6 tahun lalu, terjadi bencana ekosistem akibat meledaknya sebuah kilang minyak di Teluk Meksiko. Ledakan kilang minyak pada 20 April 2010 tersebut menumpahkan berjuta-juta barel minyak ke lautan dan mengancam nyawa jutaan makhluk hidup.
Jangan dikira 6 tahun adalah waktu yang cukup lama sehingga alam sudah bersih kembali. Karena kenyataannya kerusakan dan dampak akibat kebocoran minyak tersebut belum benar-benar hilang.
1. Bencana Akibat Ledakan Kilang Minyak di Teluk Meksiko
Pada 20 April 2010, kilang minyak di teluk Meksiko yang dijalankan oleh perusahaan BP meledak dan tenggelam. Sebanyak 11 orang hilang dalam kejadian tersebut dan tidak pernah ditemukan lagi. Sementara itu sumur minyak di dasar laut meluap keluar sampai 87 hari lamanya akibat ledakan tersebut.
87 hari bukanlah waktu yang sebentar, karena selama itu pula setidaknya sebanyak 4,9 juta barrel minyak telah tumpah di lautan. Aliran minyaknya mengalir hingga ke pantai di setiap negara bagian di teluk Meksiko. Setelah beberapa kali gagal menampung aliran minyak, sumur minyak tersebut akhirnya dinyatakan disegel pada 19 September 2010. Tapi laporan pada awal 2012 menyatakan bahwa lokasi sumur tersebut tersebut masih mengeluarkan minyak ke lautan.
2. Dampak Mengerikan dari Jutaan Barel Tumpahan Minyak
Akibat minyak yang tumpah berbulan-bulan lamanya kerusakan besar habitat liar, kehidupan laut, bahkan industri pemancingan dan turis tidak bisa dihindari. Di Louisiana saja, 4,6 juta ponds material minyak berhasil dikumpulkan dari pantai pada tahun 2013, tiga tahun setelah kejadian. Tumpahan minyak juga ditemukan bercampur dengan pasir di daerah Florida.
Pada 2 November 2010, ditemukan 6.814 binatang yang mati akibat bencana ini. Termasuk diantaranya 6.104 burung, 609 penyu laut, 100 lumba-lumba, dan mamalia lainnya. Bahkan sampai tahun 2013 masih ditemukan binatang-binatang yang mati dengan jumlah bayi lumba-lumba yang mati 6 kali lebih banyak dari biasanya.
Selain itu, angka binatang-binatang yang mengalami mutasi juga semakin banyak. 50 persen udang yang ditemukan tidak memiliki mata atau rongga mata. Ikan-ikan di teluk Meksiko juga memiliki luka bernanah atau kerusakan tubuh lainnya. Semua kelainan ini dihubungkan dengan tingginya zat kimia di laut akibat tumpahan minyak tersebut.
3. Usaha Membersihkan Tumpahan Minyak
Usaha membersihkan tumpahan minyak segera digelar. Sebanyak 47 ribu orang dan 7 ribu perahu terlibat dalam upaya ini. Namun hanya 25% minyak yang tumpah berhasil dikumpulkan dan dibersihkan, sementara 75% sisanya tetap berada di lingkungan dalam bentuk yang berbeda
15 April 2014 lalu, BP mengaku bahwa pembersihan di sepanjang pantai telah selesai, tapi penjaga pantai Amerika mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Beberapa langkah terus dilakukan untuk mencegah penyebaran minyak semakin jauh.
Beberapa langkah diambil seperti membuat pembatas, menggunakan bahan penyerap untuk menyerap minyak, menggunakan mesin yang bisa memisahkan minyak dan air, hingga memanfaatkan mikroba pemakan minyak. Metode tersebut tidak benar-benar membersihkan semua minyak yang ada, tapi setidaknya mencegah kerusakan yang semkain parah di dasar laut. Pemerintah Lousiana juga rutin melakukan pengujian pada ikan, kerang, air dan pasir untuk mendeteksi apakah masih ada minyak dan bahan kimia yang digunakan untuk membersihkan tumpahan tersebut.
4. Pekerja yang Membersihkan Minyak Juga Terkena Dampaknya
Bukan cuma ekosistem laut yang harus menerima dampaknya. Survey tahun 2012 pada pekerja yang membersihkan tumpahan minyak melaporkan berbagai masalah kesehatan. Masalah yang ditemukan antara lain iritasi mata, hidung dan tenggorokan; masalah pernapasan; pendarahan di air seni, muntah, dan dubur; kejang; mual; muntah yang berlangsung hingga beberapa jam; iritasi kulit termasuk terbakar dan luka; hilang ingatan jangka pendek; kerusakan hati dan ginjal; hipertensi; kerusakan syaraf; hingga keguguran.
Bukan cuma para pekerja yang langsung terpapar minyak saja yang terpengaruh, tapi juga beberapa orang yang tinggal kurang dari 10 mil dari pantai yang terkontaminasi. Anak-anak mengalami gejala yang tidak bisa dijelaskan seperti telinga berdarah, mimisan, serta menstruasi pada anak-anak yang muncul lebih awal.
5. Sisa Dampaknya Masih Ada Hingga Kini
Jika dilihat dari udara, Teluk Meksiko kini memang sudah terlihat bersih, hijau, dan utuh kembali. Suatu pemandangan menakjubkan yang mengatakan bahwa alam telah seimbang kembali. Tapi dibalik itu, masih ada masalah yang tersisa dan tak terlihat jika hanya dipandang dari udara saja.
Bercak-bercak minyak masih ditemukan di dasar laut, gumpalan-gumpalan materi berbau minyak masih tersembunyi di rawa-rawa, angka kematian lumba-lumba mencapai lebih dari tiga kali lipat, sarang penyu laut rusak, ikan-ikan mengalami kecacatan, dan karang-karang juga mengalami masalah.
Saat ini, Teluk Meksiko memang telah terlihat lebih baik dari tahun 2010 saat terjadi tumpahan minyak. Namun, apakah bisa kembali menjadi seperti saat belum terjadi kebocoran minyak? Itulah yang masih belum diketahui. Tentu teluk Meksiko tidak sesehat sebelumnya, tapi alam mampu memperbaiki dirinya sendiri.
Bencana mengerikan tersebut menunjukkan betapa kadang manuisa adalah sumber kerusakan alam itu sendiri. Kadang kita lupa bahwa manusialah yang membutuhkan alam, sementara alam sebenarnya bisa tetap bertahan tanpa manusia. Lalu kenapa manusia masih saja terus merusak alam?