Di zaman yang serba android gini, semua pekerjaan memang bisa dipermudah dengan adanya internet. Salah satunya adalah narik ojek. Seperti kita ketahui, layanan GoJek saat ini tengah naik daun. Bukan cuma di kota besar seperti Jakarta, di kota-kota lainnya juga sudah marak transportasi yang bisa dipesan dengan aplikasi ini. Ya memang, memesan GoJek jauh lebih praktis daripada harus jalan kaki menuju pangkalan. Cuma modal pencet ponsel pintar, nggak usah nunggu lama sampai jemputan ojek datang.
Rupanya, segala keuntungan nggak cuma dinikmati oleh penumpang. Sebab, dari segi driver GoJek sendiri juga mendapat pemasukan yang lebih. Selain mengisi kantong dengan pundi-pundi rupiah, ada juga keuntungan lain yang bisa dinikmati seperti berikut ini:
Bisa dijadikan kerja sambilan karena bersifat freelance
Untuk bergabung dengan GoJek, driver memang harus mendaftar terlebih dahulu. Tapi tenang, pekerjaan tersebut nggak terikat kontrak harus kerja jam sekian sampai jam sekian, kok. Driver punya hak sepenuhnya buat milih jam kerja. Jadi, misalnya saja kamu sudah punya kerjaan tetap atau masih kuliah, nggak ada salahnya kalau coba jadi driver GoJek buat kerja sambilan.
Misalnya saja, kamu cuma mau terima orderan pas sore sampai malam saja. Itu nggak masalah, kok. Di pagi hari masih bisa kerja di kantor atau aktivitas di kampus. Malemnya free, jadi bisa terima orderan, deh. Lumayan kan, buat tambah-tambah modal biar cepet ngelamar si dia.
80% pendapatan buat si driver, kalau rajin juga ada bonus, kalau beruntung juga dapet tip dari penumpang
Enaknya lagi nih, GoJek menerapkan sistem bagi hasil di mana si driver berhak atas 80% penghasilan. Sementara pengelola cuma 20% saja. Jadi, misalnya saja ada yang order dengan tarif 50 ribu, maka 45 ribu bakal masuk kantong si driver dan 5 ribu untuk pengelola.
Asiknya lagi, penumpang ojek zaman sekarang banyak yang males jalan ke pangkalan. Jadi, bisa dipastikan peminat GoJek mamang lebih tinggi. Nah, khusus buat para driver yang rajin juga bakal dapet bonus khusus dari kantor, lho. Misalnya si driver beruntung, ada juga penumpang yang nambahin uang tip, meski nggak banyak, sekitar 2.500-5.000 rupiah, ada pula cerita tentang pengemudi GoJek yang kecipratan makanan setelah jemput pelanggan dari rumah makan.
Dapat asuransi juga dari pihak GoJek
Wih, pengemudi GoJek sekarang udah nggak kalah dari pegawai kantoran nih. Udah dapet bonus, eh, masih ada asuransi. Jadi, misalnya terjadi kecelakaan, GoJek bakal ngasih jaminan, bukan cuma buat pengemudi, tapi juga buat penumpang selama order dilakukan via aplikasi.
GoJek sudah bekerjasama dengan Allianz yang bakal kasih penggantian biaya pengobatan akibat kecelakaan sebesar 5.000.000 rupiah, atau santunan kematian sebesar 10.000.000 rupiah. Mantapnya lagi, setiap driver GoJek nggak perlu bayar premi untuk mendapatkan asuransi tersebut.
Nggak perlu mangkal buat nungguin pelanggan, cukup duduk manis sambil mantengin ponsel pintar
Umumnya sih, pengemudi GoJek punya pelanggan yang lebih banyak. Dalam sekali waktu, bisa ada beberapa orang yang order via aplikasi. Beda sama ojek pangkalan yang nunggu disamperin dulu baru bisa narik. Belum lagi, ada beberapa tukang ojek di pangkalan yang berisiko rebutan pelanggan yang datangnya satu persatu.
Jadi, daripada nongkrong di pangkalan sambil nungguin sesuatu yang nggak pasti, mending duduk manis sambil mantengin layar hape. Nggak perlu juga muter-muter di jalanan yang ujung-ujungnya ngabisin bensin.
Pertama masuk, dikasih fasilitas macem-macem
Saat pertama kali daftar, pengemudi GoJek bakal mendapat fasilitas seperti ponsel pintar, helm, jaket, dan juga uang tunai senilai 100 ribu. Wah, modal dasarnya lumayan juga ya. Menurut penuturan salah seorang driver GoJek, penghasilan setelah bergabung memang jauh lebih besar ketika masih mangkal. Bahkan, ada yang mengaku bisa meraup hingga 9 juta perbulan.
Waw, gaji karyawan kantoran mah lewat ya. Namun, untuk mendapat penghasilan yang banyak, para pengemudi juga harus rajin terima orderan. Pekerjaan tersebut juga dipermudah dengan adanya aplikasi GoJek yang berisikan profil penumpang, tempat tujuan dan juga harga dari jasa antar tersebut. Jadi, tugas pengemudi tinggal antar sesuai tujuan saja.
Menurut pendiri GoJek sendiri, pihak mereka selalu ingin merangkul semua tukang ojek agar bisa meraup pendapatan lebih tinggi. Bahkan, sebagian besar pekerja GoJek adalah orang-orang yang dulunya tukang ojek pangkalan. Dengan adanya aplikasi, tidak perlu lagi berebut penumpang atau mengambil wilayah di pangkalan ojek lain. Karena GoJek berprinsip mengambil penumpang berdasarkan pesanan.