Klan Ashkenazi, Suku Yahudi dengan Kecerdasan Genetik yang Mendominasi Dunia

Sedari dahulu, bangsa Yahudi dipercaya merupakan kelompok yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata di banding dengan kelompok lain di dunia. Hal ini bisa dilihat dalam kacamatam dunia modern, di mana nama-nama mereka banyak mendominasi perolehan penghargaan Nobel di beragam disiplin ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah Yahudi Askhenazi.

Salah satu klan Yahudi inilah yang kini dianggap banyak mendominasi kehidupan masyarakat dunia di berbagai bidang. Hal ini bukan sepenuhnya salah. Mengingat, kecerdasan genetik yang mereka warisi secara turun temurun menjadi salah satu modal mereka untuk sukses. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Cambridge disebut, “Dari Peluang ke Pilihan: Genetik dan Keadilan,” orang-orang Yahudi Ashkenazi memiliki nilai rata-rata IQ sebesar 117.

Jelas saja, kecerdasan otak mereka inilah yang mengantarkan kaum Askhenazi menjadi begitu dominan di bidang ilmu pengetahuan. Menurut Institute for Ethics & Emerging Technologies, 29% dari penghargaan Oslo diberikan kepada para Yahudi Ashkenazi Sejak 1950, meskipun populasinya hanya mewakili 0,25% dari umat manusia. Prestasi yang ditorehkan di bidang ini, bahkan 117 kali lebih besar dari populasi mereka sendiri.

Pun dengan Amerika Serikat dewasa ini, kiprah para Askhenazi banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat di dalam negara tersebut meski menjadi populasi minoritas. Bahkan, USA Today memperkirakan, orang-orang Yahudi Ashkenazi yang hanya 2,2% dari populasi AS, mewakili 30% fakultas di perguruan tinggi elit, 21% dari siswa Ivy League (sekolah elit), 25% dari pemenang Penghargaan Turing (kontribusi pada ilmu komputer), 23 % dari orang Amerika terkaya, dan 38% dari sutradara film pemenang Oscar.

Mereka yang dianggap ‘sukses’ menaklukkan negara sebesar AS, bisa dipastikan memiliki peranan besar dalam skala global untuk mengatur dunia. Hal inilah yang kini berada di dalam genggaman tangan orang-orang Askhenazi. Kecerdasan, kedisplinan dan kekuatan jaringan mereka yang begitu solid, membuat mereka sanggup membangun pondasi kekuasaan yang seolah mendominasi segala bidang, seperti politik, teknologi, ekonomi, budaya, ideologi dan sebagainya.

Menariknya, kecerdasan yang dimiliki oleh Yahudi Askhenazi dianggap hasil dari penyakit genetis yang mempengaruhi kecerdasan mereka di masa depan. Hal ini diungkap alam makalah Profesor Gregory Cochran dan Henry Harpending yang diterbitkan pada 2005. Cochran sendiri penasaran dengan kecerdasan dari Yahudi Askhenazi. Tak sendiri, ia melakukan penelitian dengan Harpending, profesor kehormatan di Universitas Utah,AS yang juga anggota dari National Academy of Sciences.

Hasilnya, ada tiga hal yang membuat Yahudi Askhenazi memiliki kecerdasan yang tinggi. Pertama, diakibatkan pengaruh tingkat historis perkawinan yang rendah. Kedua, adanya penganiayaan sosial dan politik yang memaksa kaum Yahudi beralih kuadran dari sebelumnya yang bergelut di pekerjaan yang bersifat umum, menjadi profesi yang menuntut kecerdasan, inovasi dan kreativitas tinggi. Ketiga, kecenderungan menderita penyakit yang memengaruhi pengolahan sphingolipids, molekul lemak yang mengirimkan sinyal saraf.

BACA JUGA: 5 Teori Konspirasi Zionis Ini Mengatakan jika Yahudi Ingin Menguasai Dunia

Hingga saat ini, keberadaan orang-orang Yahudi dinilai masih mendominasi meskipun jumlah mereka hanya sedikit. Meski demikian, kecerdasan genetik para keturunan Askhenazi ini tetap menjadi obyek penelitian menarik, yang menghasilkan serangkaian temuan baru untuk mengungkap rahasia kecerdasan otak mereka. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?