Pengalaman yang dikombinasikan dengan kerja keras tanpa kenal kata menyerah, terbukti mampu membuat seseorang mengubah jalan hidupnya. Hal inilah yang dialami oleh Jayadi. Berawal dari seorang buruh di sebuah pabrik, kini ia sukses bergelimang rupiah dari kerja kerasnya sebagai seorang pengusaha keripik buah.
Meski terkesan remeh, keripik buah produksinya ternyata disukai oleh konsumen. Berbekal pengalaman dan kerja kerasnya tanpa lelah, ia memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis dengan membuat keripik buah sebagai andalannya. Meski menuai sukses, jalannya menuju ke sana tidaklah mudah. Jayadi harus merasakan betul perjuangannya merintis sukses mulai dari nol.
Lulusan SD yang sempat bekerja sebagai buruh kasar
Sikap sebagai pekerja keras tampaknya memang lekat dengan sosok Jayadi. Pria yang hanya bersekolah sampai tingkat Sekolah Dasar itu kerap bergonta-ganti profesi demi menyambung hidupnya. Dalam kurun 1978 hingga 1983, ia sempat bekerja serabutan di Pasar Batu, buruh di pabrik kayu milik orang Cina, hingga bekerja di bengkel pembuatan pagar milik seorang pengusaha Arab.
Mencoba peruntungan lewat pengalamannya selama bekerja
Pengalaman yang dirasanya cukup, membuat Jayadi mencari peruntungan di luar Pulau Jawa dengan merantau ke Balikpapan pada 1988 dan membuka bengkel sendiri. Namun karena bosan, ia kembali ke Batu yang pada saat itu masih jadi kecamatan di Kabupaten Malang pada tahun 1990. Pria kelahiran Kasembon, Kabupaten Malang, 3 Maret 1963 itu membuka bengkel yang dinamakan Biro Teknik Gaya.
Mencoba bisnis keripik buah yang membuatnya jatuh bangun di dunia usaha
Meski tergolong baru, setidaknya ia telah menguasai salah satu komponen penting yakni seluk beluk mesin pembuat keripik. Pada 2005, Jayadi mencoba usaha keripik buah dengan modal sebesar Rp 60 juta. Sayang, bisnis barunya itu tak berjalan seperti yang diharapkan. Jayadi bahkan sempat berkali-kali gagal hingga usahanya itu macet selama setahun lantaran mesin keripik buatannya tak bisa berjalan optimal.
Usahanya menuai sukses dengan omset ratusan juta rupiah
Agar bisnisnya semakin berkembang, Jayadi rajin mempromosikan keripik buah yang diberi merek Vigour tersebut. Mulai dari memasang iklan, memperbanyak brosur, hingga rajin mengikuti pameran. Perlahan, keripik buah produksinya mulai dilirik konsumen secara luas. Lewat UD Jayadi, perusahaan tersebut mampu mengolah buah menjadi keripik sebanyak 2 hingga 3 kuintal setiap harinya.
BACA JUGA: 4 Pedagang Asongan yang Berubah Jadi Milyarder Berkat Kerja Kerasnya
Menggunakan merek dagang Vigour, keripik buah hasil produksi perusahaan Jayadi berhasil menembus pasar nasional. Namun, hal terpenting yang bisa kita petik dari keberhasilan Jayadi adalah soal keuletannya dalam menghadapi segala tantangan yang ada selama menjalankan bisnis. Alih-alih menyerah saat gagal, ia justru bangkit dan kembali berusaha dan belajar dari pengalaman pahit tersebut. Hebat ya Sahabat Boombastis.