Nama besar Mayjend (Purn) H. Acub Zaenal mungkin tak asing bagi para insan bola di Malang yang menjadi pendukung setia kesebelasan Arema. Dilansir dari ongisnade.net, tokoh militer itu sangat berjasa di balik berdirinya tim sepakbola kebanggaan warga di kota dingin.
Meski telah tiada pada 4 Oktober 2008 silam, sosoknya sangat melekat erat dengan sejarah perjalanan panjang Arema sebagai salah satu klub besar di tanah air. Di kancah pesepakbolaan nasional, jasa Acub sangatlah besar. Tak hanya untuk Arema, tapi juga klub lain yang kelak turut bangkit menjadi tim-tim besar di Indonesia.
Berjasa dalam menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 1969
Dikutip dari status pada akun Twitter @AREMA1986Merch, Jawa Timur yang pada sat itu ditunjuk sebagai tuan rumah untuk menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di saat era Orde Baru berkuasa untuk pertama kalinya. Sayang, banyak daerah di Jatim yang saat itu mayoritas menolak karena kekurangan dana untuk menyelenggarakan acara.
Acub Zaenal yang kala itu masih menjabat sebagai Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya, mencoba berdiskusi dengan beberapa elite Jawa Timur seperti Gubernur Mohammad Noer, Pangdam VIII/Brawijaya M.Jassin Dan Walikota Surabaya R.Soekotjo. Hingga akhirnya, disepakati menggunakan lotere dalam bentuk Lotto (Lotere Totalisator) yang merupakan ide dari Acub Zaenal. Meski dipandang kontroversial, cara tersebut efektif untuk mencari Dana guna Penyelengaraan PON VII 1969.
Sempat memugar Stadion Mandala Papua dan selenggarakan kompetisi di sana
Saat menjabat sebagai Gubernur Irian Jaya (Papua) periode 1973-1975, Acub juga pernah memugar Stadion Mandala menjadi stadion milik KONI Papua yang bentuknya dinilai bagus dan telah memiliki tribun. Sebagai seorang perwira TNI, ia juga sangat memperhatikan perkembangan olahraga di wilayah tersebut.
Bahkan, pernah menggelar kejuaraan sepak bola antar kabupaten se-Papua yang memperebutkan Piala Acub Zaenal. Dikutip dari id.wikipedia.org, termasuk dalam agenda kerja pemerintahannya setelah dilantik menjadi Gubernur Papua pada tahun 1973, yakni memugar Stadion Mandala, dan membangun GOR Jayapura. Di mana bangunan tersebut masih bisa disaksikan hingga saat ini.
Sosok perwira TNI yang sukses dirikan klub Arema
Tak hanya itu, ia juga sempat berkecimpung untuk membangun stadion yang kelak digunakan oleh tim Persebaya Surabaya. Dikutip dari status Twitter @AREMA1986Merch, Acub Zaenal Sanggup Membangun Stadion Tambaksari Di Surabaya, (Saat Ini Berubah Jadi Stadion Gelora 10 November) hanya dalam tempo 8 bulan.
Saat dirinya menjabat sebagai Administratur Galatama, Acub berkeinginan mendirikan sebuah klub sepakbola Galatama di Kota Malang. Untuk merealisasikan keinginannya, Ia meminta sang anak yang bernama Lucky untuk menemui Ovan Tobing, yang kemudian mengajaknya bertemu Dirk Sutrisno Pemilik Armada 86. Kelak, Armada 86 inilah yang kahirnya menjadi klub Arema hingga saat ini.
BACA JUGA: 5 Pemicu yang Konon Merupakan Sejarah Permusuhan Aremania dan Bonek
Menjelang gelaran Final Piala Presiden 2019, Arema yang menjamu Persebaya pada pertandingan tersebut, telah berkembang sedemikian pesatnya. Meski sempat terdegradasi pada tahun 2003 hingga adanya dualisme dalam satu tubuh organisasi, toh Arema tetap eksis hingga saat ini dan terus menorehkan prestasi. Semua hal yang terjadi, juga tak lepas dari sosok Mayjend (Purn) H. Acub Zaenal sebagai pendiri.