in

4 Alasan Kepiting Alaska Mahal Harganya, Taruhan Nyawa untuk Mendapatkan 1 Ekor Saja

Nelayan Kepiting Alaska [sumber gambar]

Pernah mendengar nama Kepiting Alaska? Kepiting ini terkenal karena harganya yang sangat mahal. Yap, di salah satu restoran seafood paling tersohor di Jakarta, The Holy Crab bisa dihargai 1-1.2 juta per kilo. Sedangkan untuk menu Live King Crab dibanderol sebesar 4 juta per 2 kilonya. Mahal banget enggak tuh, gaes?

Usut punya usut, bukan tanpa sebab kepiting ini mahal harganya. Di samping habitatnya yang memang hidup di perairan Alaska, untuk mendapatkan satu ekor kepiting ini saja nyawa menjadi taruhannya. Jadi, enggak heran kalau kemudian ia dijual dengan harga selangit.

Habitatnya di perairan lepas pantai Alaska

Kepiting Alaska [sumber gambar]
Bukan hal yang mengherankan kalau hewan laut yang satu ini diberi nama Alaskan King Crab, sebab habitatnya memang di perairan lepas pantai Alaska, salah satu negara bagian Amerika Serikat pasca dibeli dari Rusia pada 1867 silam. Kepiting ini terkenal dengan tiga jenis, yaitu Kepiting Raja Merah, Kepiting Raja Biru, dan Kepiting Raja Emas. Jika mungkin kamu bisa mengonsumsi seafood satu ini, maka kemungkinan itu adalah hasil impor dari luar negeri.

Waktu tangkap yang hanya berlangsung selama 4-5 hari saja

Nelayan Kepiting Alaska [sumber gambar]
Untuk kamu ketahui, proses penangkapan Kepiting Alaska ini hanya dilakukan pada bulan-bulan musim dingin seperti Oktober dan Januari alias saat di mana kepiting keluar dari sarangnya. Masa penangkapannya pun berlangsung sangat singkat, yakni sekitar 4-5 hari saja. Jadi dalam rentan waktu tersebut para nelayan yang memburu kepiting ini berlomba mendapatkan hasil yang terbanyak.

Para penangkapnya yang mempertaruhkan nyawa

https://www.youtube.com/watch?v=tH-ExVEgWzI

Pada bulan Oktober-Januari ini cuaca Alaska sedang ekstrem-ekstremnya, sehingga para penangkap kepiting harus sangat hati-hati. Cuaca yang ekstrem ini menyebabkan ombak-ombak di laut lepas mengamuk. Petir, badai, bongkahan es, dan hujan lebat menjadi sahabat para nelayan. Mereka bisa saja kehilangan nyawa saat sedang bertugas memburu para Alaskan Crab. Melansir dari website howstuffworks dalam artikel ‘How Rough Waves Work’, pada tahun 2007, total 128 dari 100.000 nelayan meninggal saat menangkap Kepiting Raja Alaska. Kematian para nelayan ini disebabkan karena ganasnya cuaca perairan Alaska yang menghantam kapal-kapal mereka.

Sajian yang sudah menjadi menu akan menambah mahal harganya

Masakan Kepiting Alaska [sumber gambar]
Dari pernyataan di atas, harga akan bertambah mahal kalau seseorang membeli kepiting sudah dalam bentuk masakan. Mahalnya harga kepiting Alaska ini sudah menjadi rahasia umum. Oleh karena itu, hanya orang-orang tertentu saja yang memang mau membeli dan memakan kepiting ini. Kalau untuk orang yang biasa-biasa saja, menyantap seafood yang biasa kita temui di kebanyakan restoran juga sudah maknyus.

BACA JUGA: Deretan Pekerjaan dengan Gaji Termahal di Dunia, Ada yang Sehari dapat Semilyar!

Itulah hal yang menyebabkan kepiting Alaska dihargai selangit, karena ada banyak sekali pengorbanan di dalamnya. Fakta unik lain adalah, para pekerja yang bertaruh nyawa ini juga dibayar sangat mahal loh. Setiap bulan, mereka bisa diberikan gaji sebesar 20 ribu USD atau sekitar 244 juta rupiah.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Mengenal Sabdo Palon yang Hingga Saat Ini Sosoknya dikeramatkan oleh Masyarakat Jawa

Cerita Nikmatnya Hidup di Timur Tengah, Supir pun Bisa Punya Mobil Sendiri