Musibah memang bisa datang kapan saja tanpa kita tahu sebelumnya. Sebagai manusia, tentu kita berharap bisa selamat dari hal-hal semacam itu. Agaknya, peristiwa ini sempat juga dialami oleh seorang bocah SD yang bernama Revaldo Ega Praditya asal Desa Gunung Ronggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Dilansir dari news.detik.com, ia dikeroyok oleh enam anjing pemburu di sebuah perkebunan tebu.
Meski mendapat luka-luka di sekujur tubuhnya, Aldo berhasil diselamatkan dari kematian berkat teriakannya yang didengar oleh warga setempat. Beruntung memang. Mengingat, lokasi Aldo saat dikeroyok dengan kawanan anjing berada di sebuah perkebunan tebu. Kejadian nahas tersebut bermula pada saat bocah SD tersebut tengah mencari sang ayah.
Dilansir dari news.detik.com, Aldo mendapati sang ayah tengah membantu mengantarkan jenazah tetangga untuk dimakamkan di TPU setempat. Di tengah-tengah kerumunan orang tersebut, ada salah seorang pengantar yang ikut ke pemakaman membawa serta enam ekor anjing pemburu. Dasar karena naluri Aldo yang masih bocah, ia pun akhirnya berlaku iseng untuk menggoda hewan bertaring yang dikenal buas itu.
Sontak, apa yang dikhawatirkan pun terjadi, keenam anjing pemburu tersebut merespon tingkah jahil Aldo dan kemudian mengejar dirinya. Padahal, saat itu ia tengah dalam perjalanan pulang dari lokasi makam. Karena dikejar hewan buas, Aldo pun pontang-panting mengayuh sepedanya agar bisa meloloskan diri dengan cepat. Ia tak mengira jika hewan yang telah terlatih untuk berburu musang, landak dan hewan lainnya itu, memburunya dengan cepat.
Di tengah kepanikan, Aldo memacu sepedanya hingga mencapai ke sebuah ladang tebu. Dirinya berharap rimbunnya suasana bisa ia gunakan untuk menghilangkan jejak dengan mudah. Sayang, harapannya ternyata sia-sia belaka. Keenam anjing pemburu tersebut berhasil menemukan dirinya yang tengah bersembunyi dan langsung menerjang dirinya tanpa ampun.
Di balik tanaman tebu itulah, Aldo berjuang antara hidup dan mati agar bisa meloloskan diri dari kepungan anjing-anjing pemburu yang semakin beringas. Dilansir dari news.detik.com, Ia memilih bertahan dengan cara membungkuk menghadap ke permukaan tanah. Sesekali Aldo melawan terkaman hewan buas tersebut dengan cara memukul-mukulkan sandalnya. Nahas, posisinya tersebut justru malah memperparah keadaan. Alhasil, bagian punggung dan tubuh lainnya jadi mangsa yang empuk.
“Saya pukul dengan sandal, tapi tak mau pergi. Malah terus menyerang dan menggigiti saya,” ujar Aldo yang dilansir dari news.detik.com.
Dengan tubuh yang penuh luka gigitan, Aldo akhirnya berhasil diselamatkan oleh warga dan sang pemilik hewan yang mendengar teriakan dirinya. Karena beberapa bagan tubuhnya terkoyak, Aldo segera dilarikan ke puskesmas terdekat untuk ditangani secara medis.
“Yang kami ketahui, anak itu menggoda anjing yang tengah dibawa pemiliknya ke makam. Kemudian dikejar dan digigit,” terang salah seorang warga bernama Mamad yang dilansir dari news.detik.com.
Dilansir dari jawapos.com, Aldo yang berhasil selamat diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah kondisinya membaik. Bahkan, sang pemilik Anjing ikut bertanggung jawab dengan membiayai seluruh biaya pengobatan. Diketahui, warga yang memelihara hewan buas tersebut memang berprofesi sebagai penjual anjing dan burung. Memang, tak ada aturan khusus untuk memelihara hewan-hewan buas. Asalkan, tetap dijaga agar tidak membahayakan lingkungan sekitar.
Seperti kisah di atas, kecerobohan sang pemilik dalam memelihara anjing-anjing buas ternyata bisa mengundang malapetaka terhadap orang lain. Begitupun kita jika suatu saat memiliki seorang anak, jangan pernah bosan untuk menasehati agar dilarang untuk berbuat kenakalan. Bukankah musibah di atas terjadi karena faktor kelalaian sang pemilik anjing dan keisengan seorang anak? Siapa yang salah, Sahabat Boombastis pasti punya jawabannya.