Kerusuhan antara massa driver ojek online dan sekelompok orang yang terjadi di wilayah Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman tak bisa dihindari. Akibat dari baku hantam tersebut, sejumlah orang luka-luka. Informasi yang Boombastis.com dapat dari harianjogja.com, sebanyak 6 orang terkena luka bacok.
Kerusuhan ini merupakan buntut dari perseteruan yang sebelumnya pecah di wilayah Casa Grande Ring Road Utara, lalu merembet ke wilayah Babarsari pada Kamis (5/3/2020) sore. Lantas apa ya penyebabnya dua kubu ini beradu kekuatan? Simak dalam ulasan berikut ini ya!
Kronologi awal terjadinya tawuran
Kronologi pecahnya tawuran yang melibatkan ratusan orang ini diawali oleh adanya penganiayaan seorang driver ojol oleh terduga debt collector (DC). Melansir suara.com, seorang ojol inisial LAK (29) awalnya melerai para oknum DC yang sedang berusaha menarik paksa motor milik seorang driver saat berada di Jalan kawasan Jalan Wahid Hasyim, pada Selasa (3/3).
Tak lama, seorang rekan ojol lain datang dan mengatakan bahwasanya penarikan motor harus ada surat dan tak boleh serta-merta di jalanan. Namun tak lama datang 10 orang DC yang kemudian justru melakukan aksi penganiayaan.
Keributan berlanjut hingga keesokan harinya
Tak berhenti di hari itu saja ternyata, besoknya (4/3) masih ada aksi yang disebut sebagai solidaritas. Sekitar 500 orang ojek online mendatangi kantor leasing yang terletak di Jalan Wahid Hasyim, Condongcatur, Depok, Sleman. Ternyata kedatangan ojol ini bukan tanpa sebab, karena salah satu dari mereka mengaku bahwa pihak dari DC memang mengajak dan menantang untuk bertemu.
Pertemuan ini didampingi oleh Kapolsek Depok Timur dan berjalan dengan damai tanpa ada yang terluka atau bentrok. Sedangkan korban yang sebelumnya dianiaya, sudah membuat laporan kepada polsek dan akan ditindaklanjuti.
Tawuran terjadi karena pihak DC menggeruduk kantor perusahaan ojol
Nyatanya setelah sebelumnya berdamai, pada Kamis (5/3) para ojol berkumpul di Casa Grande, berseteru lagi dengan para debt collector. Tawuran tersebut diduga dipicu lantaran adanya dugaan sejumlah orang yang diduga debt collector menggeruduk kantor salah satu perusahaan ojol, melansir suara.com.
Karena tersulut emosi, para ojol akhirnya merusak properti yang ada di kantor leasing tersebut. Lagi-lagi, Kepolisian Resor Sleman turun tangan untuk melerai dua kubu yang berseteru ini. Menurut Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah, para DC ini tidak menggeruduk, tetapi ingin menemui pihak manajemen ojek online (mediasi). Namun, para ojol menyangka mereka menyerang kantor, sehingga melakukan tindakan balas dendam.
Kerusuhan dan korban bacok
Karena terjadi kesimpangsiuran seperti yang disebut polisi, maka para ojol ini meninggalkan lokasi kantor ojol yang berada di jalan Ring Road Utara, mereka terus bergerak menuju Babarsari. Di sinilah keributan kembali pecah, karena ada yang membawa kayu dan senjata tajam.
Para ojol ini meminta agar polisi menarik keluar DC yang diduga bersembunyi di kawasan tersebut. Dari tawuran di Babarsari ini, sebanyak 2 orang terluka akibat aksi bentrokan. Selain itu, ada 4 orang yang terkena luka tembak dari polisi di antaranya mereka yang berinisial MNI, DS, MM, dan GCH.
BACA JUGA: Menilik Kerusuhan Mencekam Berujung Pengrusakan yang Terjadi di Penajam Paser Utara
Dari kejadian ini, pihak kepolisian sudah menjamin bahwa akan ada mediasi lebih lanjut mengenai masalah ini. Ditambah lagi, pihak berwajib juga memastikan bahwa mereka akan menjamin keselamatan pihak driver ojek online dan juga para debt collector. Semoga ke depannya tak ada lagi bentrok ya!