Munculnya seekor ular yang melingkari pilar bangsal di Keraton Yogyakarta menjadi perbincangan netizen dan viral di media sosial. Dalam sebuah unggahan yang diposting oleh akun Twitter @fthhrrs, tampak seekor ular berwarna kecokelatan dengan motif garis-garis kecil melingkar pada pilar.
Pihak Keraton Yogyakarta sendiri menyebut bahwa motif ular tersebut tak biasa. Sebelumnya, beberapa hewan juga pernah membuat masyarakat gempar karena kemunculannya secara tiba-tiba. Beberapa di antaranya dinilai meresahkan karena berbahaya. Selengkapnya, simak ulasan Boombastis berikut ini.
Menurut Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, KRT Jatiningrat, motif ular yang melingkar pada tiang bangsal Keraton Yogyakarta itu tidak biasa. “Ya memang misterius, malam-malam kok ada ular. Wujudnya (ular) itu kok seperti beras wutah (beras tumpah), tlenik-tlenik (motif titik-titik) tidak seperti biasanya, ucapnya yang dikutip dari Detik (20/10/2020).
Laporan munculnya ular kobra di berbagai wilayah Indonesia menjadi sebuah fenomena yang meresahkan masyarakat. Selain berbahaya karena mempunyai bisa beracun, jumlahnya saat ditemukan juga tergolong sangat banyak. Namun menurut peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), fenomena tersebut wajar adanya lantaran hewan tersebut tengah memasuki masa pecah telur atau penetasan ular.
Kemunculan tawon vespa affinis dinilai meresahkan karena telah menimbulkan belasan korban jiwa akibat terkena sengatannya yang mematikan. Data yang dikutip dari Jawapos (21/01/2020) menunjukkan, tahun 2018 ada 7 korban meninggal dunia akibat sengatan tawon vespa avinis. Sementara pada 2019 dan 2020, masing-masing tercatat 2 dan 1 korban tewas.
Munculnya harimau Sumatera beberapa waktu lalu membuat jalur pendakian Gunung Sibayak ditutup sementara, yakni mulai tanggal 16 Oktober 2020 hingga sampai batas waktu yang belum ditentukan. Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tahura Bukit Barisan Ramlan Barus yang dikutip dari Kompas (19/10/2020) mengatakan, hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi konflik antara manusia dan harimau.
Serangga bernama latin Paederus Riparius atau tomcat ini sempat membuat geger masyarakat pada tahun 2012silam. Pasalnya, kemunculan hewan berwarna oranye hitam ini menjadi penyebab penyakit kulit lantaran mengeluarkan racun bernama paederin. Zat inilah yang kemudian membuat kulit manusia menjadi gatal-gatal dan bahkan sampai menyebabkan iritasi hingga demam.
BACA JUGA: Kamu Akan Takjub dengan Bentuk Unik 8 Makhluk Prasejarah Ini
Fenomena kemunculan hewan-hewan di atas tentu memiliki beragam faktor. Seperti ular yang melingkari pilar bangsal Keraton Yogyakarta misalnya. Hal tersebut justru dianggap merupakan kejadian biasa dan tidak perlu dikaitkan dengan hal apa pun. Menurut Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, KRT Jatiningrat, ular tersebut juga tidak mengganggu dan hilang dengan sendirinya jika dibiarkan.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…