Setelah kerusuan yang sebelumnya terjadi di Manokwari, Papua, mereda, kini hal serupa kembali pecah di Kabupaten Deiyai, Papua. Dilansir dari cnnindonesia.com, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyebut teriakan ‘Papua merdeka’ dari massa aksi memantik kerusuhan. Padahal, unjuk rasa di bawah komando Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Stevanus Pigai di depan Kantor Bupati Deiyai itu mulanya berlangsung tenang.
Sebelum Papua dilanda peristiwa seperti di atas, para Presiden Indonesia yang terdahulu selalu mengusahakan agar perdamaian tetap terjaga di bumi Cendrawasih. Salah satunya adalah Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Sosok politisi sekaligus tokoh dari organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) itu, dianggap menjadi salah satu figur yang berhasil dalam menjembatani persoalan di Papua.
Pendekatan dialog untuk menangani masalah di Papua
Kembalikan nama Papua dan izinkan pengibaran bendera bintang kejora

Tak hanya mengedepankan dialog pada masyarakat, Gus Dur juga kerap melibatkan melibatkan kepala suku dan tokoh agama dengan prinsip partisipatif, tanpa kekerasan dan mengutamakan keadilan. Dengan ini, mereka yang diajak berdialog merasa setara dan diperhatikan. Salah satu bentuknya adalah mengembalikan nama Papua sebagai nama resmi dan mengizinkan pengibaran bendera bintang kejora sebagai bendera kebanggaan dan identitas kultural masyarakat Papua.
Dicintai masyarakat Papua dan disegani oleh aktivis Papua Merdeka
Pendekatan humanis kepada masyarakat Papua yang membuat namanya harum
BACA JUGA: Kisah Unik Celoteh Gus Dur Tahun 1986, Sudah Memperkirakan Dirinya Bakal Jadi Presiden
Pemerintah mungkin bisa belajar dari apa yang telah dilakukan oleh Gus Dur terhadap masyarakat Papua di masa lalu. Pendekatan lewat dialog dari hati ke hati, merupakan warisannya yang mungkin bisa dihidupkan kembali. Harapannya, hal ini bisa kembali memberikan kententraman dan kedamaian di bumi Papua. Semoga ya Sahabat Boombastis?