Nasib manusia tidak ada yang tahu secara pasti. Termasuk rezeki dan pekerjaan yang akan diperoleh di masa depan nanti. Meski harus merangkak dari bawah, kekurangan materi serta keterbatasan pendidikan menjadikan sosok pria ini lebih tegar dan optimis dalam menjalani lautan kehidupan
Adalah seorang Henry Juffri, seorang pekerja kasar yang datang dari pulau Kendari menuju Makassar, untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Pahit getirnya hidup sebagai kuli angkut pelabuhan, telah menempa jiwanya agar senantiasa tabah dan semangat bekerja keras. Tebukti, kesuksesan perjalanan karir hingga membuat perusahaan teknologi Google tertarik padanya, banyak membuat orang penasaran.
Datang dari keluarga yang Sederhana
Pria kelahiran kelahiran September 1982 ini, mengawali karirnya sebagai buruh kuli panggul di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Keterbatasan pendidikan yang hanya tamatan SD kelas 4, membuatnya kesulitan untuk mencari pekerjaan. Meski penghasilannya tidak tetap, dirinya tetap tabah menjalani hari demi hari dengan penuh keihklasan.
Awal mula tertarik seluk beluk dunia maya
Pada tahun 2012, dimana dunia online tumbuh semakin besar, ternyata menggugah minat seorang Henry untuk mencari tahu tentang internet, membuat website hingga menghasilkan uang dari internet. Alhasil, selain masih menjalani pekerjaan sebagai buruh panggul, dirinya sibuk mondar-mandir keluar masuk warnet, sekedar memuaskan rasa ingin tahunya tentang dunia teknologi.
Usaha tak kenal lelah menjadi awal keberhasilan
Rasa penasaran itupun terjawab ketika dirinya mengikuti kursus membuat website secara online milik Ane Ahira yang bernama Asia Brain. Semangat belajar Henry yang tak kenal lelah, membuat dirinya berhasil menghasilkan “sedikit” rupiah pertamanya dari beberapa situs online yang berhasil dibuatnya. Lewat barisan iklan milik Google yang tampil di websitenya, ia akhirnya semakin bersemangat “menambang” pundi-pundi rupiah. Terhitung, dalam waktu sebulan, dirinya mampu mengumpulkan uang sebesar USD 100.
Mulai merambah aplikasi game Android
Merasa ilmunya telah cukup, sosok pria yang telah dikaruniai dua anak tersebut, mencoba peruntungan lain dengan mengembangkan aplikasi game berbasis Android di tahun 2014. Pada tahap awal belajar, dirinya mengaku banyak mengalami kesulitan dalam prosesnya. Selain karena masih menjalankan profesi lamanya sebagai buruh panggul, dirinya juga harus membagi waktu antara belajar dan keluarganya. Meski sempat putus asa, Henry selalu dikuatkan oleh keyakinannya yang bermakna “jika orang lain bisa, dirinya pun harus bisa!”.
Game buatannya laku keras dan sukses di pasaran
Setelah berusaha dan mencoba beberapa lama, keberuntungan pun mulai menghampiri dirinya. Kreativitas dan kemampuannya membuat apliaksi game di Android, menarik minat raksasa teknologi Google agar game buatannya bisa hadir di Playstore. Salah satu kisah yang mengharukan adalah, dirinya rela menyisihkan sebagian penghasilannya sebagai kuli panggul agar bisa membuat sebuah akun Playstore sekaligus akun sebagai pengembang game di Google. Game-game buatannya yang terkenal adalah Baby Chaves Run, Ninja Konoha Run, Unyil The Adventure, King Arthur dan masih banyak lainnya.
Tembus hingga mencapai penghasilan 1000 dollar
Banyak berlatih dan belajar dari kegagalan yang dialami sebelumnya, membuat Henry kian matang dalam mengolah kemampuannya membuat game Android yang berkualitas. Selain dari sisi teknis, dirinya juga mengetahui pasar mana yang potensial untuk perkembangan game buatannya. Terbukti, kini dengan aplikasi buatannya tersebut, dirinya berhasil meraup untung hingga mencapai $1175.
Sempat dicemooh dan kena “bully” di media sosial
Kesukesan yang diraihnya tak serta merta membuat orang yang lain senang. Terbukti, ada saja ulah netizen yang iri dengan kesuksesannya. Banyak yang memberikan komentar terkait postingannya di Facebook sebagai bentuk bentuk pencitraan semata. Walau begitu, seiring dengan banyaknya media yang meliput dirinya, Henry Juffry banyak menuai apresiasi positif karena kerja kerasnya tersebut telah menginspirasi banyak orang.
Meski sebuah profesi dan pendidikan tidak selalu digunakan sebagai tolak ukur kesuksesan, dengan berbekal kemauan yang kuat dan kerja keras, seorang buruh panggul bernama Henry Juffry, telah sukses membuka mata dan hati kita. Perjuangannya bisa menjadi inspirasi positif, agar kita senantiasa bersemangat dan bekerja keras jika ingin meraih impian.