makan suguhan [image source]
Masyarakat Indonesia sepertinya bisa dikategorikan sebagai orang yang taat. Bukan cuma urusan agama, melainkan tapi juga kepercayaan yang dianut oleh kelompok masyarakat di daerah tertentu. Di Indonesia sendiri ada banyak sekali kepercayaan asli daerah. Hebatnya di era modern ini kepercayaan tersebut tetap dipegang teguh oleh masyarakat setempat tersebut.
Ada juga yang mengatakan bila kepercayaan tersebut dilanggar maka akan ada hal buruk yang menimpa kita. Percaya atau tidak itulah yang dirasakan bagi para penganutnya. Salah satunya adalah masyarakat dari salah satu daerah di Indonesia, Kepulauan Natuna. Selain dikenal karena konfliknya dengan negara-negara tetangga, masyarakat Natuna masih termasuk pemegang kepercayaan daerah yang teguh. Berikut adalah contoh kepercayaan yang berkembang di daerah Natuna yang masih diyakini sampai sekarang.
Melihat poin di atas mungkin kita menganggap itu hal biasa ya, saat berada di Natuna dan kita berkunjung di rumah warga, kita akan disuguhi makanan yang pantang untuk ditolak. Suka atau tidak suka kita dengan makanan tersebut. Meski perut kita sudah tidak dapat menampung makanan, kita tetap harus memakannya. Bila tak sanggup memakannya, alternatif lain adalah mencolek makanan atau minuman yang disuguhkan dengan jari kita kemudian kita kecap jari tersebut.
Cerita tentang sepunan atau celaka tidak berhenti di situ saja. Kita bisa sepunan atau celaka bukan hanya karena tidak menyantap makanan yang dihidangkan, bahkan saat sedang memikirkan atau membicarakan makanan yang tidak bisa dimakan saat itu juga. Jadi hindarilah sembarang menyebutkan keinginan kita memakan sesuatu bila tidak ingin celaka.
Kepercayaan ini sering ditekankan pada anak-anak kecil di Natuna. Saat hari sedang panas namun turun hujan, biasanya orangtua sibuk membawa anak-anak mereka masuk ke rumah. Mengapa? Karena menurut kepercayaan orang tua jaman dahulu, anak-anak yang bermain di luar rumah saat sedang hujan panas akan terkena cacok alias ditegur hantu.
Lagi-lagi tentang makanan. Ibu yang baru saja melahirkan di Natuna dilarang makan makanan yang macam-macam, khususnya makanan dengan tekstur basah atau berkuah termasuk sayur. Ibu-ibu di sana hanya boleh makan ikan ‘sandal jepit’ atau ikan yang dibakar sampai kering.
Itulah empat kepercayaan masyarakat Natuna yang masih diyakini sampai sekarang. Warga Natuna masih banyak yang mempercayai hal-hal mistis meskipun mereka sudah tersentuh dengan berbagai jenis teknologi. Orang-orang Natuna juga sangat ‘disiplin’ dalam mematuhi kepercayaan tersebut. Jadi bila berencana mengunjungi Natuna, kenali dulu budayanya sehingga terhindar dari hal-hal di atas.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…