Janda memang selalu menjadi topik yang menarik perhatian lelaki. Bayangan akan wajah kenes nan menggoda dari para wanita tanpa suami itu, sungguh menjadi sesuatu yang legit bagi para pria. Namun, apa yang dilakukan laki-laki bernama Roel Mustafa ini sangat kontras bak langit dan bumi.
Meski telah memiliki istri dan anak, dirinya rajin mencari para wanita yang berstatus janda. Bukan untuk dijadikan sebagai pasangan hidup, Roel bertujuan memberi mereka dukungan moral dan bantuan. Kisahnya ini pun sangat menarik. Terlebih, ia bukan mencari janda kembang yang kinyis-kinyis. Tetapi wanita usia senja yang hidup kekurangan tanpa suami.
Peduli dengan janda karena terinspirasi dari sang ibu
Meski saat itu kondisi ekonomi keluarga Roel pas-pasan, sang ibu sangat tulus membantu para janda dengan berbagi makanan. Hal tersebut berlangsung secara rutin dan akhirnya terhenti setelah kepergiannya. Dari situlah, Roel berfikir untuk melanjutkan niat mulia sang ibu tercinta.
“Ibu saya kan kalau dari segi ekonomi kita sama-sama kekurangan, apalagi ibu saya punya anak 9. Tapi dia punya kawan-kawan yang janda, temen ngaji, tetangga di rumah, biasanya setiap ibu saya masak itu selalu dilebihkan, meski dua porsi selalu dilebihkan diberikan ke para janda itu. Nah saya anaknya bagian kurir nganterin, kamu tolong anterin ke ibu ini, ke mbak ini,” cerita Roel yang dilansir dari merdeka.com.
Dirikan lembaga sukarela yang mengurusi para janda
Dalam upayanya memberikan bantuan pada para janda, Roel pun kerap blusukan mencari para wanita tanpa suami yang hidupnya kekurangan. Kegiatannya itu mengundang perhatian teman-temannya yang kemudian turut ikut membantu. Hingga pada 2013, ia memutuskan untuk mendirikan Sekolah Relawan. Tak sekedar membantu, lembaga ini juga memberikan pendampingan kepada para janda.
“Program pendampingan ketika mereka sakit, mereka kan enggak tau ngurusnya gimana, ngurus BPJS gimana, di Rumah Sakit harus kemana-mana enggak ada yang nganterin, mau ada urusan dengan pemerintah dan lain-lain, mereka enggak ngerti. Itu kita dampingi,” kata Roel yang dilansir dari merdeka.com.
Kebaikan yang kini tersebar di luas
Apa yang telah dilakukan oleh Roel, kini telah diikuti oleh sejumlah relawan yang tertarik dengan program yang ia rancang. Sekolah Relawan pun tidak hanya aktif di Jabodetabek saja. Memiliki 27 jaringan di kota-kota besar Indonesia, lembaga sukarela ini tersebar di Karawang, Purworejo, Nganjuk, Surabaya, dan Lampung.
“Tujuannya adalah menginspirasi orang lain untuk bergerak membantu wanita. Lalu ini adalah sebuah penghormatan saya kepada sosok perempuan yang sudah ditinggal suaminya tapi masih bertahan hidup dengan tidak mengemis, masih bertahan hidup mencari kerja, atau melalui kegiatan-kegiatan lain yang bisa menghasilkan uang bagi mereka menjalani hidup,” papar Roel yang dilansir dari merdeka.com.
Target 1.000 janda yang ingin diwujudkan
Dilansir dari merdeka.com, selama menjalankan program mulianya itu, Roel telah membantu sekitar 338 janda. Ia pun menargetkan agar bisa mengumpulkan hingga 1.000 orang wanita tua tanpa suami yang butuh pertolongan.
“Jadi memang target itu (1.000 janda) menjadi sebuah gol yang memang agak sedikit sulit tapi memang kita usahakan. Karena (kriterianya itu janda usia) 60 tahun, kemudian masih layak lah secara kehidupan perlu dibantu kebutuhan sembako. Kedua, (janda) tidak mengemis,” jelas Roel yang dilansir dari merdeka.com.
Luar bisa ya Sahabat Boombastis. Jarang-jarang ada seseorang yang peduli dengan janda yang telah berusia senja. Terlebih, program yang dicanangkan oleh Roel kini telah tersebar di banyak tempat. Kisah di atas juga membuktikan, bahwa kebaikan bisa dilakukan dari hal yang paling kecil, yaitu kepedulian terhadap sesama.