Upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional berusaha direalisasikan oleh pemerintah lewat proyek Food Estate atau lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah. Dengan luas lahan mencapai 165.000 hektar, proyek ini bakal dimulai pada tahun 2021 dan mampu berjalan penuh di tahun 2022.
Presiden Joko Widodo pun menunjuk Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sebagai penanggung jawab, dan juga melibatkan pihak lainnya seperti Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR. Karena posisinya yang sangat strategis, lantas apa saja keuntungan dari adanya proyek lumbung pangan ini?
Menggerakkan perekonomian di luar Pulau Jawa
Potensi untuk menggerakkan perekonomian di luar Pulau Jawa menjadi salah satu keuntungan dengan adanya proyek Food Estate di Kalimantan Tengah. Keuntungan tersebut juga ditunjang dengan sistem pertanian modern yang mampu menggenjot jumlah produksi beras yang dihasilkan per hektar lahan, dari yang sebelumnya 2-2,9 ton menjadi 4-5 ton beras.
Petani lebih sejahtera dengan adanya peningkatan pendapatan di kawasan Food Estate
Keuntungan lain dari program Food Estate juga bakal dirasakan oleh para petani. Terutama mereka yang terlibat di dalam maupun berada di sekitar wilayah garapan proyek pangan tersebut. Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang dikutip dari CNN Indonesia (04/07/2020), dirinya memastikan petani akan menikmati hasil jerih payahnya sebab akan ada penambahan nilai dari hasil yang diproduksi.
Memperkuat ketahanan pangan masyarakat
Adanya lumbung pangan seperti proyek pemerintah di atas juga bisa menjadi salah satu solusi untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat Indonesia dalam jangka panjang. Hal ini tentu sejalan dengan tujuan pemerintah yang ingin mengantisipasi potensi krisis pangan di tengah situasi pandemi virus corona pada saat ini.
Mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul di bidang pertanian
Karena mengusung sistem pertanian modern, Kemenhan ditugaskan untuk menyiapkan skilled labours (pekerja terampil), untuk mengelola lahan pada proyek Food Estate yang ada. Dengan sendirinya, negara akan mencetak tenaga-tenaga unggul tersebut dengan kualifikasi yang telah ditentukan sebelumnya. Ke depannya, para pekerja ini diharapkan tak hanya sekedar mengelola lahan yang ada. Tetapi juga melakukan inovasi di bidang pertanian.
Potensi pengembangan infrastruktur penunjang di Kalimantan Tengah
Adanya proyek Food Estate di Kalimantan Tengah juga berpotensi mendorong laju pengembangan infrastruktur penunjang ke depannya, seperti saluran pendukung irigasi untuk pertanian, pembuatan tanggul dan pintu air, hingga pembuatan jalan guna keperluan distribusi. Pembangunan yang ada juga ditunjang dengan keberadaan Bandara Tjilik Riwut, Pelabuhan Bahaur Pulang Pisau dan Pelabuhan Batanjung Kapuas.
BACA JUGA: Underwater Farm, Teknik Pertanian Unik Memanfaatkan Kedalaman Laut
Ketahanan pangan memang menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia ke depannya. Terlebih dengan situasi saat ini yang statusnya masih berada di tengah pandemi Covid-19, setiap warga juga berupaya dengan cara masing-masing untuk menambah produksi pangan skala rumah tangga. Salah satunya seperti bercocok tanam secara mandiri dengan memanfaatkan lahan yang ada.