Hoegeng Iman Santoso. Kapolri yang menjabat sepanjang tahun 1968 hingga 1971 ini sangat dikenal masyarakat Indonesia di eranya. Mendapat simpati rakyat akibat kejujurannya dalam bekerja serta menegakkan keadilan. Tapi rupanya sifat mulia Hoegeng bukan cuma dalam perkara mengabdi pada negara.
Kisah cintanya pun layak jadi cerita dari masa ke masa. Lantas, bagaimana sih cerita cinta sosok yang juga dikagumi oleh mantan Presiden Gus Dur itu?
Pertemuan unik jadi awal perjalanan cinta
Sebuah buku berjudul Max Havelaar karya Multatuli yang bercerita tentang perjuangan cinta sepasang kekasih kala itu mendapat sambutan hangat dari warga Indonesia. Berkat ketenarannya, fragmen kisah inipun disadur menjadi naskah sandiwara radio yang kala itu menjadi tren di tahun 80-an. Dengan banyaknya dorongan dari berbagai pihak, masuklah Hoegeng yang saat itu sedang menggeluti karir kepolisiannya, sebagai salah satu pemeran naskah.
Berawal dari peran, berakhir ke pelaminan
Mery Roeslani, sosok istri penurut tak banyak menuntut
Tak ada cinta selain Hoegeng di hati Mery Roeslani
Hoegeng mengembuskan nafas terakhirnya pada tahun 2004. Hingga detik ini pun sang istri masih kerap mengenang suami yang penjadi kawan hidupnya tersebut. Wanita yang sudah menjanda selama 16 tahun ini tak jarang menceritakan kekagumannya terhadap sang suami. Dia ingat betul, bagaimana kala itu saat suaminya masih menjabat, meminta dirinya untuk menutup bisnis toko bunga milik mereka.
Gus Dur pernah berkata bahwa hanya ada 3 polisi jujur yang ia ketahui sepanjang beliau hidup, yakni patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng. Berkat perangainya yang sangat apik, tak ayal jika nama Hoegeng tak akan pernah bisa hilang di hati masyarakat Indonesia, terlebih di hati Mery Roeslani. Semoga kisah cinta serta keteguhan Hoegeng dalam menjabat sebagai polisi dapat kita jadikan inspirasi yah!