Kalian pernah denger nggak sih, kisah cinta seorang pangeran atau raja yang jatuh cinta dan akhirnya menikah dengan seorang gadis biasa alias rakyat jelata? Kalau ngebahas itu, yang terbayang di pikiran kita tentu dongeng-dongeng jaman masih kecil, seperti kisah Cinderella misalnya. Di dunia nyata? Boro-boro dah. Biasanya para pangeran atau raja itu pasti jodohnya ya sama yang punya derajat yang sama.
Tapi ternyata, kalau Tuhan menghendaki, nggak sulit kok menjodohkan seorang Raja dengan rakyat jelata. Salah satu kisah nyata adanya cinta sejati adalah cerita tentang Raja Bhutan yang sampai rela nunggu sampai 14 tahun buat nikahin wanita yang dia cintai, yang ternyata adalah rakyat jelata. Gimana sih cerita selengkapnya? Berikut ini kisah selengkapnya.
Bhutan dikenal sebagai negara paling bahagia di dunia
Selama ini, mungkin kita jarang mendengar tentang negara Bhutan. Iya, Negara ini memang sangat tertutup, apalagi persoalan perekonomian mereka. Negara ini dikenal terbelakang, namun dikenal sebagai Negara yang jujur, sederhana dan damai. Terletak di ujung Selatan Himalaya, populasi di Negara ini diperkirakan sekitar 800.000 orang. Meski sederhana, Bhutan dikenal sebagai negara yang paling bahagia di dunia.
Memiliki Raja sederhana yang kisah cintanya luar biasa
Selain bahagia, Bhutan juga memiliki raja yang sangat sederhana. Pantas saja warganya sangat menghormati raja tersebut. Diketahui jika raja ini juga memiliki kisah cinta yang luar biasa. Kamu mungkin heran ya, kok masih ada raja yang hanya menikahi satu wanita? Tapi hal itu memang benar adanya. Raja Bhutan yang bernama Jigme Khesar Namgyel Wangchuck diketahui hanya menikahi satu orang wanita, dan wanita itu pun merupakan rakyat jelata. Padahal, raja-raja terdahulu setidaknya memiliki empat orang istri. Dan poligami di negara tersebut juga dianggap legal, tapi raja satu ini nggak ngelakuin itu. Raja ini sudah janji, kalau dia nggak mau nikahin wanita lain. Dan ternyata sang raja memegang janjinya itu. bener-bener sosok yang ucapannya bisa dipercaya ya!
Kisah cintanya seperti dongeng
Kisah ini bermula saat sang raja bertemu dengan seorang wanita yang merupakan rakyat biaya bernama Jetsun Pema. Saat pertama kali bertemu, sang Jigme baru jadi putra mahkota baru berusia 17 tahun. Sementara Jetsun Pema baru berusia 7 tahun. Jetsun berlari pada Jigme Khesar, kemudian menarik tangannya lalu berkata dengan gaya khas anak-anak, berharap agar bisa ikut Jigme dan menikah dengannya. Jigme bertanya pada Jetsun, kenapa gadis kecil itu ingin ikut dengannya, padahal ia punya banyak teman di kampung halamannya. Dengan polosnya Jetsun mengatakan kalau dia menyukai Jigme.
Ucapan polos yang menggetarkan hati sang putra mahkota
Melihat wajah polos Jetsun ternyata telah menggetarkan hati sang putra mahkota. Ia begitu tersentuh hingga akhirnya berjanji pada dirinya untuk tidak mendekati wanita mana pun, dan menunggunya hingga dewasa. Sejak saat itu, keduanya tidak pernah bertemu kembali. Hingga akhirnya, Jetsun tumbuh dewasa. Ia pun menyadari apa yang dia ucapkan sewaktu kecil. Terlebih, Jetsun tidak tahu bahwa dia mengatakan hal itu pada seorang putra mahkota yang akan menjadi raja Bhutan.
Jetsun sangat cerdas, cocok jadi Ratu
Meski merupakan gadis dari kalangan rakyat jelata, namun Jetsun sangatlah cerdas. Saat berusia 16 tahun, dia diterima di SMA terbaik di India. Dia belajar bahasa Inggris dan mata pelajaran lain. Jetsun juga sangat menyukai seni dan fotografi. Saat yang sama, Jigme sedang menempuh pendidikan di Universitas Boston di Amerika. Universitas tersebut juga sangat terpandang di mata dunia. Pangeran juga lulus dengan hasil yang baik. Memang benar-benar calon raja yang berkualitas ya.
Menikah dengan acara yang sederhana
Setelah berpisah selama 14 tahun, akhirnya kedua orang ini dipertemukan kembali. Jetsun sudah berusia 21, sementara Raja Jigme sudah berusia 31. Mereka masih saling jatuh cinta. Jigme yang tak pernah mendekati gadis lain pun langsung mengajak Jetsun menikah. Mereka akhirnya benar-benar menikah di tahun 2011. Tak seperti pernikahan raja lain yang sangat mewah dan meriah, Jetsun dan Jigme hanya menggelar resepsi pernikahan yang sangat sederhana. Bahkan, setelah menikah, pasangan raja dan ratu ini nggak berbulan madu secara mewah, mereka malah melayani rakyat dengan cara yang sederhana. Mereka tinggal di rumah sederhana seperti penduduk setempat. Bahkan, kadang, ketika tidak ada akses kendaraan di desa, Jetsun pun berjalan kaki tanpa sedikit pun mengeluh.
BACA JUGA: 7 Orang Beruntung yang ‘Tidak Sengaja’ Jadi Seorang Bangsawan
Pantas saja Negara satu ini disebut paling bahagia di dunia meski sederhana. Tercermin dari pemimpin mereka yang juga sederhana, setia dan tentu saja tak pernah mengeluh. Semoga kisah mereka bisa menginspirasi kita semua, bahwa kesetiaan, kejujuran dan kesederhanaan bisa membuat hidup kita dan orang-orang di sekeliling kita lebih bahagia.