in

Nestapa Timnas di AFF Suzuki 2018, Mulai Kalah Memalukan sampai Gagal Lolos

Tim Merah Putih kalah atas Thailand [Sumber Gambar]

Meski ajang Piala AFF Suzuki 2018 masih akan memasuki babak semifinal, namun bagi Timnas kejuaraan sepak bola Asia Tenggara tersebut sudah berakhir. Kegagalan bersaing dengan negara tetangga macam Filipina dan Thailand menjadi penyebab kisah minor kembali dicatatkan. Hasil ini juga membuat para pendukung Tim Merah Putih lagi-lagi dibuat gigit jari akan sebuah prestasi.

Apa yang didapatkan para punggawa Timnas di AFF bisa dikatakan sebuah hal yang wajar. Pasalnya, seperti diketahui bersama mereka memulai ajang ini dengan start yang buruk. Selain itu banyak sekali gangguan yang menyebabkan persiapan Evan Dimas dan kawan-kawan terlihat tidak maksimal. Dan beginilah ulasan mengenai nestapa perjalanan Tim Garuda Senior di ajang tersebut.

Bermain buruk dan dihantam oleh negara tetangga

Seperti telah diungkapkan di awal tadi, start Indonesia dalam berkiprah di ajang ini bisa dikatakan sangatlah buruk. Bertandang ke Singapura, anak asuh Bima Sakti gagal menunjukkan penampilan terbaiknya. Bahkan sejak peluit wasit dibunyikan sampai awal babak kedua Timnas kesulitan untuk mengembangkan permainan.

Timnas kalah atas Singapura [Sumber Gambar]
Alhasil hanya mampu menciptakan beberapa peluang saja. Tapi, dari keseluruhan pertandingan tersebut, hasil yang mengharuskan Indonesia takluk 1-0 menjadi kisah miris memulai ajang Piala AFF 2018. Berkata hal ini jugalah peluang Tim Merah Putih untuk lolos semakin berat.

Dibantai oleh Thailand di babak fase group

Kendati setelah menghadapi Singapura bisa bangkit dan langsung menang dengan skor telak, namun para punggawa Merah Putih kembali merasakan kekalahan pedih lagi di babak fase group. Mereka yang bertandang di Rajamangala dibuat tidak berkutik sepanjang akhir babak pertama sampai interval kedua.

Tim Merah Putih kalah atas Thailand [Sumber Gambar]
Adisak kraisorn dan kawan-kawan, bahkan membantai Timnas dengan skor telak yakni 4-2. Hasil yang membuat langkah Indonesia tetap berlaga di kejuaraan ini berada di ujung tanduk. Selain itu juga semakin memperpanjang dominasi Thailand yang selalu menang kala berjumpa Tim Garuda di kandangnya sendiri.

Memastikan gagal meski kompetisi AFF belum berakhir

Selain kedua hal tadi, kisah paling nahas yang dirasakan oleh punggawa Timnas dan tentu para pencintanya adalah ketika kemarin mereka dipastikan gagal lolos ke babak selanjutnya. Hal ini lantaran poin tiga yang dipunyai Evan Dimas dan kawan-kawan dipastikan tidak akan mampu mengungguli nilai tujuh yang dimiliki oleh Filipina dan Thailand.

Timnas berlatih [Sumber Gambar]
Meskipun pada Minggu (25/11) nanti masih mempunyai satu pertandingan sisi menjamu The Azkals di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Hal ini lantaran baik menang atau imbang hasil di pertandingan tersebut sudah tidak mempunyai arti apa-apa untuk Tim Merah Putih, terkecuali untuk Filipina yang membutuhkan menang untuk lolos ke babak selanjutnya. Kondisi ini tentu menjadi jawaban bagaimana kondisi sepak bola Indonesia sekarang.

Mengulangi capaian buruk beberapa tahun lalu

Capaian Timnas di AFF edisi kali ini menjadi kisah miris yang juga memperpanjang catatan ‘buruk’ di kejuaraan sepak bola Asia Tenggara tersebut. Kalau menilik sejarahnya ke belakang hasil terbaik yang pernah ditorehkan oleh Tim Merah Putih adalah juara kedua dalam 11 kali kompetisi ini dihelat.

Tim Garuda Gagal di AFF [Sumber Gambar]
Sedangkan, kisah tidak mampu lolos ke babak semifinal di tahun ini mengulang rekor serupa yang juga sempat dirasakan oleh Tim Garuda pada tahun 2007 kala ditangani Peter Withe, lalu di edisi 2012 bersama nakhoda Nil Maizar, dan AFF 2014 bersama juru taktik asal Austria Alfred Riedl.

BACA JUGA: 4 Catatan Epic Kurnia Meiga di AFF yang Sulit Ditandingi Kiper Timnas Sekarang

Melihat cerita ini tentu menjadi hal yang sangatlah tidak mengenakan. Apalagi capaian tersebut juga mengulang kegagalan sebelumnya. Besar harapan dengan hasil jauh dari kata baik ini ke depan mereka bisa tampil jauh 1001 kali lebih baik lagi. Toh, kita juga punya banyak talenta untuk menjadi yang terbaik di olahraga ini.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Turangga 4X4 APC, Kendaraan Tempur Taktis Dalam Negeri yang Menjadi Kebanggan Indonesia

Nyambi Jadi Tukang Ojol, Ternyata Profesi Asli Pria Ini Dubber Serial Kartun Terkenal!