in

5 Aksi Kemarahan Rakyat Terkait Patmi, Petani yang Meninggal Setelah Mengecor Kakinya

Meninggalnya Patmi, salah satu petani Kendeng dalam aksinya menuntut pencabutan izin pabrik semen beberapa waktu lalu menuai reaksi dari masyarakat. Hampir di semua daerah di berbagai tempat di Indonesia turut mendukung dan meneruskan perjuangan Patmi yang telah tiada. Ya, rupanya meninggalnya sang petani pejuang itu bikin banyak orang tersengat dan kemudian melakukan macam-macam aksi nyata.

Aksi yang dilakukan dikemas dalam berbagai kegiatan. Mulai dari meniru aksi petani yang mengecor kakinya dengan semen, penggalangan dana, hingga pergelaran konser amal. Aksi-aksi ini dilakukan untuk memperjelas penolakan masyarakat terhadap izin yang diperuntukkan pabrik semen. Berikut ini adalah aksi-aksi wujud protes dan dukungan bagi kelompok Petani Kendeng Kabupaten Rembang.

Mahasiswa Papua Melakukan Aksi  Tuntut Penolakan Pabrik Semen

Aksi mahasiswa Papua [image: source]
Tergabung dalam Green Papua, mahasiswa dari ujung timur Indonesia juga turut memberi dukungan kepada petani Kendeng. Giyai selaku koordinator Green Papua menyatakan bahwa pabrik semen hanya akan mematikan pencarian petani Kendeng. Perkumpulan mahasiswa Papua itu juga menilai bahwa suplai semen secara nasional sudah terpenuhi, karenanya pemerintah tak  perlu memberi izin pada pabrik semen.

Aktivis Lingkungan di Bangka Mengecor Kaki

Aksi cor kaki di Bangka [image: source]
Tergabung dalam Wahana lingkungan hidup Indonesia (Walhi) Kepulauan Bangka Belitung, tiga orang aktivis nekat mengecor kakinya. Hal ini dilakukan sebagai wujud solidaritas bagi petani di Pegunungan Kendeng, Rembang. Aksi yang dilakukan di Lapangan Merdeka Pangkal Pinang ini juga sebagai bentuk protes alih fungsi lahan pertanian yang beberapa tahun terakhir marak di wilayah Indonesia. Fakta tentang 40 desa di Kepulauan Bangka Belitung yang dikonversi menjadi hutan tanaman industri pun mencuat. Pembentangan poster Patmi, tabur bunga, penyalaan puluhan lilin juga mewarnai aksi yang dilakukan 26 Maret lalu.

Superman Is Dead Menolak Lagunya Dipakai Jokowi sebagai Bentuk Protes

Jerinx, Drummer SID [image: source]
Superman Is Dead (SID) yang memang dikenal sebagai band merakyat turut melakukan aksi solidaritas bagi warga kendeng. SID menolak permintaan Presiden Jokowi untuk memakai lagunya. Hal ini juga merupakan bentuk protes pada Presiden Jokowi tentang izin yang diberikan pada pabrik semen di Kendeng. Lagu yang diminta oleh tim media sosial Presiden adalah lagu berjudul jadilah legenda. Jerinx (Drummer SID) yang menciptakan lagu itu memberikan dukungan bagi warga kendeng melalui akun facebook pribadinya dengan tagar #kendengberduka. Ia juga membeberkan penolakan pemakaian lagu di akun sosial media pribadinya itu.

Aksi Solidaritas kendeng di Kartasura

Aksi di Solo [image: source]
Bertempat di jalur utama Solo-Semarang, ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Solo menggelar aksi solidaritas utnuk petani Kendeng. Dalam aksi ini para mahasiswa mendesak agar Presiden Joko Widodo membatalkan izin operasi bagi pabrik semen. Mereka berpendapat bahwa pabrik semen di Kendeng hanya menyengsarakan masyarakat sekitar. Pentas teatrikal juga mewarnai aksi ini. Beberapa orang menutup kepala dengan bungkus semen lantas berjalan lunglai dengan cairan warna merah di dada yang melambangkan darah. Ada juga beberapa keranda mayat yang ditutupi kain putih.

Konser Amal untuk Petani Kendeng di Malang

Aksi solidaritas Malang [image: source]
Dihadiri band-band indie Malang seperti Wake Up Iris, Rotan dan Kayu, Nabila, Odang, dan Lembaga Seni Mahasiswa Islam (LASMI), konser amal akan digelar. Acara yang digelar di Universitas Gajayana Malang itu sengaja menampilkan lagu-lagu bertema lingkungan. Nyanyian tersebut dimaksudkan sebagai protes dan wujud solidaritas bagi Petani Kendeng. Setiap penonton yang hadir mendonasikan uang sebesar sepuluh ribu rupiah yang digunakan untuk membantu masyarakat Kendeng. Sehari sebelumnya (23 Maret 2017), para mahasiswa juga mengegelar doa bersama untuk Ibu Patmi dan Salim Kancil. Para mahasiswa ini berharap pemerintah mau membuka mata dan telinga, sehingga pengorbanan Ibu Patmi tidak sia-sia.

Aksi-aksi di atas menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih memiliki rasa gotong royong dan solidaritas yang tinggi. Semoga pemerintah bisa mempertimbangkan baik-baik apa yang diinginkan masyarakat, untuk kemudian bisa memberikan keputusan terbaik yang adil bagi semua pihak.

Written by Aini Boom

Leave a Reply

Ini Dia, 5 Kereta Bayi Seharga Motor. Kamu Tertarik Beli? 

Kebiasaan Unik Para Taipan Indonesia yang Mungkin Belum Kamu Ketahui