Masyarakat di Desa Kinipan kini harus berjibaku menghadapi banjir yang terjadi Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Menurut Kepala Desa Kinipan Wilem Hengki, air yang menerjang perkampungan warga telah masuk ke dalam pemukiman dan merendam rumah-rumah.
Sebelumnya, Desa Kinipan menjadi sorotan setelah adanya peristiwa penangkapan pejuang adat Laman Kinipan, Effendi Buhing yang dilakukan oleh aparat keamanan pada Rabu (26/8/2020). Tantangan masyarakat Desa Kinipan pun semakin berat karena bukan hanya soal banjir, tapi juga konflik lahan adat yang belum terselesaikan hingga kini.
Penangkapan Effendi Buhing yang sempat viral di media sosial
https://www.instagram.com/tv/CEWO_gVB7ok/
Ketua komunitas adat Laman Kinipan, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, Effendi. sempat menjadi sorotan setelah ditangkap aparat keamanan pada Rabu (26/8/2020). Dilansir dari Kompas (29/08/2020), penangkapan dilakukan karena adanya dugaan melakukan pencurian, pemaksaan, dan perampasan. Hal tersebut tak lepas dari konflik lahan sejak tahun 20018 silam.
Konflik lahan yang terjadi sejak tahun 2018
Konflik lahan yang terjadi antara masyarakat adat Laman Kinipan dengan perusahaan PT Sawit Mandiri Lestari (SML) sudah berlangsung sejak 2018 silam. Masing-masing memiliki argumen untuk mempertahankan haknya. Di mana PT SML hendak membuka lahan untuk menanam sawit, dan masyarakat adat menolak rencana tersebut karena menghancurkan hutan milik mereka.
Hutan adat yang semakin gundul karena menjadi lahan sawit
Kenyataan di lapangan menunjukkan, berhektar-hektar hutan di wilayah Desa Kinipan telah bersalin rupa menjadi petak-petak yang bakal ditanami pohon sawit. Rimbunnya dedaunan dan hutan yang digunakan masyarakat setempat sebagai bagian dari mata pencaharian, kini berubah kering dan rata setelah proses land clearing. Masyarakat adat yang menolak sempat membentangkan spanduk sebagai ungkapan ketidaksetujuan mereka.
Banjir merendam beberapa desa di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah
Hasil pntauan udara rombongan BNPB di Kabupaten Lamandau (Kalteng) yang sedang dilanda banjir. Salah satunya Desa Kinipan, yang warganya dikriminalisasi karena mempertahankan hutan adat dari perkebunan sawit.
Foto: Een Irawan Putra pic.twitter.com/tO3YeN1CTb
— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) September 10, 2020
Gundulnya hutan di wilayah Kabupaten Lamandau akhirnya benar-benar berdampak pada Desa Kinipan dan perkampungan lainnya. Banjir yang datang menerjang membuat rumah-rumah penduduk terendam air. Selain Desa Kinipan, banjir juga merendam Desa Kina, Desa Jamuat, dan Desa Mangkalang. Bencana ini diduga akibat gundulnya hutan di wilayah tersebut.
Deforestasi hutan yang masih menjadi ancaman di wilayah Kalimantan
Deforestasi hutan di Kalimantan kini menjadi ancaman serius yang harus dihadapi oleh masyarakat setempat. Bukan hanya soal banjir, tapi juga imbas ekologis berupa kerusakan lingkungan akibat eksploitasi yang dilakukan oleh industri seperti Hutan Tanaman Industri (HTI), Logging (HPH), PBS Sawit ataupun Tambang yang banyak terdapat di Kalimantan.
BACA JUGA: Tuai Polemik, Begini Nasib Hutan Kinipan di Kalimantan yang Ditengarai Tergerus Kebun Sawit
Ancaman bencana banjir dan dan konflik soal hutan adat yang bersalin rupa menjadi hamparan kebun kelapa sawit, menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat di Desa Kinipan. Semoga saja, segera ada solusi bagi pihak-pihak terkait sehingga menjadi jalan keluar yang saling menguntungkan satu sama lain.