Ada sebuah kisah menarik dari peristiwa kecelakaan truk yang jatuh ke sungai bersama supirnya di Kabupaten Baru, Sulawesi Selatan (Sulsel). Saat itu, Muhammad Fiqram yang tengah mengemudikan kendaraannya tak menyangka jika bakal tertimpa musibah yang hampir saja merenggut nyawanya.
Dilansir dari News.detik.com (15/02/2020), truk 10 roda yang dikemudikannya terjun bebas ke sungai karena jembatan jebol. Peristiwa itu terjadi di Desa Bojo, Kecamatan Mallusetasi, Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel). Saat itu, Fiqram berkendara seorang diri dengan muatan penuh dengan 600 sak pupuk.
Awalnya, perjalanan pria 27 tahun itu berjalan sangat lancar tanpa kendala berarti. Petaka baru terjadi saat Fiqram sebuah jembatan di Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Tanpa disangka sebelumnya, bangunan yang kerap dilalui sebagai akses utama jalur trans Sulawesi itu akhirnya jebol. Fiqram pun ikut terjun bersama truknya.
Setelah jatuh, posisi truk pun terbalik dengan posisi ban berada di atas. Sementara Fiqram yang berada di ruang kemudi (kepala truk), berada di bawah dan langsung dibanjiri oleh air. “Pas saya melintas di jembatan itu, tiba-tiba saja itu (jembatan) langsung jebol, jatuh turun itu. Satu petaklah itu langsung jebol,” ucapnya yang dikutip dari News.detik.com (15/02/2020).
Rasa panik dan kalut pun dirasakan oleh Fiqram pada saat itu. Terlebih, air mulai memasuki ruang kemudi dan dirinya tak mampu menemukan ruang untuk mengambil udara. Sempat terlintas dipikirannya bahwa di sinilah kehidupannya akan segera berakhir. Fiqram pun memilih untuk pasrah pada saat itu. Bibirnya bergetar mengucapkan kalimat istighfar.
Saat bergelut dengan detik-detik yang menakutkan itulah, ia membaca kalimat syahadat sebanyak tiga kali di dalam hati. Ajaibnya, air laut yang kala itu tengah pasang dan masuk ke dalam sungai sedikit menggoyang posisi truk hingga terangkat. Keadaan tersebut membuat kepala truk memberikan ruang bagi Fiqram untuk bernapas.
Dengan sekuat tenaga, Fiqram membuka kaca jendela truk dan melambaikan tangannya untuk meminta pertolongan. Sebelumnya, ia pasrah jika harus tenggelam di sana. “Pas jebolnya turun itu, saya tetap pegang setir baru ingat Allah toh, istighfar. Saya terjepit di dalam, saya cari ruang udara itu air sudah masuk, sudah tidak ada. Jadi saya pasrah itu, Pak, ‘Mungkin jalan mati saya sudah di sini,'” katanya ucapnya yang dikutip dari News.detik.com (15/02/2020).
Beruntung, upaya Fiqram meminta pertolongan akhirnya berhasil. Ia pun diselamatkan dan langsung di evakuasi oleh warga setempat. Usai selamat dari peristiwa yang hampir merenggut jiwanya itu, ia lantas mencari Al-Qur’an yang biasa dibacanya di sela perjalanan.
Fiqram merasa, bahwa kejadian pada pukul 22.00 WITA itu merupakan sebuah hal yang tak biasanya pada dirinya. Saat memasrahkan hidup dan matinya di tangan Tuhan yang Maha Kuasa, mengucapkan kalimat syahadat hingga akhirnya berhasil selamat dan bisa berkumpul lagi bersama keluarga.