Berjuang adalah salah satu cara bagi manusia untuk bisa mengubah nasibnya. Tanpa bergerak atau istilah gaulnya move, seorang tidak akan menjadi lebih baik. Ajaibnya hal tersebut, kini juga telah dibuktikan oleh beberapa punggawa Timnas. Seperti yang kita ketahui banyak dari mereka yang berasal dari keluarga memiliki ekonomi pas-pasan, namun akhirnya sukses catatkan diri menjadi bintang di skuad Garuda.
Kegigihan, kerja keras, dan tak pernah berhenti belajar, agaknya menjadi kunci bagaimana hal tersebut mampu untuk diraih. Kini pemain tersebut tidak hanya jadi bintang, tapi juga seorang patriot yang selalu diharapkan bangsa dan negara bisa membawa Indonesia meraih kejayaan di sepak bola. Siapa sajakah anggota Timnas yang berangkat dari nol tapi kini bisa berubah nasibnya? Simak ulasan berikut ini.
Sayap handal Timnas U-16 Supriadi, berangkat dari ketidakmampuan ekonomi
Baru-baru ini di kalangan fans Timnas, nama Supriadi acap kali disebut dan dijadikan obrolan di berbagai tempat. Bahkan saking gemilangnya pemain Timnas U-16 ini juga sempat mendapatkan tawaran untuk belajar bola di Eropa. Apa yang dicapai saat ini adalah buah dari jerih payahnya saat meniti karier di sepak bola.
Berawal keterbatasan ekonomi, Evan Dimas menjadi gelandang andalan Timnas
Siapa sih yang saat ini tidak mengenal, Evan Dimas Darmono. Punggawa Timnas yang bisa dibilang memiliki kemampuan hebat. Beberapa gelar juara juga pernah disumbangkannya untuk Indonesia. Karier Evan di olahraga ini bisa dibilang sukses dengan mampu membuat tim luar negeri tertarik merekrutnya.
Masa kecil ‘sulit’ tak pernah bisa halangi Saddil Ramdani untuk jadi andalan Indonesia
Perjuangan keras saat kecil untuk mewujudkan mimpi sebagai bintang sepak bola juga dirasakan oleh Saddil Ramdani. Pemain Persela Lamongan ini, bahkan demi bisa membeli sepatu ia harus berjual jambu. Melansir laman Viva, keadaan ekonomi yang terbatas juga sempat hampir membuat pemain berkaki kidal ini berhenti untuk sekolah.
Sebelum berlaga di Benua Biru, Egy Maulana hampir saja gagal jadi pesepakbola
Selain pemain-pemain tadi, perjuangan keras sebelum sukses juga jadi teman Egy Maulana Vikri saat masih junior. Berangkat bukan dari keluarga yang mempunyai ekonomi besar, pemuda Medan ini harus beberapa kali gagal. Bahkan sempat lantaran sulit orang tuanya mengikhlaskan apabila Egy tidak menjadi pesepakbola tidak apa-apa.
Dalam ulasan ini kita bisa belajar apabila tidak hal yang sia-sia dari sebuah perjuangan keras. Para pemain juga jadi bukti apabila tidak ada yang tak bisa dikalahkan lewat sebuah usaha keras. Besar harapan apabila ke depan kisah manis yang kini direngkuh tidak pernah membuat mereka puas untuk terus berlatih dan bekerja keras. Dengan terus membumi karier pesepakbola akan bisa bertahan lama.