Sarah, seorang wanita asal Cianjur yang sangat malang nasibnya. Perempuan 21 tahun asal Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Kabupaten Cianjur tersebut, harus meregang nyawa dan disiksa oleh suaminya sendiri. Sarah meninggal setelah ia disiram air keras oleh Abdul Latif, lelaki berkebangsaan Arab Saudi yang menikahinya.
Sekujur tubuh Sarah yang terkena air keras melepuh, sampai ia meninggal dunia. Padahal, pernikahan Sarah dan suaminya ini tergolong baru seumur jagung, tepatnya 1,5 bulan. Lalu, bagaimana kronologi pertemuan keduanya hingga berakhir pembunuhan tragis? Simak dalam ulasan di bawah ini.
Pertemuan antara Sarah dan Abdul Latif sendiri terjadi karena tidak sengaja. Abdul awalnya datang ke rumah Sarah bersama temannya untuk menemui ibunya. Tujuannya untuk menanyakan perihal tenaga kerja Indonesia (TKI) yang akan diberangkatkan ke Arab Saudi. Saat sedang berbicara terkait TKI, Sarah ketika itu keluar kamar untuk ke kamar mandi. Terpukau dengan kecantikan Sarah, Abdul bertanya kepada ibu Sarah. Sang ibu kemudian mengatakan kalau Sarah adalah anak pertamanya.
Tak lama berselang, pria Arab tersebut kembali datang sendirian dan tanpa basa-basi ia mengatakan ingin meminang Sarah. Pinangan tersebut ditolak oleh Sarah, karena memang tidak punya perasaan. Belum lagi, itu baru pertemuan pertama mereka. Abdul bahkan ditolak hingga empat kali oleh Sarah. Tak menyerah, Abdul kerap mengirimkan hadiah, sembako, daging, dan berbagai makanan untuk mendapatkan hati Sarah dan keluarganya.
Setelah sekian kali menolak, Sarah kemudian menikah secara siri dengan Abdul. Namun, awal mula pernikahan ini juga seolah jebakan. Pasalnya, Abdul menghubungi Sarah dan mengatakan akan membuat kejutan. Sarah kemudian datang ke tempat yang sudah ditentukan oleh pria tersebut.
Di sana, ia dipertemukan dengan keluarga Abdul, termasuk salah seorang tokoh agama yang meyakinkan Sarah agar mau dinikahi. Tokoh agama tersebut menyebut bahwa Abdul merupakan lelaki taat agama. Berada dalam posisi bingung, Sarah akhirnya mengiyakan untuk menikah. Keduanya akhirnya menikah dengan mahar uang Rp150 juta.
Saat akan menikah, Abdul membuat perjanjian di atas kertas bahwa dirinya akan menepati permintaan istrinya. Ia juga akan dikenakan denda sebesar Rp1 miliar jika menjatuhkan talak kepada Sarah. Selain uang, Abdul ini juga menjanjikan rumah, vila, serta rumah makan.
Sayangnya, sejak menikahi Sarah, Abdul sangat posesif dan mengekang. Ia tidak membiarkan Sarah keluar rumah, bahkan sekedar untuk membeli sesuatu ke warung. Warga menyebut bahwa Abdul kurang baik dalam mengendarai sepeda motor. Setiap mau keluar, ia selalu dibonceng oleh Sarah. Tak hanya itu, ia juga kurang bisa memarkir mobil. Tak jarang, warga memberikan teguran kepada suami Sarah itu.
Sarah merupakan anak dari Erawati dan seorang tentara Arab Saudi. Ibunya menikah saat menjadi TKI di sana. Abdul sendiri merupakan tetangga Erawati saat di Arab Saudi. Setelah suaminya meninggal, Erawati pulang ke Cianjur dan membawa serta Sarah.
Di mata para tetangganya, Sarah merupakan gadis yang cantik, baik hati, dan juga solehah. Para tetangga juga menyebut, mereka tidak menduga bahwa perempuan 21 tahun ini harus meninggal dengan tragis di tangan suaminya sendiri.
Menurut Salman, ayah tiri Sarah, selama menikah Abdul selalu memperlihatkan tabiat kurang baik. Sehari-hari ia hanya tidur dan rebahan. Untuk makan sehari-hari, ia menyuruh sarah menggunakan uang mahar. Ia tak pernah mengajak Sarah makan di luar. Masyarakat juga mengenal Abdul Latif tidak bisa bersosial.
Kejahatan Abdul terbongkar saat Sarah menjerit dari dalam rumah. Tangan sarah diikat dan sekujur tubuhnya melepuh karena siraman air keras. Bahkan, pakaiannya sampai sobek-sobek. Karena takut dengan warga yang berbondong datang, Abdul melarikan diri dengan membawa sepeda motor. Sarah sendiri langsung dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, Sarah meninggal setelah 18 jam melalui masa kritis.BACA JUGA: Tragis! 3 Pernikahan Ini Berujung Hilangkan Nyawa Hanya karena Hal Sepele
Abdul Latif akhirnya ditangkap oleh pihak berwajib di Bandara Soekarno-Hatta, saat hendak melarikan diri ke luar negeri. Nomor paspornya juga sudah diblokir. Pihak kepolisian mengatakan bahwa Abdul akan diperiksa secara intensif. Karena kejahatannya ini, Abdul bahkan terancam hukuman penjara seumur hidup.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…