Memang, orang Indonesia itu sukanya bikin ribet segala sesuatu yang harusnya simple. Misalnya saja kondangan, acara ini sebenarnya hanyalah perayaan rasa syukur saja. Tapi, orang-orang menanggapinya dengan heboh dan berlebihan. Alhasil, terciptalah mindset kalau kondangan identik dengan yang namanya repot dan sejenisnya.
Baca Juga :7 Sekte Agama Paling Berbahaya di Dunia ini Memiliki Ajaran Super Sesat
Mark Zuckerberg nikah dengan atribut yang benar-benar sederhana. Taman belakang rumah, 100 orang undangan private, sudah jadi deh resepsi yang oke dan penuh kesan. Padahal, Mark ini orang kaya lho. Sebaliknya, orang Indonesia ribetnya setengah mati kalau mempersiapkan acara kondangan ini. Baik dari si punya hajat, lebih-lebih para undangan.
Inilah sederetan keribetan orang-orang Indonesia ketika dihadapkan dengan kondangan. Jangan bilang kamu nggak pernah mengalaminya.
Kondangan ala orang Indonesia lagaknya sama seperti acara charity atau awarding-nya selebriti. Pokoknya harus tampil memukau biar nggak malu-maluin pas jalan di red carpet padahal nanti alasnya cuma ubin saja. Alhasil, begitu menerima undangan resepsi, langsung bingung mau berpenampilan seperti apa. Dalam hal ini semua sama, nggak cowok maupun cewek.
Demi penampilan oke ketika kondangan, maka segala usaha pun dipersiapkan. Mulai dari beli baju baru, sewa jas dan lain sebagainya. Pokoknya harus maksimal. Sebenarnya, hal-hal ini nggak perlu, kan? Masalahnya, di undangan lho tidak ada syarat dan ketentuan. Mau datang saja si empunya hajat sudah senang. Tapi, berhubung manusia suka lebih menonjol akhirnya jadi maksa seperti ini.
Duit, jelas duit yang dipikirkan ketika mendapatkan undangan resepsi. Ini sudah lama jadi problematika perkondangan. Memang sih tak ada aturan tertulis di Perpu, UU dan sebagainya, tapi amplop adalah hal yang wajib untuk diberikan kepada si punya hajat.
Masalahnya adalah jumlah pasti yang diberikan itu berapa. Terlalu sedikit nanti dikira miskin atau pelit. Kebanyakan kok ya maksa sekali, padahal hutang saja nunggak, belum lagi bayar cicilan dan lain sebagainya. Alhasil, jalan tengahnya adalah bertanya kepada mayoritas. Satu problematika lagi, biasanya isi amplop akan dicatat si punya hajat. Kalau kita ngasihnya sedikit, pasti nanti mereka juga balasnya sedikit. Seperti itu deh.
Kendaraan pas kondangan juga aspek yang penting. Baju oke, tampilan sempurna, nggak mungkin kan naik ojek atau pakai motor sendiri yang butut? Lagi-lagi, harus berkorban demi kesan yang oke. Misalnya pinjam motor tetangga yang lebih keren.
Ribet ya, padahal di acara kondangan takkan memakan waktu seharian. Kita juga nggak bakal membawa motor butut milik sendiri di depan pelaminan. Sayangnya, gengsi sudah kadung tercipta gara-gara kebiasaan. Nggak apa-apa berkorban malu dengan pinjam meminjam asal penilaian orang bisa bagus.
Tujuan kondangan, aslinya hanya satu. Ya, tentu saja menikmati makanan yang dihidangkan. Yang satu ini juga disikapi ribet oleh orang Indonesia. Misalnya makan prasmanan, hati menjerit ingin mencicipi banyak makanan, tapi takut kesan orang bakal berubah. Akhirnya makan sesedikit mungkin, takut dibilang rakus.
Manner pas makan di kondangan memang harus benar-benar diperhatikan. Rasanya nggak pantes kalau kita sudah pakai pakaian necis plus rambut berpomade tapi makan sate seperti baru puasa 3 bulan. Belepotan di sana sini dan bikin malu. Pokoknya kalau hubungannya sama kondangan, semua hal pasti jadi ribet.
Ya, yang satu ini juga bikin bingung. Apalagi kalau kita diundang oleh mantan. Bagi yang gengsinya besar, biasanya tak mau datang ke nikahan mantan orang terdekat tanpa ditemani oleh seseorang. Biar dianggap bisa move on dan tidak malu-maluin ketika ditanya kapan nyusul. Kan enak tuh, bisa bilang “doain saja” lantaran datang dengan seseorang. Kalau sendiri? Boro-boro deh, pasangan saja entah kapan punya.
Bagi yang sudah punya pasangan sih enak, tinggal ajak saja, beres urusan. Yang single ini lho. Alhasil, akhirnya ajak teman dekat yang lawan jenis dan disulap seolah-olah adalah pasangan. Ah, ribet ya. Padahal ini cuma kondangan lho, bukan sesuatu yang benar-benar penting.
Baca Juga :Punya 5 Kualitas Ini? Kamu Berpeluang Kerja di Kantor Facebook
Inilah fakta-fakta kondangan ala orang Indonesia yang ribetnya naudzubilah. Sebenarnya yang bikin susah kita sendiri kok. Padahal kalau mau dibikin enteng ya bisa. Tak masalah juga kok kalau kita bersikap seperti itu. Biasa saja, sederhana, dan apa adanya. Toh, kesakralan resepsi nggak bakal rusak kalau kita kondangan pakai motor 2 tak berasap plus sandal jepit.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…