, “usaha tidak akan mengkhianati hasil”? Ungkapan itu cocok dengan kopi satu ini. Bikin Black Ivory memang nggak mudah, bahkan harus rela korek-korek kotoran gajah, tapi hasil akhirnya luar biasa. Ya, apalagi kalau bukan karena harganya.
Diketahui, harga kopi ini per kilogramnya mencapai $1.100 atau sekitar Rp 14 jutaan kalau berdasarkan kurs sekarang. Edan ya? Tak ada kopi di dunia ini yang melebihi si Black Ivory. Dan dengan banderol harga yang selangit itu, tak heran juga kalau per cangkirnya kopi ini dijual seharga kurang lebih Rp 500 ribu.
Alasan yang menjadikan kopi ini mahal bukan hanya karena proses tapi juga rasa. Soal rasa, kopi mahal itu katanya memang nikmat sekali. Menurut mereka yang pernah mencobanya, kopi Black Ivory cukup ringan dan tidak begitu pahit, serta punya aroma yang khas dan beda. Ada juga sensasi cokelat dan bunga di sana. Hmm, benar-benar nikmat.
Proses pencernaan gajah dipercaya menjadi faktor utama kenapa kopi satu ini punya ciri khas. Selain itu, bahan tambahan lainnya juga diduga ikut memengaruhi rasa kopi yang dihasilkan nantinya. Diketahui, sebelum diberikan kepada si gajah, kopi-kopi dicampur dengan berbagai bahan terlebih dulu. Mulai dari buah-buahan sampai tebu. Kemudian bahan-bahan ini diproses melalui pencernaan perut gajah sehingga menghasilkan kopi Black Ivory yang enak luar biasa.
Inilah Black Ivory, si kopi nikmat yang bikin penikmatnya bisa jatuh miskin karena saking mahalnya. Kalau membaca ulasan di atas, memang tidak mengherankan kenapa kopi ini bisa dihargai segila itu. Nah, bagi para penggemar kopi wajib coba tuh. Tapi, di Indonesia sepertinya masih belum ada. Jadi, harus pergi ke Thailand dulu kalau mau mencobanya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…