Selain tanggal lahir Ki Hajar Dewantara, 2 Mei juga identik sebagai Hari Pendidikan Nasional. Pada umumnya di hari yang kerap juga disebut sebagai Hardiknas itu, dalam memperingatinya dilakukan upacara oleh beberapa instansi pendidikan. Tujuannya adalah mengenang perjuangan Sang Bapak Pendidikan itu dan merefleksi bagaimana pendidikan Indonesia saat ini.
Masih tentang mengingat Ki Hajar Dewantara pada Hardiknas, dalam perjalanan hidupnya tokoh besar bangsa itu, ternyata tidak hanya punya cerita tentang perjuangan masa kolonial saja. Lebih dari itu, beliau juga diam-diam ‘tuliskan’ kisah-kisah asmara dengan istrinya yaitu Nyi Sutartinah penuh liku dan cobaan. Bahkan harus rela jalani kisah jarak jauh lantaran aksi ‘sadis’ Belanda. Seperti apakah kisah asmara sang Bapak Pendidikan tersebut?
Mereka menjalani kisah cinta di tengah gejolak penjajahan Belanda
Jauh sebelum menikah pada akhir Agustus 1913, hubungan Ki Hajar dan Nyi Sutartinah bisa dikatakan sangat penuh liku. Bahkan harus rela meninggalkan manisnya cinta, lantaran perjuangan melawan masa penjajahan Belanda. Yaa, seperti kita ketahui kritisnya Ki Hajar terhadap pemerintahan kolonial, membuatnya beberapa kali harus merasakan penahanan.
Alhasil, hubungan tanpa raga menjadi jalan yang terpaksa ditempuh keduanya. Meski tidak mudah, namun dalam perjalanannya mereka saling berjuang bersama dalam keadaan yang tidak enak ini. Seperti salah satu contohnya, ketika Nyi Sutartinah menjadi jembatan pesan dari Ki Hajar untuk orang di luar. Menurut laporan Historia.id, istri Bapak Pendidikan Indonesia itu juga sempat mencari dukungan dan bantuan seperlunya untuk sang suami ketika ditahan di Bandung.
Pasangan yang harus rela ‘bulan madu’ dipengasingan
Selain kisah tadi, cerita miris hubungan kedua orang penting di dunia pendidikan Indonesia itu juga tersaji pasca menjadi suami istri. Di mana ‘bulan madu’ harus rela dihabiskan dalam masa-masa pengasingan di Ki Hajar Dewantara di Belanda. Selain itu, ketika acara pernikahan juga digelar sebelum jalani masa hukuman tersebut. Dari penelusuran penulis, tercatat sebelum hari bahagia di Agustus tersebut hubungan mereka terpisah dinding penjara selama sebulan lebih.
Kembali tentang bula madu mereka di pengasingan. Tampaknya hal tersebut tidaklah pernah benar-benar terlaksana, layaknya honeymoon pada umumnya, menurut beberapa sumber yang diperoleh Boombastis Sutartinah dan Ki Hajar malah disibukkan dengan beberapa tugas masing-masing. Seperti mengolah mengatur belanja harian orang-orang buangan politik, mencari pemasukan uang, hingga mencari dukungan.
Nyi Sutartinah ditinggal terlebih dahulu oleh Ki Hajar Dewantara
Selepas pembangunan selama 6 bulan ke Belanda, hubungan mereka lagi-lagi harus terpisah jarak. Dimana menurut laporan laman Grid.id, Sekembali dari pembuangan pada tahun 1920, Ki Hadjar Dewantara masuk lagi ke penjara Semarang dan Pekalongan. Dalam kondisi itu, Nyi Hadjar mengobati rindunya dengan rutin memperhatikannya dan menengok suaminya. Dari hal tersebut, banyak mengatakan kalau di balik hebatnya Ki Hajar ada perjuangan luar bisa sang istri.
Dalam sejarahnya selama 46 tahun Nyi Hajar mendampingi Ki Hajar melewati cerita suka dan duka. Meski selalu setia satu sama lain, namun pada 26 April 1959 Sutartinah tidaklah bisa melawan sebuah takdir, ketika harus ditinggal pulang terlebih dahulu untuk selamanya oleh suami tercinta. Setelah, wafatnya sang Bapak Pendidikan itu, ia menggantikan tugas suaminya sebagai Pemimpin Umum Persatuan Taman Siswa sampai dengan berpulang ke rumah tuhan.
BACA JUGA: Mengenal Sosok Yuke, Wanita Cantik yang Dinikahi Bung Hatta di Usia 45 Tahun
Begitulah sobat Boombastis, sedikit gambaran bagaimana kisah asmara seorang Bapak Pendidikan Nasional yang penuh liku. Kendati diwarnai cerita-cerita pahit dan penuh perjuangan, namun darinya kita bisa belajar mengenai arti kesetiaan. Lebih jauh dari itu, mari kita bersama mendoakan terbaik untuk kedua pahlawan tersebut.