Malam hari pada 30 Agustus 1997, Putri Diana terbunuh dalam sebuah kecelakaan mobil di Paris, Perancis. Diana Spencer yang berusia 36 tahun dan kekasihnya Dodi Al-Fayed menderita luka parah ketika sopir mereka, Henry Paul kehilangan kendali mobil dan menabrak di dalam terowongan. Dunia menangis atas meninggalnya harta kerajaan Inggris, aktivis, dan seorang ibu ini dalam sebuah kecelakaan tragis.
Detektif melakukan investigasi mendalam tentang bagaimana kecelakaan ini bisa terjadi, tapi para ahli, jurnalis, dan mereka yang dekat dengan Diana menyebutkan bahwa kematiannya sama sekali bukan kecelakaan. Menurut mereka, kematiannya ini adalah pembunuhan dingin oleh agen intelijen Inggris. Namun pemeriksaan resmi atas kematian Diana menyebutkan tidak ada bukti sama sekali yang menunjukkan bahwa ia tewas dibunuh.
1. Tuduhan bahwa sopir sedang mabuk saat mengemudi
Kematian Diana dan Dodi disebutkan karena kesalahan sopir, Henri Paul. Pemeriksaan toxicology menemukan bahwa Paul sedang mabuk dan menyetir dengan kecepatan 120 km/jam untuk menghindari paparazzi yang mengikuti mereka.
Tapi kenyataannya, kamera pengawas menangkap gambar Paul sebelum mereka naik mobil memperlihatkan pria tersebut dalam keadaan sadar sepenuhnya. Tidak ada tanda-tanda sama sekali bahwa malam itu ia sedang mabuk.
2. Putri Diana hamil anak Dodi Al-Fayed?
Pada saat terjadinya kecelakaan, beredar kabar bahwa Putri Diana sedang hamil dari anak Dodi Al-Fayed. Ayah Dodi, Mohammed Al-Fayed curiga bahwa keluarga kerajaan sendiri yang menginginkan kematian putranya dan Diana.
Tujuan pembunuhan ini diduga untuk mencegah darah keluarga Muslim Mesir memasuki keluarga kerajaan Inggris. Kecurigaan pebisnis besar Mesir itu bisa jadi sangat beralasan mengingat sejauh ini keluarga kerajaan adalah penganut Kristiani yang taat.
3. Rencana pembunuhan presiden Serbia yang mirip dengan kecelakaan Putri Diana
Salah seorang mantan agen MI6, Richard Tomlison dipenjara 1 tahun hanya dalam waktu beberapa bulan setelah kematian Diana karena melanggar sumpah menjaga kerahasiaan. Dalam pemeriksaan resmi, ia mengatakan bahwa dirinya yakin ada dokumen badan agen rahasia Inggris (MI6) yang menyimpan bukti baru tentang penyebab dan alasan kematian Diana, Dodi, dan sopir mereka.
Tomlison merujuk pada rencana pembunuhan mantan presiden Serbia, Slobodan Milosevic. Pembunuhan tersebut menggunakan metode yang sama dengan kecelakaan yang dialami Diana. Mobil Milosevic direncanakan mengalami kecelakaan di dalam terowongan yang gelap. Kemudian cahaya yang sangat silau di dalam terowongan akan membuat sopir Milosevic kehilangan kendali mobil sehingga menyebabkan kecelakaan mematikan.
Secara kebetulan, seorang saksi mata kecelakaan tersebut mengatakan ia melihat sebuah kilatan cahaya beberapa saat sebelum mobil mercedes yang mereka tumpangi menabrak. Namun ucapan saksi tersebut dianggap palsu oleh kepala badan intelijen dan tidak dimasukkan sebagai bukti.
4. Tidak ada rekaman CCTV dan keberadaan mobil misterius
Para teoris lain seperi Alan Power mengungkapkan kecurigaannya tentang tidak adanya rekaman gambar CCTV yang menunjukkan perjalanan mobil Diana di dalam terowongan. Saat kejadian, setidaknya ada 10 kamera pengawas yang harusnya merekam gambar mobil Diana dan Dodi. Namun tidak ada satupun gambar yang terekam menjadi bukti bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh MI6.
Para saksi juga curiga dengan mobil Fiat Uno putih yang keluar dari terowongan setelah kecelakaan tersebut terjadi. Pemeriksaan forensik menunjukkan bahwa cat putih dari mobil tersebut ditemukan di mobil yang ditumpangi Diana. Namun misteri ini tidak pernah berhasil dilacak. Dalam pemeriksaan, mobil Fiat tersebut lagi-lagi tidak ditolak sebagi penyebab kecelakaan.
5. Pasukan spesial Inggris dituduh membunuh Diana
Pada 18 Agustus 2013, Scotland Yard membawa harapan baru tentang kasus ini ketika Metropolitan Police menyebutkan bahwa mereka sedang memeriksa bukti baru. Kali ini, British Special Air Service dituduh membunuh Diana karena kampanye anti ranjau darat yang dilakukannya.
Kampanye ini dianggap bisa mengancam industri militer sehingga SAS mungkin membunuhnya. Namun sekali lagi tuduhan ini disebuh salah dan tidak beralasan dan kematian Diana tetap dianggap karena kelalaian sopir yang mabuk.
Selama 11 tahun penyelidikan, Al-Fayed telah melayangkan 175 klaim konspirasi demi mengungkapkan kebenaran tentang kematian putranya dan Diana. Namun hasilnya selalu sama, yaitu kecelakaan terjadi karena kelalaian sopir mereka, Henri Paul. Bagi mereka yang tidak bisa menerima takdir kejam yang menghampiri Diana, kematiannya adalah konspirasi pembunuhan berencana.