Sah-sah saja menuai prestasi dari jalur anti-mainstream seperti lewat game misalnya. Jika dulu banyak yang menganggap hal tersebut merupakan sesuatu yang sia-sia dan membuang waktu, namun kini justru menjadi ladang kesuksesan bagi mereka yang menekuninya. Salah satunya adalah sosok remaja bernama Rizky Faidan yang berhasil mengangkat nama Indonesia lewat gim.
Dilansir dari Inet.detik.com, remaja berusia 16 tahun itu merupakan salah satu jawara Pro Evolution Soccer (PES) di Asia Tenggara. Bahkan, dirinya baru-baru ini menorehkan prestasi lewat keberhasilannya menjadi semifinalis League World Finals 2019, di London, Inggris. Bukan main-main, sederet gelar sebagai gamer profesional membuktikan bahwa Rizky merupakan sosok yang sukses di bidangnya.
Berawal dari kebiasaan bermain game yang didukung oleh keluarga
Rizky yang dikenal sebagai pemain profesional dalam game Pro Evolution Soccer (PES), berawal dari kecintaannya pada permainan penuh strategi dan konsentrasi tersebut. Dilansir dari Inet.detik.com, hal ini juga didukung oleh kebiasaan orang-orang terdekatnya seperti kakak dan sang ayah, yang juga terkadang ikut bermain bersama dirinya. Bisa dibilang, dukungan inilah yang bisa menjadi motivasi bagi Rizky untuk serius berkecimpung sebagai pemain gim profesional.
Berangkat dari hal tersebut, Rizky pun semakin serius menggeluti dunia gaming. Ia pun bergabung dan kerap berlatih bersama komunitasnya. Momen inilah yang akhirnya membuat Rizky fokus menekuni profesi sebagai gamer profesional dan kerap mengikuti turnamen, baik nasional hingga level Asia. Pilihan Rizky tak salah. Terbukti, dirinya berhasil keluar sebagai juara.
Jadi juara nasional dan Asia di umur yang masih terbilang belia
Prestasi Rizky ditorehkannya pertama kali saat ia tengah duduk di bangku SMP. Pada saat itu, remaja kelahiran 2 Maret 2003 tersebut, keluar sebagai juara nasional dan menjadi wakil terbaik Indonesia. Ketajamannya memainkan bol lewat gim PES kembali dibuktikannya dengan menjuarai turnamen PES2018 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 15 Juli 2018 silam.
Dikutip dari kumparan.com, Rizky bahkan nyaris menjadi pemain termuda cabang olahraga (cabor) ekshibisi olahraga elektronik (eSports) Asian Games 2018 setelah menjadi juara Asian Games Qualifier. Usut punya usut, ia tak bisa bertanding karena faktor usia, di mana syarat yang diberikan Asian Electronic Sports Federation (AeSF) minimal usia atlet adalah 16 tahun, sementara Rizky pada saat itu masih 15 tahun.
Menjadi semifinalis di ajang Kejuaraan Dunia game PES 2019
Meski demikian, hal tersebut tak mematahkan semangatnya untuk terus berkarya dan Terlebih, semua jenjang mulai dari level lokal, nasional hingga Asia, pernah dirasakan oleh dirinya. Pengalaman inilah yang memacu Rizky untuk tampil lebih baik dari sebelumnya. Hasilnya pun lumayan. Tercatat, Rizky berhasil menjadi semifinalis dalam Kejuaraan Dunia game Pro Evolution Soccer (PES) bertajuk PES League World Finals 2019 di Di Emirates Stadium, London. Sayang, dirinya pada saat itu dikalahkan oleh pemain veteran Ettore Giannuzzi (Ettorito97) asal Italia.
Berkecimpung di dunia game sebagai pemain profesional, membuat Rizky yang tergabung dalam Zeus Gaming memiliki pendapatan yang lumayan. “Kalau boleh tahu kan? Tapi nggak boleh hehe. Ya jutaan deh (gaji per bulan). Hadiah terbesar kemarin Alhamdulillah-nya, saya bawa pulang USD 20 ribu. Ya sekitar Rp 260 jutaan,” ujarnya seperti yang dikutip dari laman Inet.detik.com.
BACA JUGA: Berawal dari Bermain Game, Gadis Cantik Ini Sukses Raup Keuntungan yang Luar Biasa
Indonesia sejatinya memiliki banyak talenta-talenta hebat, khususnya di profesi gamers dan sejenisnya. Tentu jika diberikan regulasi berupa program latihan dan aturan yang sifatnya mendukung, para pemain ini bisa menjadi salah satu aset bangsa yang tak ternilai. Seperti sosok Rizky di atas, mengharumkan nama bangsa dan negara juga terbukti bisa dilakukan lewat permainan rakyat seperti Pro Evolution Soccer (PES). Bukan begitu Sahabat Boombastis?