in

Kisah Pembuat Minyak Kutus-kutus Asal Bali yang Sempat Dikira menggunakan Mantra

Ketenaran Minyak Kutus-Kutus memang tidak diragukan lagi. Mulai dari anak-anak hingga dewasa, semua menggunakan cairan balur yang racikan seorang pria bernama Servasius Bambang Pranoto. Bukan kebetulan, Minyak Kutus-Kutus justru lahir dari pengalaman pribadinya hingga akhirnya berjalan menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan. Sebelum menekuni bisnisnya, Bambang merupakan seorang pekerja profesional.

Dilansir dari SWA, karir cemerlangnya di sebuah perusahaan sebagai profesional akhirnya ditinggalkan. Ia kemudian memilih menetap dalam ketenangan di Pulau Dewata, Bali. Meninggalkan kemapanan yang selama ini selalu dirasakannya saat berada di perkotaan. Di tempat barunya inilah, Bambang akhirnya menemukan jalan hidupnya sebagai pebisnis lewat Minyak Kutus-kutus.

Menderita kelumpuhan karena terperosok yang justru menjadi awal Minyak Kutus-kutus

Ada hikmah di balik musibah hingga melahirkan Minyak Kutus-Kutus [sumber gambar]
Tahun 2011 mungkin memiliki kenangan tersendiri bagi seorang Bambang Servasius Pranoto. Dilansir dari SWA, ia terperosok di sebuah jalan yang kerap ia lalu sehingga membuat kedua kakinya menderita kelumpuhan. Beruntung, ia kemudian mendapat inspirasi untuk membuat ramuan minyak balur alami lewat meditasi yang memang rutin dilakukan.

Menggunakan tubuhnya sendiri untuk menguji khasiat obatnya

Menggunakan tubuh sendiri sebagai uji khasiat minyak balur racikannnya [sumber gambar]
Saat membuat minyak balur sendiri, Bambang menggunakan bahan berupa minyak kelapa dan 49 tanaman herbal. Mulai dari akar, batang, buah, bunga, hingga daun, semua diambil dari tumbuhan yang terdapat di sekeliling rumahnya. Dengan telaten, ia rutin mengoles minyak racikannya itu pada kakinya. Dalam watktu tiga bulan, Bambang berhasil sembuh dari sakitnya tersebut. “Itulah cikal bakal minyak Kutus Kutus, minyak yang menyembuhkan saya dari kelumpuhan,” katanya yang dikutip dari SWA.

Mulai meracik ramuan yang kemudian dijual kepada masyarakat umum

Pabrik Minyak Kutus-Kutus [sumber gambar]
Selain Bambang, minyak racikannya juga dipakai oleh keluarga dan kerabat dekatnya. Merasa mendapat kesembuhan dan khasiatnya yang ternyata manjur, pria yang merupakan sarjana teknik elektro yang ahli di bidang telekomunikasi itu pun mulai didesak agar memproduksi minyak dalam jumlah yang banyak. Tak hanya sekedat membuat, tapi juga dikomersialkan agar lebih banyak orang yang bisa mendapatkan manfaat dari minyak tersebut.

Minyak fenomenal Sempat dianggap menggunakan mantra

Bambang dan Minyak Kutus-Kutus racikannya [sumber gambar]
Saat pertama dipasarkan sebanyak 500 botol dalam kemasan 250 ml, ternyata tak ada yang membeli. Saat itu, minyak buatannya dikemas dalam botol kaca. Belajar dari pengalaman yang terjadi pada pertengahan tahun 2013 itu, Bambang kemudian menggantinya dengan bahan plastik ukuran 100 ml dan laku keras. Uniknya, minyak racikan Bambang tak lepas dari gosip ‘miring’ dan disebut proses pembuatannya melibatkan mantra tertentu. Jelas, hal ini merupakan salah kaprah dan dibantah oleh Bambang.

Sukses menjadi pengusaha Minyak Kutus-kutus

Sukses menjadi seorang pengusaha [sumber gambar]
Bukan mantra, tapi ada niat tulus dari Bambang agar banyak dari pengguna minyak bisa sembuh dari penyakitnya. “Mantra saya itu ‘sembuh’ dan ‘sejahtera’. Waktu saya bikin itu, ucapkan sembuh dan sejahtera. Karena saya pengin menyembuhkan orang dan mensejahterakan orang“, ujarnya yang dikutip dari Detik Health. Di bawah bendera PT Kutus Kutus Herbal, produk herbal yang dinamai Minyak Kutus-Kutus itu pun laris manis di pasaran.

BACA JUGA: Cerita Mantan Tukang Cuci Mobil Lulusan SMP yang jadi Miliarder Sukses di Bali

Berawal dari pengalaman pribadi di masa lalu, Bambang sukses melihat potensi dari sebuah ramuan yang diracik demi kesembuhan dirinya. Kini, tak hanya dirinya saja yang menggunakan, tapi telah dipakai oleh ribuan atau bahkan jutaan masyarakat di seluruh Indonesia. Hebat ya Sahabat Boombastis.

https://youtu.be/XwBwrOdQy3U

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Dinyinyiri Karena Kerap Cover Lagu Orang, Begini Tanggapan Via Vallen

4 Fakta The Santri, Film yang Disutradarai Livi Zheng dan Tuai Kontroversi Serta Diboikot