Categories: Tips

Kisah Cinta Tragis Para Pahlawan Nasional Indonesia

Hidup di masa peperangan bukanlah masa-masa yang mudah. Tidak saja masyarakat hidup dalam penindasan dan teror, tapi juga kehidupan mereka tidak tenang setiap harinya. Apalagi jika orang tersebut adalah seorang pejuang kemerdekaan yang dengan gigih menentang penjajah.

Baca Juga : 6 Tokoh Berpengaruh Asal kota Pahlawan Surabaya

Menjadi seorang pejuang membutuhkan banyak pengorbanan, mulai dari mengorbankan harta, hingga nyawa. Terkadang, menjadi seorang pejuang juga berarti merasakan sakitnya meninggalkan atau ditinggalkan orang yang dicintai. Seperti kisah cinta para pejuang berikut ini.

1. Pierre Tendean

Pierre Tendean memang dikenal sebagai sosok pemuda yang tampan. Semasa ia menjadi ajudan Jenderal A.H. Nasution, banyak mahasiswi lebih memilih memperhatikannya daripada sang Jenderal yang memberi kuliah. Bahkan mereka sampai berkata bahwa telinga untuk Pak Nas, tapi mata untuk ajudannya. Meski begitu, ternyata hati seorang Pierre Tendean tertambat pada gadis cantik bernama Rukmini Chaimin.

Pierre Tendean dan Rukmini
Beberapa lama Pierre menjalin hubungan dengan gadis ini dan saling berkirim surat. Keseriusan ini tercermin nyata dalam surat Pierre kepada sang kakak yang mengatakan bahwa ia sudah bertemu dengan jodohnya. Sebenarnya kedua insan ini sudah merencanakan pernikahan pada November 1965. Namun sayang, Pierre justru tewas oleh PKI pada 1 Oktober 1965. Rukmini pun hancur hatinya ketika mendengar berita bahwa sang kekasih ternyata meninggal. Butuh waktu lima tahun baginya untuk bisa melupakan kekasih dan akhirnya menikah dengan pria lain.

2. Cut Nyak Meutia

Cut Nyak Meutia adalah salah satu pejuang wanita Aceh yang sangat tangguh dan gigih dalam bertarung melawan penjajah. Kisah cinta Cut Nyak Meuthia dan suami pertamanya, Teuku Cut Muhammad atau Teuku Cik Tunang adalah sebuah kisah cinta dan perjuangan yang begitu hebat dan penuh pengorbanan. Setelah beberapa lama bertempur di garis depan, Teuku Cik Tunong ditangkap oleh Belanda dan dijatuhi hukuman mati.

Cut Nyak Meuthia [Image Source]
Menjelang hari pelaksanaan hukuman Cut Nyak Meutia mengunjungi sang suami untuk terakhir kalinya dengan membawa bayi mereka. Kedatangan dua orang yang dicintainya membuat Teuku Cut Muhammad tersenyum, begitu juga si bayi yang gembira bertemu dengan ayahnya tanpa ia tahu bahwa hari itu adalah pertemuan terakhirnya dengan sang ayah.

Dari dalam jeruji, Teuku Cik Muhammad mengulurkan tangannya yang dengan segera diraih oleh istrinya seakan tak mau melepaskan. Mata mereka basah oleh air mata, dan Teuku Cik Muhammad meminta Cut Nyak Meutia untuk meneruskan perjuangan yang dengan segera disanggupi oleh istrinya. Tapi tidak hanya itu saja, ia meminta istrinya untuk menikah dengan Pang Nanggroe, sahabat dan rekan seperjuangannya agar Cut Nyak Meutia bisa bersama-sama maju ke medan perang.

“Saya berjanji, saya akan mematuhi wasiatmu, demi cintaku padamu, demi sayangku pada putera kita Raja Sabi dan demi keyakinanku akan meneruskan perjuangan melawan Belanda, sepeninggalmu kelak,” jawab Cut Meutia dengan tersedu-sedu. Butuh keteguhan hati yang besar untuk berjuang di medan perang demi kebebasan negara, serta butuh kesabaran yang besar pula untuk mengikhlaskan sang istri agar menikah dengan orang lain.

3. Daan Mogot

Bagi kebanyakan anak muda, usia 17 tahun adalah masa paling indah, tapi bagi Daan Mogot, masa muda adalah saatnya berjuang. Meskipun masih berusia muda, ia telah bergabung dengan tentara perjuangan dan sudah diangkat menjadi Mayor serta Komandan TKR (Tentara Kemanan Rakyat).

Daan Mogot [Image Source]
Namun sayangnya, pada operasi untuk melakukan pelucutan senjata Jepang di Lekong, terjadilah pertempuran yang tidak seimbang. Dalam pertempuran itu ia tertembak di paha kanan dan dada, namun ketika melihat anak buahnya yang memegang senjata mesin mati tertembak, ia segera mengambil alih senapan dan menembaki lawan hingga ia akhirnya dihujani peluru dari berbagai penjuru.

Daan Mogot saat itu sudah memiliki seorang kekasih yang cantik dan berambut panjang sepinggang. Hadjari Singgih, nama kekasihnya, begitu terpukul dengan kematian Daan Mogot yang saat itu masih berusia 17 tahun. Dalam acara pemakaman, ia memotong rambutnya untuk dikuburkan bersama di makam Daan Mogot. Dan sejak saat itu, ia tidak pernah lagi memanjangkan rambutnya.

4. Cut Nyak Dhien

Perjuangan Cut Nyak Dhien di garis depan peperangan juga tidak kalah hebat. Dengan gagah berani, ia bersama suami dan pasukannya berjuang tanpa menyerah untuk mengusir penjajah. Cintanya kepada tanah air mampu membuatnya berkorban bahkan perjuangannya tersebut yang juga membuatnya kehilangan suami yang dicintainya.

Cut Nyak Dhien [Image Source]
Setelah suami pertamanya meninggal dalam peperangan, ia menikah lagi sebelum kembali berlaga di medan perang. Namun Teuku Umar, suami keduanya juga meninggal dunia tertembak di Meulaboh. Cut Gambang yang merupakan anaknya dengan Teuku Umar menangis sedih. Namun Cut Nyak Dhien tetap tegar dan menunjukkan keteguhan hatinya. Cut Nyak Dhien menampar anaknya sebelum kemudian memeluknya sambil berkata “Sebagai perempuan Aceh, kita tidak boleh menumpahkan air mata pada orang yang sudah syahid.” Meski sedih, ia tetap bisa bersikap tegar dan melanjutkan perjuangan.

Baca Juga : Kisah Tan Malaka, Pahlawan Besar Indonesia yang Justru Tewas Oleh Peluru Tentara Indonesia

Meninggalkan seseorang yang dicintai bukanlah hal yang mudah. Begitu juga ketika merasakan sakitnya ditinggal pergi oleh orang yang begitu dicintai. Namun, demi sebuah kebebasan dan kemerdekaan, mereka rela mengambil risiko tersebut dengan berani. Kita yang ada di era merdeka, beranikah mengambil risiko atau mengorbankan diri demi negara?

Share
Published by
Tetalogi

Recent Posts

4 Kontroversi Seputar Doktif yang Kerap Bongkar Produk Skincare Overclaim

Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…

1 week ago

Serba-serbi Tol Cipularang yang Kerap Makan Korban, Mitos hingga Sejarah Pembangunan

Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…

2 weeks ago

4 Live Action Paling Booming di Netflix, Bisa Jadi Teman Malam Minggu

Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…

3 weeks ago

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

3 weeks ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

3 weeks ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

3 weeks ago