Dany
Kesuksesan hanya datang kepada mereka yang mau bekerja keras demi sebuah tujuan. Hal inilah yang berhasi diterapkan oleh seorang pemuda yang bernama Benny Fajarai. Dilansir dari bisniskeuangan.kompas.com, dirinya masuk bersama 17 anak muda Indonesia dalam daftar ’30 Under 30 Asia’ yang dilansir dari Forbes.
Penghargaan itu sendiri mengelompokkan wirausahawan, inovator, serta pemimpin muda dari berbagai sektor di bawah usia 30 tahun di wilayah Asia. Tentu saja kesuksesan tersebut tidak datang dalam waktu singkat. Benny pun sempat mencicipi profesi sebagai penjaga warnet sebelum dirinya berhasil seperti saat ini. Seperti apa kisah inspiratif Benny membangun jalan kesuksesannya?
Pemuda kreatif yang lahir dari keluarga sederhana
Sebelum dikenal sebagai pengusaha sukses, Benny Fajarai merupakan sosok kreatif yang datang dari keluarga sederhana. Dilansir dari swa.co.id, Ayahnya pernah menjadi sopir angkutan umum hingga berjualan pisang goreng, sementara ibunya adalah pengasuh anak-anak di Pontianak. Berkat kerja keras, sang ayah akhirnya sukses memiliki armada angkutan sendiri. Jiwa wirausaha dan pekerja keras inilah yang rupanya telah diwarisi oleh Benny.
Sosok cerdas yang rela menjadi penjaga warnet
Sedari kecil, Benny telah menunjukan kecerdasan dan kedewasaan dalam bersikap. Dilansir dari tribunnews.com, sosok pria yang sempat bercita-cita menjadi seorang dokter itu, pernah menggeluti olahraga ekstrem panjat tebing. Bahkan, ia rela menjadi penjaga warnet dengan gaji berapa pun pada saat duduk di bangku SMP. Dari sinilah, bakat IT-nya mulai terlihat. Karirnya di bidang teknologi informasi pun semakin matang saat menginjak bangku kuliah. Di sana, Benny mengambil jurusan Teknik Informatika di Universitas Bina Nusantara.
Tekuni bidang IT hingga sukses mendirikan bisnis mandiri
Sekian lama berkecimpung di dunia IT selama berkuliah, Benny mendirikan bisnis berbasis teknologi informatika bernama Cactus Project bersama beberapa temannya. Dilansir dari swa.co.id, dirinya sukses mendapatkan klien-klien besar seperti AC Nielsen, PT HM Sampoerna Tbk., Adam Khoo Learning Technology Group, Murad, hingga DRTV (innovation store). Sayang, perbedaan visi antara dirinya dan dan rekan-rekan di Cactus Project, harus berakhir setelah 2,5 tahun berjalan. Di sisi lain, Benny mendapat pengalaman berharga bagaimana membuat sebuah perusahaan teknologi. Dari sinilah, aai berusaha merintis usaha kembali di masa depan.
Kelapa yang menjadi inspirasi suksesnya
Tak disangka, sebuah hal sepele ternyata menjadi jalan sukses bagi seorang Benny Fajarai. Dilansir dari goodnewsfromindonesia.id, ia berhasil mendirikan situs jual beli (marketplace) khusus untuk produk kerajinan tangan yang dinamakan Qlapa.com saat dirinya berwisata ke Bali. Di sana, ada banyak pengrajin cinderamata yang kemudian menjadi inspirasinya membangun platform tersebut. Dari sinilah, berbagai kreativitasnya dalam berbisnis terus berkembang
Sukses menjadi pengusaha yang menjadi sorotan dunia internasional
Tak hanya Qlapa.com, Benny juga mendirikan situs Kreavi.com. Di mana platform ini dikhususkan untuk para pekerja kreatif menampilkan hasil karya mereka. Dilansir dari bisniskeuangan.kompas.com, bisnisnya tersebut akhirnya dijual pada 2015. Meski demikian, hal tersebut tak mengurangi keberhasilan dari sosok Benny sendiri. Dilansir dari forbes.com, namanya bahkan masuk ke dalam jajaran ’30 Under 30 Asia’, di mana ia bersanding dengan banyak tokoh muda inspiratif lainnya di berbagai bidang. Luar biasa ya Sahabat Boombastis!
Apa yang telah dicapai oleh sosok Benny Fajarai di atas, menjadi salah satu contoh bentuk kerja keras yang dibalut dengan semangat gigih. Fokus terhadap tujuan yang ingin diraih, dirinya membuktikan bahwa kesuksesan juga bisa dicapai pada usia muda. Kuncinya, tetapkan tujuan dan mulailah dari sekarang. Semangat ya Sahabat Boombastis!
