Beberapa waktu lalu, tepatnya pada Minggu (18/11) dunia balap MotoGP kembali kehilangan pembalap hebatnya. Dani Pedrosa yang menjadi rider top di kejuaraan adu kecepatan ini memutuskan untuk pensiun. Sebagai penunggang kuda besi tentu, The Baby Samaurai tergolong bukan sosok sembarang di MotoGP. Meski tidak banyak banyak meraih gelar, tapi beberapa bakatnya membuatnya acap kali menggoreskan sebuah kisah manis.
Masih berbicara tentang masalah prestasi, Dani juga masuk dalam beberapa nama pembalap yang kerap diunggulkan pada setiap awal musim MotoGP. Nah, dalam rangka memberikan apresiasi untuk kiprahnya yang selalu menghibur insan olahraga atau para perempuan yang kesemsem parasnya, Boombastis akan beberapa kisah manis yang pernah ditorehkan Dani Pedrosa selama berkarier di pagelaran MotoGP.
Dani memperoleh gelar dunia pertama di tahun 2003
Menjadi seorang pembalap memiliki banyak talenta, ternyata bagi Pendrosa menjadi juara di ajang ini balap ini bukan sesuatu yang mudah. Dibutuhkan waktu 2 tahun untuk pria asal Spanyol ini bisa menjadi yang terbaik. Berlaga di kelas 125 cc, Dani berhasil menjadi juara dunia pada tahun 2003. Capaian tersebut menjadi catatan terbaik setelah sebelumnya hanya bercokol di posisi 3.
Terkait Dani Pedrosa, kala berhasil juara dirinya bergabung dengan Tim Telefonica Movistar Honda. Menggunakan motor Honda RS125, ia terus peroleh hasil manis dari satu balapan ke balapan lainnya. Dari penelusuran Boombatis, saat menjadi juara kelas 125 cc, The Little Spaniard sukses enam kali naik podium dari 14 balapan yang di pertandingan.
Sukses menjadi terbaik secara beruntun di kelas 250 cc
Torehkan prestasi di tahun 2003, rupanya tidak membuat anak dari Antonio Pedrosa berpuas diri. Dirinya yang promosi ke kelas lebih besar yakni 250 cc langsung menunjukkan penampilan epik. Dani yang tergabung di tim sama langsung berhasil menjadi yang terbaik. Malahan tak tanggung-tanggung di dua musim berlaga di kelas baru tersebut, ia sukses menjadi yang terbaik.
Selain itu, presentase Pedrosa naik podium ajang balap tersebut juga bertambah. Kalau tadi hanya enam saja, selama dua musim di kelas 250 cc, pria asal Spanyol ini mampu mencatatkan 13 sampai 11 podium dengan total race sama yakni 16 kali. Prestasi positif inilah yang pada akhirnya membuat sosoknya mampu masuk kelas MotoGP 2006.
Menjawab kritikan dengan capaian bagus di tahun pertama MotoGP
Seperti yang telah diungkap tadi, 2006 menjadi tahun pertama Dani berlaga di kelas Primier. Perasaan senang sekaligus bangga mungkin langsung menjadi hal mengisi hatinya. Tapi, di balik hal tersebut, awal mula pembalap bertinggi 1,58 masuk kelas para Raja banyak kritik yang mengiringi langkahnya.
Banyak pengamat mengatakan tubuhnya yang kecil akan membuat kesulitan membalap dengan motor dengan besar di MotoGP. Namun, tanggapan miring itu langsung dijawabnya dengan performa bagus di awal membalap kejuaraan adu cepat termasyur tersebut. Dani Pedrosa yang memacu Honda RC211V berhasil menempati posisi kedua di seri pembuka di Sirkuit Jerez pada tanggal 26 Maret 2006.
Peringkat lima menjadi posisi terbaik musim ini
Masih terkait sosok pembalap asal Negeri Matador ini, Dani Pedrosa juga ukir sebuah kisah manis di ajang MotoGP tahun ini. Memperkuat tim Honda dengan rekan Marc Marquez, torehannya di posisi lima menjadi torehan terbaiknya dalam ajang ini. Hasil yang tentu bukan sebuah hal yang sembarangan, mengingat persaingan kejuaraan ini tahun ini begitu ketat.
Tidak beherti disitu saja, musim ini juga menjadi kisah manis untuknya meski tidak juara. Pasalnya, ketika ia memutuskan pensiun pihak MotoGP menobatkan Dani Pedrosa sebagai legenda kejuaraan ini. Penghargaan yang juga menjadi pelipur laranya ketika torehkan hasil kurang baik di balapan terakhirnya.
BACA JUGA: Mulai Legenda MotoGP sampai Juara Dunia, Inilah 4 Pembalap yang Jadi ‘Tumbal’ Marquez
Begitulah sobat Boombastis beberapa catatan manis seorang Dani Pedrosa. Meski belum sempat memperoleh gelar MotoGP, namun kehadirannya mampu menjadi warna tersendiri ajang ini. FYI, setelah pensiun Dani akan berlabuh ke tim balap KTM dengan posisi pembalap wild card yang terlibat mengembangkan motor.