Dikenal sebagai salah satu pengusaha properti paling terkemuka di Indonesia, Ir Ciputra dikabarkan tutup usia pada usia 88 tahun. Selama hidupnya, pengusaha yang pernah bergabung dengan kontingen Sulawesi Utara untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional II (PON) di Lapangan Ikada, Jakarta, ini telah banyak berjasa pada dunia bisnis Indonesia.
Berkat kesuksesannya membangun usaha dari nol, ia kini dikenal sebagai salah satu konglomerat Indonesia dan masuk dalam daftar orang terkaya di Tanah Air. Tak hanya berjaya di dalam negeri, bisnisnya pun berkembang hingga ke seluruh pelosok mancanegara. Lalu seperti apa perjalanan beliau sampai akhirnya jadi salah satu crazy rich paling mentereng di republik ini? Simak cerita menariknya berikut.
Mendirikan perusahaan properti yang melambungkan namanya
Berkiprah sebagai pengusaha di Indonesia, sosok Ciputra yang akrab disapa Pak Ci itu dikenal sebagai raja properti ternama di Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri Metropolitan Grup, yang menjadi pengembang proyek perumahan mewah Pondok Indah dan kota Bumi Serpong Damai (BSD).
Dari sana, Ciputra kemudian mendirikan perusahaan keluarga yang bernama Ciputra Group. Dilansir dari Tirto.id, bisnisnya ini menjadi salah satu pengembang Indonesia yang paling terpercaya dari segi produk, lokasi dan segmen pasar. Kini, Ciputra Group telah memiliki dengan perusahaan induk PT Ciputra Development Tbk, serta 2 anak perusahaan PT Ciputra Surya Tbk, dan PT Ciputra Property Tbk.
Sukses merambah bisnis properti di luar negeri
Tak hanya berjaya di Indonesia, bisnis properti Ciputra Group juga bergaung hingga ke luar negeri. Identik dengan kualitas proyeknya yang bagus, usahanya kemudian berkembang di kawasan negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam dan Kamboja hingga ke China. Proyek luar negerinya ini ditangani oleh divisi terpisah di bawah International City Development Pte Ltd (ICD).
Di Hanoi, Vietnam, proyek properti seluas 301,8 hektar (ha) yang bernama Ciputra Hanoi International City, telah memiliki 11 tower apartemen berlantai 20 dan sekitar 1.000 rumah kelas menengah-atas. Untuk Kamboja, proyek properti Grand Phnom Penh International City yang menempati lahan seluas 260 hektar, juga dibangun dengan konsep terintegrasi.
Sukses merambah bisnis di luar properti
Seiring berkembangnya bisnis, Ciputra Group telah mantap sebagai pebisnis di bidang properti. Meski demikian, perusahaan keluarga itu juga merambah bidang usaha lain yang tak kalah suksesnya, seperti agen properti (Century21), kesehatan (Ciputra Hospital, Ciputra Medical Center), asuransi (Ciputra Life), dan pendidikan (Universitas Ciputra).
Tak salah bila kesukesan tersebut, membuat nama Ciputra dikenal sebagai pengusaha yang lekat dengan quote-nya yang legendaris, yakni “Enterpreneur yang mengubah sampah menjadi emas,”. “Entrepreneur itu 10 kali gagal, 11 kali bangkit, itu lah enterpreneur. Jadi anda jangan takut untuk gagal,” kata Ciputra saat menjadi salah satu pembicara utama dalam acara CEO Forum 2017, yang dikutip dari Economy.okezone.com.
BACA JUGA: Kebiasaan Unik Para Taipan Indonesia yang Mungkin Belum Kamu Ketahui
Dikutip dari Forbes.com, Ciputra dan keluarga memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 1,3 miliar atau setara dengan Rp 18,2 triliun (kurs Rp 14.000). Atas hasil tersebut, dirinya masuk di urutan ke-1941 dalam daftar Billionaires 2019, dan menempati posisi ke-27 sebagai Indonesia’s 50 Richest 2018. Selamat jalan Pak Ci.