Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi negara yang sangat kaya keragaman mulai dari seni, budaya, suku, hingga agama. Perbedaan ini seharusnya bukan jadi halangan untuk tetap bisa hidup berdampingan secara rukun. Jangan sampai kerukunan antar umat beragama yang sudah berjalan baik selama ini terkoyak oleh aksi tidak bertanggung jawab beberapa orang tertentu.
Baca Juga : 7 Agama Baru Ini Eksis Dalam Setengah Abad Terakhir!
Memang media kita lebih sering menyoroti adanya tragedi, apalagi tragedi yang muncul akibat perbedaan yang prinsip. Padahal saat ini masih banyak kok orang-orang yang bisa hidup berdampingan dengan rukun meskipun mereka berbeda agama. Berikut ini buktinya.
Kebebasan beragama adalah hak setiap individu yang tidak boleh diganggu gugat. Bahkan oleh keluarga sendiri, itulah yang tercermin dari dua saudara kembar ini. Berita mengenai saudara kembar identik yang beda keyakinan ini sempat viral beberapa waktu lalu di berbagai media.
Tahun Baru Imlek memang identik dengan perayaan keagamaan etnis Tionghoa. Tapi bukan berarti masyarakat lain tidak peduli dengan perayaan ini, contohnya dalam kegiatan Grebeg Sudiro yang diselenggarakan untuk menyambut Tahun Baru Imlek di kawasan Jalan Sudiroprajan, Solo. Dalam perayaan ini, tidak hanya etnis Tionghoa saja yang ramai menyambut, etnis Jawa yang beragama lain pun juga ikut membantu untuk menyelenggarakan acara pawai ini.
Sejak 60 tahun lalu, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan dan Masjid Al-Hikmah di Solo berdiri berdampingan dan hanya terpisahkan oleh satu dinding saja. Gereja dan masjid ini bahkan juga memiliki alamat yang sama yaitu Jalan Gatot Subroto 222, Kampung Joyodiningratan, Kratonan, Serengan, Solo.
Nama aslinya bukan Kampung Pancasila, tapi itu adalah julukan berkat kerukunan dan toleransi antar umat beragama yang berhasil tercipta dan disebarkan oleh warga Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Di desa tersebut berkembang tiga agama yakni Islam, Kristen dan Hindu. Karena itu, dibangunlah masjid, gereja, dan pura dalam satu kompleks yang berdekatan.
Masyarakat Pulau Bali memang mayoritas beragama Hindu. Tapi, bukan berarti di sini tidak ada tempat bagi mereka yang beragama lain. Di Nusa Dua, Bali terdapat kompleks peribadatan yang unik. Bagaimana tidak, dalam satu kompleks di sini terdapat lima bangunan peribadatan yaitu Masjid, Gereja Katolik, Wihara, Gereka Kristen Protestan, dan Pura.
Asalkan jiwa toleransi dan mau menghormati orang lain masih hidup di hati kita, maka perpecahan atau pertengkaran karena masalah agama tidak akan terjadi. Lima hal yang sudah disebutkan di atas hanyalah contoh sebagian kecil yang menunjukkan bahwa antar umat beragama bisa hidup saling berdampingan. Maka jika ada orang yang menghasut dan menyebarkan kebencian, seharusnya dengan kepala dingin kita bisa menyadari bahwa apa yang dituduhkan adalah hal yang tidak benar. Kalaupun ada konflik, semua bisa diselesaikan dengan diskusi baik-baik.
Baca Juga : 10 Aliran Agama Unik Yang Tidak Ada di Indonesia
Jadi, tidak perlu ada pertikaian bukan?
Belakangan ini, dunia perfilman Indonesia dihebohkan oleh pengangkatan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi…
Lagu ‘Garam dan Madu’ yang dibawakan oleh Tenxi, Jemsii, dan Naykilla menjadi fenomena musik yang…
“Ubur-ubur ikan lele. Kasus korupsi Pertamina nyembur, se-Indonesia heboh, le!” Heran melihat tiba-tiba banyak SPBU…
Kurma jadi salah satu makanan yang identik dengan bulan Ramadan. Setiap bulan suci ini datang,…
Komedian Nunung kembali menjadi sorotan setelah mengungkap perjuangannya melawan penyakit yang mengharuskannya menjalani pengobatan tanpa…
Band punk asal Purbalingga, Sukatani, menjadi sorotan setelah mengumumkan penarikan lagu mereka yang berjudul "Bayar…