Di dunia ini, jika mau disebutkan manusia paling sabar maka jawabannya hanya ada dua, Muhammad dan Ayyub AS. Nabi Ayyub adalah orang yang tak mengenal batas kesabaran. Tetapi, sebelum mengenal lebih dekat sosok berikut, tak ada salahnya untuk mengetahui lebih jauh nasib beliau. Secara garis keturunan, Ayyub masih berkerabat dengan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Dan itu artinya juga masih berkaitan dengan Muhammad SAW.
Jika mau dibandingkan dengan semua ujian yang kita terima mungkin tak ada apa-apanya. Sebelum jatuh miskin, Ayyub dahulunya dikenal sebagai orang yang kaya, Ia memiliki hewan ternak, budak, dan juga tanah. Ia juga dikaruniai seorang istri dan anak-anak yang baik dan sholelah. Tetapi, menjadi seorang utusan pasti lebih banyak dalam mendapat ujian, dan hal tersebut juga ditimpakan kepada Ayyub AS.
Ujian demi ujian terus menimpanya, dimulai dari anak-anaknya yang meninggal, hartanya habis tak bersisa, ternaknya binasa, sampai ia sendiri terkena penyakit yang sangat sulit disembuhkan. Seluruh badannya digerogoti, kecuali lisan yang ia gunakan untuk berzikir. Apakah selanjutnya ia menjadi seorang yang protes dan terus mengeluh kepada Allah? Jawabannya tidak, ia tetap berzikir dan memuji kebesaran Allah Sahabat Boombastis.
Lama kelamaan, kerabat dan sanak saudara juga meninggalkan ia. Tinggallah seorang istri setia yang menemani dan mengurus semua keperluan Ayyub AS. Dalam banyak riwayat, diceritakan bahwa nabi Ayyub menderita sakit parah dan diuji selama 18 tahun. Ada cerita kesetiaan juga dari istrinya, ketika mereka berdua tak memiliki uang untuk membeli makanan, istrinya nekat menjual sebagian rambutnya ke pasar. Karena perihal tersebut, Ayyub marah dan melontarkan kata untuk menghukum sang istri dengan 100 kali cambukan seandainya ia sembuh.
Nabi Ayyub diberikan kesembuhan pada akhirnya. Lalu dia ingin melaksanakan sumpahnya yaitu menghukum istrinya. Akan tapi karena mengingat ketulusan dan kesalehan si wanita, Ayyub sempat dilanda kebingungan. Allah yang maha penyayang mengajari bagaimana menghukum tanpa menyakiti. Caranya, 100 lidi diikat menjadi sapu lantas dipukulkan tanpa menyakiti. Ini berarti telah memukul 100 kali sekaligus.
Itulah pelajaran berharga dari kisah Ayyub dan istrinya. Hal ini membuktikan bahwa sabar itu tak berbatas, kesetiaan juga akan terbayar jika seorang perempuan ikhlas menemani suami dalam keadaan terburuk sekalipun. Semoga dengan membaca kisah ini, kita semua bisa masuk dalam golongan orang yang sabar dan ikhlas nan setia.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…