Kisah banjir bandang yang dikisahkan dalam Al-Quran memang menjadi peristiwa yang luar biasa. Bagaimana tidak, kejadian itu menjadi bukti Maha Besarnya Allah SWT. Hal ini juga menjadi sebuah pelajaran bagi kaum di masa depan agar tidak mengulangi kesalahan bangsa-bangsa yang terdahulu.
Nah, siapa sangka tidak hanya di Islam saja peristiwa dari air bah ini diceritakan. Di berbagai penjuru dunia dan agama-agama yang ada, ternyata kisah serupa juga pernah dikisahkan. Bahkan salah satunya berasal dari suku di Indonesia. Biar kamu nggak penasaran mengenai hal tersebut, simak ulasan di bawah ini.
Kisah air bah dari India yang berhubungan dengan agama
Cerita mengenai bencana banjir besar masa lalu ternyata juga terdapat di India. Hal ini tercatat melalui Matsya dalam Purana Hindu yang menceritakan mengenai seorang bernama Manu. Dirinya suatu saat bertemu dengan seekor ikan yang memohon untuk diselamatkan. Selanjutnya Manu membawa ikan itu ke bejana, namun dia malah membesar sehingga wadahnya tak mampu menampungnya.
Akhirnya Manu memindahkannya ke sebuah tong, namun kejadian yang sama terulang kembali. Hingga akhirnya ikan itu dipindahkan ke samudra dan Manu menyadari kalau ikan itu bukan ikan biasa. Dia ternyata adalah Awatara dari dewa Wisnu yang memberitahu Manu kalau akan banjir besar yang menghancurkan kehidupan. Akhirnya Manu membuat sebuah perahu dengan membawa sejumlah ‘benih kehidupan’.
Cerita dari Yunani kuno yang cukup menarik
Di Yunani ternyata ada juga cerita yang serupa mengenai bencana air bah. Dikisahkan Prometheus menasehati anaknya Deukalion agar membuat sebuah peti. Tujuannya sebagai tempat berlindung karena akan ada bencana yang terjadi. Usut punya usut, bencana yang dimaksud adalah sebuah hujan yang berhari-hari dan banjir bandang yang kemudian menyusulnya.
Banyak orang yang mati karena peristiwa itu kecuali mereka yang berlindung ke gunung-gunung yang tinggi. Meskipun Deukalion tidak berlindung di tempat tinggi, namun dirinya selamat berkat peti yang telah ia buat. Setelah terombang-ambing selama berhari-hari mereka selamat dari banjir besar yang menghancurkan banyak kehidupan di bumi waktu itu.
Suku Batak ternyata juga punya kisah air bah
Salah satu suku yang ada di Indonesia, Batak, rupanya juga memiliki kisah mengenai bencana Air Bah. Kisah ini berhubungan dengan Naga-Padoha, seekor ular raksasa yang dipercaya orang Batak zaman dulu sebagai makhluk yang memikul bumi.
Pada suatu hari, ular tersebut merasa lelah akan bebannya dan kemudian melemparkan bumi yang berat ke lautan. Lalu, Batara Guru ingin menyelamatkan anak perempuannya dengan mengirimkan gunung ke lautan dan seluruh manusia. Setelah kejadian itu bumi akhirnya diletakkan di bagian kepala sang ular raksasa agar kejadian serupa tidak terjadi kembali.
Cerita air bah paling populer dari tiga agama
Nah, kisah yang paling populer mengenai bencana air bah ini tidak lain dan tidak bukan berasal dari Nabi Nuh atau Noah. Cerita ini sendiri ada dalam tiga agama besar, Islam, Kristen, dan Yahudi. Sekalipun ada perbedaan, mungkin hanya masalah penamaan saja. Dikisahkan Nuh diperintahkan Tuhan pada suatu kaum, namun ternyata kebanyakan dari mereka berbuat zalim.
Akhirnya Nuh diilhamkan oleh Tuhan agar membuat sebuah bahtera raksasa untuk mengangkut dirinya, pengikutnya, dan beberapa binatang. Dan ternyata benarlah apa yang terjadi kalau dunia mengalami banjir yang luar biasa besar. Akhirnya Nuh beserta mereka yang ada dalam bahtera selamat dari bencana besar yang terjadi.
BACA JUGA: Misteri Kapal Nabi Nuh yang Dipercaya Dibangun di Indonesia
Selain kisah-kisah di atas, sejatinya di beberapa negara dan kepercayaan lain juga ditemui mengenai bencana air bah ini. Hal ini membuktikan kalau peristiwa banjir bandang maha dahsyat itu mungkin saja benar terjadi. Terlepas dari itu tentu ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil, termasuk tentang kembali ke ajaran Tuhan agar mendapatkan ilham ketika hal-hal buruk terjadi.