Kita sering mendengar sebuah kisah tentang mereka yang meraih kesuksesan meski sempat hidup susah di masa lalu. Cerita inilah yang ada pada seorang Hermanto Tanoko, salah satu pengusaha sukses di Indonesia. Pria yang lahir di Kota Malang pada bulan September 1962 ini, merasakan betul betapa susahnya hidup dengan ekonomi pas-pasan.
Saat itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1960, yang membuat warga Tionghoa diharuskan angkat kaki dari Indonesia. Ayah Hermanto pun terkena imbasnya. Meski tak sampai terusir, ia harus rela tinggal berpindah-pindah tempat. Mulai dari di emper-emper, gunung kawi, hingga vihara.
Kondisi tersebut sedikit demi sedikit berubah setelah sang ayah bisa menyewa rumah yang merupakan bekas kandang ayam. Di bangunan berukuran 1,5 x 9 m itulah, Hermanto tinggal dengan keempat saudara-saudaranya. Beruntung, ia memiliki kedua orang tua yang pekerja keras. Dari sanalah, ia belajar banyak yang kelak mempengaruhi kesuksesannya.
Pada tahun 1962, sang ayah membuka usaha berupa toko cat dan kemudian disusul ibunya yang menjalankan toko kelontong pada tahun 1964. Sedikit demi sedikit, Hermanto dilibatkan dalam urusan bisnis dengan menjaga toko cat milik sang ayah. Dari sanalah ia belajar ilmu baru, yakni pengetahuan tentang produk atau product knowledge.
“Kalau agen tunggal itu keuntungannya jauh lebih besar. Dari sana saya jadi belajar product knowledge, produk yang keuntungannya besar itu apa keunggulannya dibanding dengan brand-brand yang sudah laku. Ternyata keunggulannya banyak, mulai dari harganya lebih murah, lebih kental, lebih cepat kering, lebih kilap,” ucapnya.
Hermanto kala itu berusaha menangkap visi misi sang ayah soal masa depan Avian, yang diimpikannya menjadi pabrik cat nomor satu di Indonesia. Oleh dirinya, hal tersebut diartikan bahwa pabrik baru tersebut harus maju dengan mempertahankan kualitas produknya. Hal yang kemudian terbukti setelah Avian menjadi pabrik cat ternama di Indonesia.
“Jadi kalau hutang mata uang asing, ada devaluasi atau perubahan, terus nilainya berlipat kali, you enggak bisa bayar, bagaimana tanggung jawabmu kepada bank atau pihak ketiga tadi. Jangan tamak, tapi you harus punya perasaan perhitungan tanggung jawab. Ini yang menyelamatkan kami dari setiap krisis apapun,” Ucap Hermanto mengenang ucapan sang ayah.
BACA JUGA: Kisah Sukses Pemilik Kios Bahan Makanan Sederhana yang Kini Jadi Miliarder Tajir
Hingga kini, sosok Hermanto Tanoko telah dikenal luas sebagai salah satu pengusaha ternama di Indonesia. Lewat Tan Corp Group, perusahaan tersebut menaungi 33 bisnis di berbagai bidang seperti Seperti, industri, distribusi, properti, perhotelan, makanan & minuman, kesehatan & kecantikan, bisnis jaringan, kafe & restoran, dan 300 merek. Total ada 74 perusahaan yang bergerak di bawah Tan Corp Group.