Categories: Trending

5 Kelakuan Wakil Rakyat Yang Jadi ‘Hiburan’ Masyarakat Indonesia

Di Indonesia, kita tidak perlu susah mencari hiburan. Misalnya dengan mengintip kelakuan wakil rakyat di DPR. Kita memang punya kecenderungan untuk mencari sesuatu yang lucu dari setiap kejadian. Orang Indonesia bisa dengan mudah mencari bahan lelucon dari iklim politik negara yang kadang bagaikan lawakan.

Baca Juga :5 Makanan Menjijikkan Tapi Banyak Disukai Orang Luar Negeri

Termasuk yang satu ini. Kita sering sekali dibuat tertawa oleh para anggota DPR yang dalam gedung rapat. Mungkin tawa yang kita terima bukanlah tawa bahagia, melainkan tawa miris. Beginilah cara para anggota dewan yang menyebut diri mereka ‘wakil rakyat’ untuk ‘menghibur’ kita.

1. Rapat yang Kekanak-kanakan

Anggota dewan memiliki tugas berat karena menyangkut kehidupan banyak orang. Mereka harusnya membahas undang-undang dengan serius dan penuh tanggung jawab. Rakyat telah membayar mereka cukup mahal untuk melakukan tugasnya.

Namun lihatlah rapat DPR RI berikut ini. Hujan interupsi dan perbedaan adalah hal yang wajar dan dapat kita pahami. Namun bagaimana jika rapat dihiasi dengan aksi “pijit-pijit” dan cium tangan di meja pimpinan? Apakah penting dari rapat? Kejadian ini sempat membuat Ceu Popong menjadi artis dadakan karena insiden palu hilang dan dirinya seperti jadi bulan-bulanan peserta rapat.

2. Tidur Ketika Rapat Paripurna

Kita pasti sudah sering melihat di berbagai media, betapa para pemimpin kita tidur dengan pulas di ruang rapat. Kita sudah melihatnya berkali-kali dan terulang lagi dari tahun ke tahun. Saking seringnya, kita sudah tidak heran lagi dengan aksi para anggota kehormatan tersebut.

Ini adalah hal yang patut dikhawatirkan. Jika kita menganggap tidurnya anggota DPR ketika rapat sebagai hal “biasa”, maka bukan tidak mungkin jika kita akan menganggap tindakan korupsi mereka sebagai sesuatu yang “biasa” dan tidak perlu diperangi. Mereka patut bekerja keras, karena itulah yang kita harapkan dari memilih mereka di pemilu. Kalau mewakili tidur, rakyat juga bisa di rumahnya masing-masing.

3. Nyaris Adu Pukul

Dalam rapat anggota dewan, musyawarah harusnya diutamakan. Kita mengharapkan para wakil rakyat akan berdiskusi secara serius untuk kesejahteraan kita. Namun, pada sidang kali ini, para anggota dewan ini justru hampir terlibat adu pukul.

Mochtar Ngabalin, seorang politisi, berkali-kali menginterupsi pimpinan rapat karena tidak setuju. Namun, berkali-kali pula dia diminta untuk menahan pendapatnya hingga diizinkan oleh pimpinan. Ngabalin malah maju ke depan ruang sidang dan hampir saja adu jotos dengan pimpinan.

4. Tidak Mengerti Hak Sendiri

Pemilu 2014 lalu menghasilkan banyak sekali ‘politisi baru’. Mereka datang dari berbagai kalangan, termasuk kalangan selebriti. Wajah-wajah artis yang biasanya menghiasi layar kaca kini bertugas sebagai penyalur suara kita.

Mirisnya, tidak semua dari selebriti tersebut siap dengan politik. Beberapa waktu silam, video ini sempat menjadi perbincangan luas. Yaitu ketika Anang Hermansyah sebagai anggota DPR RI kebingungan ketika ditanya soal haknya sebagai anggota DPR. Selain Anang, terdapat juga beberapa selebriti lain yang tidak tahu arti Hak Angket, seperti Nuri Shaden.

5. Mejapun Jadi Korban

Jika tidak setuju dengan jalannya sidang, biasanya seorang anggota dewan akan menginterupsi. Namun, para politisi ini tampaknya sudah tidak lagi mengindahkan etika di ruang rapat. Mereka menunjukkan protes dengan cara membalikkan meja.

Tidak hanya satu, namun dua meja dijatuhkan hingga benda-benda di atasnya menjadi berantakan. Sidang kali itu juga dihujani oleh interupsi di mana para anggota dewan saling meneriaki satu sama lain. Ini mengingatkan kita kepada almarhum Gus Dur yang mengatakan bahwa DPR itu tidak ubahnya seperti sebuah Taman Kanak-Kanak.

Demikianlah beberapa video tentang gambaran sidang di DPR. Harus kita akui, masih banyak anggota DPR yang benar-benar bekerja untuk rakyat dengan penuh tanggung jawab. Namun, tidak bisa dipungkiri, beginilah gambaran umum para anggota DPR. Seringkali kengototan di ruang sidang hanya untuk kepentingan golongan, bukan untuk rakyat, hingga berakhir kisruh dan menjadi ‘tontonan’ yang bikin rakyat geleng-geleng kepala.

Itulah hal-hal lucu yang dilakukan orang-orang terhormat di gedung yang kita biayai dengan pajak kita. Sebaiknya kita jangan melulu menghujat mereka, tapi juga mempertanyakan diri kita sendiri. Bukankah kita juga yang memilih mereka dalam pemilihan legislatif? (HLH)

Share
Published by
Centralismo

Recent Posts

Tragedi Petugas Damkar Depok Gugur, Fasilitas Kurang Layak Sudah Sering Dikeluhkan Rekan

Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…

4 weeks ago

Kronologi Debat Cawabup Bojonegoro, Ricuh Karena Salah Satu Calon Dianggap Tak Ikuti Aturan

Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…

1 month ago

Kronologi Guru SD Tegur Murid Berujung Ditahan dan Dugaan Uang Damai 50 Juta di Konawe Selatan

Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…

1 month ago

Kasus Tabrak Lari di Solo dan Sukoharjo, Pengemudi Panik Takut Diamuk Massa

Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…

1 month ago

Jastip Sushi Bali ke Jakarta, Tiktoker Ini Makan Sushi Basi. Ternyata Begini Kronologinya

Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…

1 month ago

4 Drama Korea yang Bisa Membuatmu Lebih Tegas Menghadapi Takdir

Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…

1 month ago