4. Berpura-pura sudah tobat
Tahun 2011, Richard dan istrinya kembali hidup bersama di Medan, lebih tepatnya di Jalan Selam, Mandala. Sedangkan Maria sendiri masih ditinggal di Sibolga kemudian dia diajak untuk tinggal bersama dengan ayah dan ibu tirinya di Medan dengan dijanjikan akan dibelikan sebuah HP.
Sementara itu, keluarga Maria mengizinkan dia hidup kembali bersama ibu tirinya lantaran mereka menganggap bahwa Setiana sudah tobat dan tidak akan menyiksa Maria lagi. Namun sebaliknya, penganiayaan masih terus berlanjut. Maria masih sering mendapat perlakukan keji dari ibu tirinya. Maria bahkan pernah diikat oleh Setiana.
5. Dianiaya saat ayahnya tidak ada
Ayah Maria merupakan seorang guru PNS di STM 3 Sibolga. Karena tempat kerjanya yang cukup jauh tidak memungkinkan bagi Richard Panjaitan untuk setiap hari pulang ke rumah di Medan. Ayahnya hanya pulang seminggu sekali atau dua kali untuk memberikan uang belanja kepada keluarganya.
Nah, di saat itulah, Maria kerap kali mendapat siksaan dari ibu tirinya. Setiana sering memukul dan menganiaya saat suaminya sedang bekerja hingga menyebabkan luka dan memar yang sangat parah di tubuh Maria. “Saat ayah tidak ada, ibu sering menganiayaku,” papar Maria sambil merintih kesakitan.