Beberapa waktu belakangan viral video yang memperlihatkan rumah mewah namun tak terawat. Rumput liar terlihat tumbuh tinggi hingga menjalar ke bagian depan rumah dan mengakibatkan suasana suram. Rumah terbengkalai di daerah Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, ini sejatinya masih ditempati oleh sang pemilik.
Kisah Tiko, pria berusia 23 tahun yang diketahui merupakan anak tunggal dari pemilik rumah tersebut, ikut ramai diperbincangkan. Ibu Tiko diketahui bernama Eny Sukaesih. Tiko dan ibunya harus mengalami hidup yang pahit dan tak mudah setelah kepergian sang ayah.
Ayah Tiko yang disebut bernama Herman Moedji Susanto, meninggalkan Tiko dan Ibu Eny sekitar tahun 2010 lalu. Sejak itu, Tiko terpaksa putus sekolah dan ibunya mulai mengalami depresi. Tiko harus melakukan berbagai pekerjaan demi bertahan hidup, seperti menjual cilor dan dadar gulung.
Kala itu, Tiko yang masih duduk di bangku SMP tak banyak mengetahui dengan pasti. Apa yang ia ketahui adalah kedua orang tuanya bercerai dan ayahnya pulang kampung ke Madiun. Bahkan, saudara pun hilang kontak sejak kepergian sang ayah. Meski rindu dan butuh kehadiran sosok ayah, Tiko memahami keadaannya dan tak banyak menuntut.
Tiko tak ingin mempercayakan ibunya untuk dirawat orang lain dan selalu merawat ibunya sendiri selama belasan tahun. Meski emosi ibunya kerap meluap saat melihat orang lain, tapi Tiko tetap sabar. Tentu ini tak mudah karena ia harus bekerja keras sembari merawat ibunya.
Bahkan, di rumah yang ditinggali ibunya itu tak ada aliran listrik dan air bersih. Mereka disebut harus menadah air hujan untuk keperluan kamar mandi dan masak. Tiko sendiri tak berniat menjual rumah tersebut karena merupakan peninggalan orang tuanya. Namun karena sibuk bekerja, ia tak sempat merawat rumah yang begitu besar tersebut.
Menurut warga setempat, Tiko merupakan anak pendiam. Meski begitu, ia memiliki sifat yang baik, rajin, dan sopan. Kini, ia dipercaya bekerja sebagai petugas keamanan oleh warga di daerah tempat tinggalnya. Walau awalnya ia dilarang sekolah oleh ibunya, tapi Tiko akhirnya mau melanjutkan pendidikan penyetaraan tingkat SMP dan SMA.
Setelah kisahnya viral, sang ibu pun dibawa oleh Dinas Sosial ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan fisik dan mental. Selain itu, 12 anggota Damkar dan relawan melakukan kegiatan bersih rumah Ibu Eny.
Kegiatan bersih-bersih berlangsung selama sekitar 2 jam karena debu yang sangat tebal dan tanaman liar di pekarangan yang luas.
BACA JUGA: Kisah Bocah SD Sebatang Kara yang Rawat Ibunya Ini Jadi Bukti Kasih Anak juga Bisa Luar Biasa
Dari kisah Tiko, kita bisa melihat bagaimana seorang anak yang berbakti kepada ibunya dan merawat dengan penuh kasih. Selain itu, kita juga bisa memetik pelajaran bahwa hidup bisa berbalik dalam sekejap mata.