Banyak yang bilang kalau nama adalah doa, pemberian orang tua yang paling berharga ketika bayi lahir di dunia. Nama yang diberikan akan dibawa hingga akhir hayat, walau dalam beberapa kasus nama juga bisa diganti. Tetap saja, nama adalah sesuatu yang akan melekat pada pribadi seseorang.
Siapakah namamu? Apakah namamu termasuk pasaran, khususnya di Indonesia? Dwi, Muhammad, Nur, Sri, Asep, Endang dan beberapa nama lainnya disebut-sebut sebagai nama paling pasaran, populer dan paling sering dipilih oleh para orang tua. Tapi nggak perlu sedih, apalagi minder karena namamu sudah banyak dipakai orang. Mending juga kamu berkumpul sama mereka yang namanya sama sepertimu. Caranya? Gabung aja di komunitas-komunitas ini :
1. Agus-Agus Bersaudara
Awal tahun ini, para Agus di Indonesia baru saja menggelar kopi darat bertema Brotherhood Offline Meeting (BOM). Kala itu ada sekitar 300 Agus yang datang. Mereka sebelumnya sudah terkumpul di sebuah komunitas online Facebook bernama Agus-Agus Bersaudara. Cari deh! Sekarang sudah ada lebih dari 5.653 Agus yang bergabung di sana.
Yang unik, AAB atau Agus-Agus Bersaudara ini sudah memiliki komunitas online per daerah dengan perwakilan yang disebut Dewan Agus Daerah. Dilansir dari JPNN.com, komunitas ini sudah ada di 22 provinsi di Indonesia. Ingin daftar? Cukup kirim fotokopi KTP saja kok ke [email protected].
2. Komunitas Sri
Di sinetron atau FTV sering kita lihat kalau wanita bernama Sri itu pasti dari Jawa, berlogat medok dan dianggap kampungan. Padahal jika dilihat dari artinya, Sri adalah lambang kecantikan, kesuburan dan kemakmuran. Tahu dong kalau padi sebagai lambang kemakmuran dinamai Dewi Sri?
Karena ingin menghilangkan anggapan bahwa Sri adalah nama yang tidak bagus, seorang Sri yaitu Sri Sayekti dari Semarang membuat sebuah komunitas bernama komunitas Sri dengan motto Dari Sri untuk Sri dan untuk Bangsa. Komunitas ini sudah berdiri sejak tahun 2007 dan mempunyai lebih dari 6.000 Sri. Tapi jumlah tersebut belum mencakup semua Sri yang ada di Indonesia. Kamu sudah daftar belum?
3. Paguyuban Asep
Awalnya, seorang Asep yaitu Asep Iwan Gunawan membuat grup Facebook, How many people whose name ASEP are there in Facebook? Tak disangka, ternyata ada banyak sekali orang bernama Asep dan masuk ke dalam grup tersebut. Grup Facebook pun mulai serius dibuat. Awalnya nama grup nama Asep di Facebook ini adalah Paguyuban Asep @ Facebook, tapi kamu sekarang bisa cari dengan nama Paguyuban Asep Dunia -PAD.
Hingga pantauan terakhir, grup Asep ini memiliki 4236 anggota. Dan jika kamu bernama Asep, segera bergabung deh. Kamu juga bisa memantau berita apa saja di situs resmi mereka yaitu PaguyubanAsep.com, di dalamnya semua berita dari tokoh bernama Asep dan kegiatan PAD tercantum.
4. Komunitas BAMBANG Indonesia
Dalam bahasa Jawa, Bambang memiliki arti ksatria dan biasa diberikan pada bayi laki-laki. Satuan nama ini juga termasuk yang paling populer di Indonesia. Bahkan di Facebook, terdapat sebuah grup bernama Komunitas BAMBANG Indonesia. Isinya tentu saja orang-orang yang bernama Bambang. Kini baru sekitar 294 orang yang bergabung di grup ini.
Awalnya, grup yang muncul di tahun 2009 ini hanya berisi 59 orang. Dengan tidak memiliki tujuan komersil, grup ini hanya ingin membuat orang-orang bernama Bambang saling kenal dan silaturahmi.
5. Sugeng Joglosemar
Seperti yang bisa ditebak, orang-orang yang terkumpul di Sugeng Joglosemar pastilah memiliki nama Sugeng. Joglosemar sendiri adalah singkatan dari Jogja, Solo, Semarang. Jadi para Sugeng yang tinggal di daerah itulah yang awalnya mendirikan komunitas ini. Tujuan utama komunitas ini sama seperti yang sebelumnya yaitu menjaga silaturahmi dengan para Sugeng yang ada di Indonesia, khususnya di area yang sudah disebutkan.
Dari grup Facebook Para Sugeng Joglosemar terlihat bahwa pendiri komunitas ini adalah J Sugeng Suhartanto. Dan kini sudah ada 648 Sugeng yang masuk ke dalam grup ini. Nah, kalau kamu berada di daerah Joglosemar, buruan deh gabung grup ini.
6. Jogja Endang Club
Dari kota Gudeg terciptalah sebuah komunitas bernama Jogja Endang Club. Komunitas ini dibuat untuk menyatukan para wanita bernama Endang dalam sebuah wadah untuk saling tukar cerita, bakti sosial dan juga kegiatan positif lainnya. Di Jogja sendiri, pada awalnya sudah ada 571 Endang yang terkumpul. Rencananya Endang Club ini akan diperluas ke daerah lain hingga ke seluruh Indonesia.
Setiap tanggal 9, para Endang akan berkumpul di rumah Endang Syahbenol, pendiri Jogja Endang Club di daerah Sleman. Mereka juga mengenakan baju batik yang sama, berwarna coklat tua dengan motif kawung prabu. Ide Endang Syahbenol untuk mengumpulkan orang-orang bernama Endang ini terjadi pada tahun 2004. Tak disangka karena keisengan, ia bisa bertemu dengan para Endang dari berbagai daerah dan profesi. Tertarik gabung?
Memiliki nama yang pasaran dan populer mungkin membuatmu malu. Tapi kalau kamu bertemu dengan orang-orang bernama sama, apalagi di sebuah komunitas kamu pasti akan menemukan kebanggaan tersendiri. Nama kan doa, kenapa malu? Nah apakah namamu termasuk 6 nama di atas? Buruan gabung di komunitasnya deh!