Dengan berbagai suku dan budaya yang dimiliki, maka Indonesia juga memiliki berbagai macam kesenian tradisional yang unik dan menarik. Beberapa kesenian ini bahkan sudah ada sejak puluhan hingga ratusan tahun yang lalu dan masih diselenggarakan hingga sekarang.
Meskipun Indonesia sudah bisa dibilang modern, namun beberapa tradisi yang masih berjalan mengandung unsur-unsur mistis. Bahkan beberapa kesenian yang dilakukan juga melibatkan aksi kesurupan. Berikut ini beberapa diantaranya.
1. Tari Seblang
Seblang adalah salah satu tradisi unik masyarakat Banyuwangi. Ritual ini bisa ditemui di desa Bakungan dan Olehsari, kecamatan Glagah. Ritual ini dilakukan ketika melaksanakan acara bersih desa dan tolak bala agar desa tetap aman dan tentram. Tari seblang dilaksanakan seminggu setelah Idul Fitri di desa Olihsari, sedangkan di Bakungan dilaksanakan seminggu setelah Idul Adha.
Dalam ritual ini, akan ditampilkan tari Seblang yang dilakukan oleh seorang gadis yang belum akil baliq di desa Olehsari, sedangkan di desa Bakungan dipilih wanita yang sudah menopause untuk melakukan tarian. Penari dipilih secara supranatural oleh tetua adat, masih memiliki hubungan darah dengan leluhur seblang terdahulu, dan harus memenuhi syarat yang ditunjuk oleh roh halus.
Tarian inilah yang melibatkan kegiatan mistis karena si penari akan dirasuki roh halus agar bisa menari. Pawang akan mengasapi penari seblang dengan asap dupa sambil mengucapkan mantera. Tujuannya adalah agar roh leluhur masuk ke dalam tubuh penari. Setelah penari sudah kerasukan roh atau kesurupan, maka ia akan menari dengan mata terpejam dan mengikuti arahan si pawang dengan irama gendhing yang dimainkan.
2. Kuda Lumping
Kuda Lumping adalah sebuah kesenian tradisional yang banyak ditemukan di pulau Jawa. Tarian tradisional Jawa ini menampilkan tentang sekelompok prajurit yang tengah menunggang kuda. Tarian ini tidak hanya menampilkan prajurit berkuda, tapi juga atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis.
Dalam salah satu permainan, tidak jarang para penari dan bahkan penonton akan kerasukan roh halus atau kesurupan. Mereka yang kesurupan biasanya akan ikut menari dengan enerjik dalam keadaan tidak sadar, dan kompak dengan para penari lainnya.
3. Kebo-keboan
Kebo-keboan adalah tradisi khas masyarakat Banyuwangi dalam mengungkapkan syukur atas hasil panen serta merupakan upacara bersih desa agar warga diberi keselamatan. Ritual ini dilaksanakan setiap setahun sekali pada bulan Muharam atau Suro pada penanggalan Jawa. Menurut warga, jika ritual ini tidak dilakukan, maka musibah akan muncul di desa.
Dalam ritual ini, peserta yang bertubuh besar berdandan seperti kerbau lengkap dengan tanduk buatan, lonceng di leher, serta melumuri tubuh dengan cairan berwarna hitam. Mereka akan menarik bajak ke sekeliling desa dengan diiringi musik khas.
Dalam ritual ini, pemain akan kesurupan roh leluhur dan perangainya berubah mirip kerbau. Sesekali mereka bahkan akan mengamuk dan menyeruduk penonton sehingga perlu dikendalikan oleh petani. Setelah berkeliling desa, mereka akan menuju pematang sawah dan mulai membajak sawah seperti kerbau sungguhan.
4. Bantengan
Bantengan adalah salah satu kesenian lain di Jawa Timur yang melibatkan aksi kesurupan. Dalam permainan ini, bantengan dimainkan oleh dua orang, satu sebagai kaki depan dan memegang kepala banteng, satu lagi sebagai kaki belakang dan ekor banteng, mirip seperti Barongsai.
Dalam permainan bantengan ini, permaianan akan semakin menarik ketika pemegang kepala banteng mulai kerasukan arwah leluhur Banteng. Dengan bantuan seorang pawang, maka pelaku bantengan ini dibantu agar kesurupan dan tariannya semakin menjadi. Aroma kemenyan, lecutan cambuk, dan suara musik menambah kesan mistis dalam kesenian tradisional ini.
5. Sintren
Kesenian Sintren adalah seni tari tradisional masyarakat Jawa khususnya di daerah Cirebon, serta pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Timur. Kesenian ini kental dengan aroma mistis dan magis. Dalam kesenian ini, penari haruslah seorang gadis yang masih perawan.
Sebelum tarian dimulai pawang akan memegang tangan calon penari dan meletakkannya di atas asap kemenyan sambil mengucap mantra. Selanjutnya, tangan penari akan diikat dan ia dimasukkan ke dalam sangkar ayam bersama dengan busana sintren dengan perlengkapan merias wajah.
Dalam waktu singkat, kurungan dibuka dan penari sudah lengkap berdandan dalam keadaan terikat tali. Sintren kemudian ditutup kembali dengan sangkar, dan jika sangkar tersebut bergetar, itu artinya Sintren sudah memakai pakaian tarian lengkap dan ia siap menari. Dalam keadaan tidak sadar atau kesurupan oleh roh Dewi Lanjar, Sintren akan menari mengikuti iringan musik. Bila, roh Dewi Lanjar berhasil diundang, maka penari Sintren akan terlihat lebih cantik dan membawakan tarian dengan lebih lincah.
Indonesia memiliki ragam kekayaan budaya yang sangat menarik. Jadi sayang sekali jika budaya dan kesenian ini sampai dilupakan begitu saja. maka setidaknya, ada baiknya jika kita masih melestarikan budaya-budaya khas daerah ini.