in

Kepik Emas, Serangga Langka Buruan Waktu Bocah yang Sekarang Bisa Bikin Kaya

kepik emas

Kalian terutama angkatan 90-an atau 2000-an, pasti sering sekali kalau pulang sekolah main di sawah-sawah. Entah itu untuk lewat saja melihat pemandangan, mandi di kali bahkan berburu binatang sawah untuk dijadikan mainan. Alhasil, emak jadi marah-marah ketika melihat seragam kita kotor semua karena terkena lumpur dan noda saat bermain di areal persawahan.

Kalau bicara masalah bermain di sawah, kamu pastinya dulu pernah berburu serangga yang satu ini. Ya, kepik emas dulu jadi binatang yang wajib untuk dicari saat mampir ke sawah. Selain karena bentuknya yang unik, binatang ini juga sering dibuat mainan pin untuk ditempel di baju. Namun ternyata di balik itu semua, kepik emas kalau dijual mahal juga loh. Tidak percaya? Simak ulasan berikut.

Kepik emas, serangga unik yang jarang ditemukan

Entah mungkin karena memang langkah atau sulit dicari, namun presentase kemungkinan untuk bertemu hewan ini bahkan sejak dulu memang sangat sedikit. Mungkin saja karena habitatnya yang memang cenderung di tempat-tempat tertentu, kebun kangkung dan lain-lain, atau mungkin memang hampir punah karena dianggap hama, jadinya populasinya seolah sedikit.

main di sawah [image source]
Satu hal yang sering kita ingat dari binatang yang satu ini adalah keindahan bentuk tubuhnya, terutama bagian sayap yang seolah sebuah cangkang kura-kura dengan balutan warna emas yang cantik luar biasa. Jadi bukan hal yang aneh kalau tidak hanya para laki-laki, bahkan para wanita pun juga girang sekali saat menemukan binatang yang satu ini.

Bentuk uniknya sering digunakan tempelan

Seperti yang sudah dijelaskan, kepik emas memang memiliki bentuk yang terbilang jauh berbeda ketimbang binatang lainnya, terutama warna emas di sekitar tubuhnya. Alhasil, karena bentuknya yang cantik dan unik itu, pada waktu bocah kita sering menangkapinya dan dimasukan dalam sebuah kantong plastik kecil.

sering digunakan mainan [image source]
Kemudian, binatang tersebut ditaruh di baju, seolah pin cantik. Meskipun nanti akhirnya kepik itu akan terbang lagi. Namun ada pula yang hanya mencari kepik emas untuk dijadikan koleksi saja serta dipamerkan pada orang-orang mengingat sulitnya cari binatang ini, tentu hal itu jadi kebanggaan tersendiri bagi seorang bocah.

Telah mulai hilang tertelan zaman

Waktu zaman dulu saja sulit bukan main untuk menemukan binatang yang satu ini, apalagi sekarang ini. Ya, bisa dibilang kalau zaman sekarang serangga yang satu ini seolah mustahil untuk diketemukan. Apalagi mengingat kalau kepik adalah salah satu dianggap binatang hama bagai para petani, jadi wajar kalau harus dibasmi.

kepik emas jarang ditemui [image source]
Selain itu, sekarang habitatnya juga mulai sedikit, mengingat areal persawahan tidak lagi banyak dan hijau seperti dulu. Namun bukan berarti benar-benar punah, karena di beberapa daerah pedesaan masih banyak orang yang mengaku sering bertemu dengan binatang yang satu ini. Namun sayang tidak seperti dulu, sekarang sudah jarang anak muda yang tahu dengan kepik emas ini.

Ternyata termasuk salah satu serangga mahal

Mungkin  bagi kira serangga yang satu ini adalah salah satu binatang pengisi masa kecil, namun tidak bagi para penggemar serangga. Pasalnya, kepik emas ( kumbang emas ) atau yang sering disebut Golden Tortouise beetle merupakan salah satu binatang langkah. Bagaimana tidak, di Indonesia sendiri saja carinya susah bukan main.

kepik emas

Ya, rupanya serangga yang satu ini di E-bay sebuah situs jual beli luar negeri,  kepik emas dihargai sampai Rp 100 ribu ( 8-9 dollar)  per ekornya. Bayangkan dulu kita bisa nemu bisa sampai satu plastik, kalau dapat segitu lagi dijamin auto kaya deh. Namun demikian, pasti sulitnya bukan main mengingat kalau binatang ini sekarang jarang sekali untuk ditemui.

Ya, di balik nilai jualnya yang mungkin lumayan tinggi, rupanya kepik emas sempat membuat masa kecil kita jadi sangat bahagia. Sayangnya generasi sekarang mungkin tidak akan pernah mengenalnya, karena dianggap hanya serangga biasa. Namun mau bagaimana lagi, namanya juga kemajuan zaman, jadi harus tetap diikuti. Kita mesti bersyukur karena pernah merasakan bermain kepik emas.

Written by Arief

Seng penting yakin.....

Leave a Reply

Memilih ‘Beternak Domba’ daripada ke Jepang, Beginilah Kehidupan Ricky Elson Sang Ilmuwan Listrik Indonesia Paling Dicari

Seperti Romeo Juliet, Sejoli Asal Kalimantan ini Juga Rela Mati Demi Cinta