Sempat kesulitan mencari pekerjaan, namun kini hidup damai dan tenang
Kini, hampir dua tahun Sofyan menghirup udara bebas. Lelaki berusia 40 tahun tersebut semakin mendekatkan diri dengan keluarga dan lingkungan sekitar. Ia tak pernah lupa mengajarkan anak-anaknya untuk bersikap kritis dan mengedepankan dialog ketika menemui suatu permasalahan yang tak mereka pahami.
Status mantan terorisme yang melekat dirinya sempat membuatnya kesulitan menjalani hidup. Tepatnya pada awal tahun ini ketika ia berniat untuk bergabung menjadi kru ojek online. Ia bertekad untuk memperbaiki ekonominya.
Namun, karena diwajibkan menyerahkan SKCK atau surat keterangan catatan kepolisian, yang mana ada catatan buruk dalam dokumen tersebut, ia pun mengurungkan niatnya untuk bergabung. Tak mungkin juga pihak perusahaan mempekerjakan dirinya yang merupakan mantan teroris.
Meski demikian, ia ikhlas. Ia saat ini mengisi hari-harinya dengan menjadi penulis dan berdakwah menjadi penceramah di masjid-masid sekolah, perguruan tinggi, hingga pengajian warga. Isinya tak hanya seputar bahaya terorisme, namun sudah mencakup pesan-pesan kedamaian dan menjaga persatuan tanah air.
Itulah sepenggal kisah hidup inspiratif dari Sofyan Tsauri, seorang mantan anggota teroris yang kini telah bertobat diri dan memperjuangkan agama Allah di jalan damai. Ia juga akan terus berjuang melawan stigma negatif di tengah masyarakat bahwa mantan terorisme layak diberi kesempatan untuk memperbaiki hidup.