Bisa dibilang, cinta sejati merupakan hal yang langka di zaman edan seperti saat ini. Maraknya kasus perselingkuhan, menelantarkan istri maupun suami hingga istilah pelakor yang seolah menjadi trend baru-baru ini, seakan-akan menenggelamkan makna cinta sejati itu sendiri. Bahkan, dari sekian kisah percintaan yang terjadi, ikatan suci tersebut bisa menguap dengan mudah lantaran godaan duniawi dan dorongan hawa nafsu yang lebih menyilaukan.
Namun, disela-sela tumpukan kisah suram tersebut, terselip nama seorang Widyawati dan Sophan Sophian. ibarat mata air, kisah cinta kedua artis yang berjaya di era 70-an hingga 80-an tersebut seolah menjadi sebuah penyejuk. Cerita asmara mereka bagaikan penerang ditengah-tengah kisah cinta sejati yang menjadi semu karena tak kuat diterjang godaan. Seperti apa perjalanan kisah cinta abadi mereka berdua, simak ulasan berikut.
Tak sengaja dipertemukan dalam sebuah film
Tak ada yang menyangka, jika keduanya mengawali sebuah kisah romantis dari sebuah judul film. Pada saat itu, baik Widyawati maupun Sophan Sopiaan, merupakan artis remaja yang menjadi idola kawula muda di era 70-an. Keduanya dipertemukan dalam sebuah film Pengantin Remaja yang dirilis pada tahun 1971.
Terbukti, jalan cerita yang menyuguhkan drama percintaan romantis tersebut, sukses membuat remaja pada saat itu baper berat. Terbukti, kesukesan film tersebut berhasil mengangkat citra keduanya dan dianggap sebagai pasangan yang sangat serasi. Bisa dibilang, keduanya mengalami cinlok selama proses syuting film tersebut.
Resmi menikah dan berkarya bersama
Setelah resmi menikah, bukan berarti kehidupan baru sebagai suami istri membuat mereka sibuk dengan urusan rumah tangga. Hubungan tersebut justru semakin menambah kisah romantis mereka dengan bekerja sama dalam pembuatan film. Hal ini dibuktikan dengan beberapa judul film yang dibintangi oleh mereka berdua seperti Romi dan Yuli (1974), Perempuan Kedua (1990), dan Love (2008)
Tak cukup sampai disitu, kekompakan hubungan mereka berdua juga berlanjut meski tidak dipertemukan dalam satu film. Saat itu, Sophan Shopiaan-lah yang bertindak sebagai sutradara bagi sejumlah film yang dibintangi oleh sang istri Widyawati. Film tersebut adalah Jinak-jinak Merpati (1975), Bunga Kecil (1978), Masih ada Kereta yang Akan Lewat (1987), dan Sesal (1994).
Terapkan cara romantis agar hubungan tetap awet
Bisa dibilang, pasangan Widyawati dan Shopan Sophiaan merupakan salah satu contoh, bagaimana mempertahankan sebuah ikatan cinta yang dibalut dengan janji suci pernikahan. Bahkan, pasangan legendaris tersebut menerapkan cara-cara yang romantis agar rumah tangga mereka senantiasa tentram dan awet sepanjang masa. Hal tersebut dibuktikan oleh keduanya hingga sang suami telah berpulang pada 2008 silam.
Pertama, keduanya sering saling mengucapkan kata I Love You satu sama lain. Bahkan hal tersebut dilakukan meski usia keduanya telah beranjak tua. Kedua, dalam mengarungi bahtera rumah tangga, Widyawati dan Shopan Shopiaan berusah untuk menjaga ego masing-masing untuk menghindari terjadinya pertengkaran. Yang ketiga, komunikasi menjadi cara efektif mereka berdua untuk menyelesaikan masalah. Yang mengharukan, meski sang suami telah tiada, Widyawati masih merasa sosok pasangannya tersebut senantiasa menjaga dirinya.
Tetap setia dan saling mendukung
Tak hanya sekedar menjadi aktor, mendiang suaminya tersebut ternyata juga pernah berkarir menjadi seorang politikus. Sophan Sophiaan tercatat pernah menjabat sebagai anggota Fraksi DPR tahun 1992-1997. Hal tersebut didukung sepenuhnya oleh Widyawati. Bahkan hingga akhirnya sang suami memutuskan untuk mundur dari kursi jabatan pada 2002, sang istri tetap setia mendampingi.
Yang mengharukan, meski telah ditinggal pergi selamanya oleh sang suami, Widayawati ternyata masih tetap mencintai mendiang suaminya tersebut. Secara tegas, dirinya juga enggan mencari pasangan pengganti dari sosok cinta pertama yang menikahi dirinya pada 1972 silam.
Kisah cinta yang tak padam hingga akhir
Tahun 2008 silam seakan menjadi sebuah kisah kelam bagi seorang Widyawati. Kepergian Sophan Sophiaan karena sebuah insiden kecelakaan, membuat hati wanita yang telah dikaruniai dua anak lali-laki tersebut menjadi rapuh seketika. Berkabung dalam kesedihan yang berlarut-larut, membuat Widyawati beberapa kali masuk rumah sakit lantaran tekanan batin yang sangat hebat.
Begitupun, hal tersebut tak berlangsung lama. Meski dilanda kesedihan yang dalam, perlahan tapi pasti, Widyawati mulai bangkit kembali. Selain tak ingin merepotkan keluarganya dan anak-anaknya, dirinya juga ingin melaksanakan perkataan sang suami pada dirinya. Setelah kesedihannya perlahan pulih, Widyawati aktif kembali berkarya berakting di layar kaca. Yang mengharukan, di setiap acara penganugerahan piala, dirinya senantiasa menyebut ucapan terima kasih kepada sang suami atas kebersamaan mereka selama ini.
Setelah sekian tahun berlalu, kisah cinta antara Widyawati dan Sophan Sophiaan seakan tak pernah pudar tergerus zaman. Potret cinta abadi kedua pasangan tersebut, seakan menjadi contoh nyata sebuah bentuk kesetiaaan yang tak terbatas. Ditengah-tengah hiruk pikuk fenomena perceraian dan pengkhianatan yang marak saat ini, kisah cinta sejati yang tulus dari Widyawati dan Sophan Sophiaan bisa menjadi cerminan yang bagus. Terutama bagi mereka yang ingin membangun sebuah hubungan pernikahan yang ideal dan langgeng.