kegiatan kegiatan susur sungai di Sungai Sempor yang dilakukan oleh siswa-siswi pramuka kelas VII dan VIII SMP Negeri 1 Turi Sleman, ternyata membawa malapetaka yang tak terduga sebelumnya. Aliran sungai yang tiba-tiba berubah menjadi deras, membuat para peserta terjebak. Beberapa bahkan ikut hanyut terbawa air yang menerjang dengan keras.
Peristiwa itu pun akhirnya berujung nahas. Sebanyak 10 orang siswi ditemukan tak bernyawa setelah terseret arus sungai sempor yang deras. Namun di tengah kejadian tersebut, ada sekelumit kisah penyelamatan yang dilakuka oleh seorang pemancing yang saat itu berada di lokasi kejadian. Sudarwanto alias Kodir, dengan gagah berani berupaya menyelamatkan siswa-siswi yang saat itu terjebak di Sungai Sempor.
Sebelum peristiwa hanyutnya para siswa dan siswi SMP Negeri 1 Turi Sleman itu, Kodir telah bersiap melakukan aktifitasnya memancing di Sungai Sempor. Kegiatan itu sendiri telah lama menjadi kebiasaannya. Terlebih ada sebuah anggapan bagi seorang pemancing seperti dirinya, bahwa akan ada banyak ikan setelah turun hujan deras.
“Sudah menjadi kebiasaan, apa lagi sehabis turun hujan deras di sini Turi atau di atas sana Merapi ikan-ikan akan banyak,” ucap Kodir yang dikutip dari Solopos, Senin (24/2/2020).
Kodir yang telah bersiap untuk memancing, tiba-tiba mendengar suara minta tolong yang riuh di Sungai Sempor. Saat itu, arus deras membuat siswa-siswi pramuka kelas VII dan VIII SMP Negeri 1 Turi Sleman terjebak. Beberapa siswi bahkan ikut hanyut terseret air. Tanpa pikir panjang, Kodir langsung berlari ke bawah untuk menolong mereka. Hal itu dilakukannya seorang diri.
Pria 37 tahun itu pun langsung menceburkan dirinya ke sungai dan menolong para peserta susur sungai yang terjebak. Ia juga mengambil tangga yang kemudian digunakan oleh para siswa dan siswi SMP Negeri 1 Turi Sleman untuk naik ke sisi sungai. “Saya langsung lari ke bawah, ternyata ada sekumpulan anak-anak dengan seragam Pramuka yang minta tolong. Ada juga yang menangis, saya langsung terjun ke sungai. Tangga juga saya pakai untuk menyeberangi Kali Sempor. Saat itu siswa yang hanyut kebanyakan wanita,” kata Kodir.
Banyaknya siswa yang kemudian terjebak arus deras dan akhirnya ikut terhanyut, juga tak lepas dari kondisi Sungai Sempor pada saat itu. Pada saat kejadian, kedalaman sungai diperkirakan menjadi 2 meter dari normalnya yang hanya setengah meter. Dengan kondisi demikian, Kodir berjuang sekuat tenaga hingga berhasil menyelamatkan peserta susur sungai tersebut.
Meski telah berusaha maksimal, sebagian dari mereka yang terjebak akhirnya hanyut terbawa arus deras Sungai Sempor. Kodir sendiri tak menghitung secara pasti ada berapa siswa dan siswi yang berhasil ia selamatkan. “Anak-anak banyak yang nangis. Saya sih maunya nolong semuanya. Saya tidak menghitung pokoknya menolong, 10 anak lebih. Tapi apa boleh buat, saya hanya berusaha semaksimal mungkin, saya saja hampir tenggelam. ungkap Kodir yang dikutip dari Regional.kompas.com (24/02.2020).
BACA JUGA: Duka Sleman: Arus Besar Terjang Susur Sungai SMPN 1 Turi, Ratusan Pelajar Sempat Hanyut
Kisah dan keberanian Kodir pun dibagikan oleh pemilik akun Facebook Antox King, Sudianto di grup Facebook Mancing Mania Jogjakarta. Sudianto sendiri merupakan tetangga Kodir yang sama-sama memiliki hobi memancing. Unggahan tersebut menurut pria 43 tahun itu agar bisa menjadi inspirasi bagi sesama, dengan harapan agar kebaikan yang dilakukan Kodir juga bisa menular kepada pada mancing mania lainnya.