Kelakuan pengguna media sosial, makin hari makin aneh saja. Ada bocah berlagak jadi hackerlah hingga anak bau kencur yang cari pasangan di facebook. Hal itu bukti semakin kritisnya keadaan mental para pengguna media sosial yang ada di Indonesia ini.
Satu lagi bukti yang menguatkan hal tersebut, kelakuan para pengguna medsos ini juga tidak kalah nyeleneh. Pasalnya mereka ini justru memposting masalah pribadinya dengan foto saat menangis pada khalayak umum. Bukannya jadi simpatik, yang ada malah geli sendiri melihat kelakuan para pengguna medsos ini. Jadi seperti apa cerita lengkapnya? Simak ulasan berikut.
Para pejantan yang mungkin sudah tidak tangguh
Aneh-aneh saja kelakuan para pengguna media sosial ini. Patah hati memang wajar, namun jika diposting di media sosial hanya untuk mencari simpati netizen, itulah yang jadi masalah. Seperti kelakuan para laku-laki yang satu ini. Lantaran patah hati, dikecewakan bahkan dikhianati, mereka memposting status di media sosial.
Bahkan konyolnya sampai-sampai para pria ini mengunggah foto saat mereka meneteskan air mata karenanya. Hal ini bukannya membuat para netizen prihatin, jadinya malah geli dibuatnya. Apalagi pelakunya adalah seorang laki-laki, seharusnya malah lebih kuat menahan beban hidup. Yang ada para pria ini dihujat dan ditertawakan oleh para netizen.
Om-om yang tidak malu dengan jenggot
Serupa dengan yang sebelumnya namun yang ini jauh lebih parah. Masalahnya pelakunya bukanlah anak berumur belasan tahun atau dua puluhan tahun. Dari fotonya bisa diperkirakan pria ini sudah masuk dalam usia setengah baya. Hal inilah yang menjadi pertanyaan oleh para netizen.
Apakah status ini memang benar seperti itu, atau hanya dibuat-buat saja. Sebagai seorang yang lebih berumur jelas hal ini menjadi contoh yang tidak baik bagi generasi muda. Posting permasalahan pribadi di media sosial saja sudah salah, apalagi sampai mengunggah foto saat sedang meneteskan air mata. Serupa dengan yang sebelumnya, selain mendapat hujatan dan ditertawakan, pria ini malah disuruh tobat oleh netizen.
Para perempuan melodrama
Memang sih kalau perempuan itu kadang tidak bisa memendam sakit yang di hati, namun kalau sampai di upload di media sosial jadinya bagaimana begitu. Serupa dengan kasus yang lain, para perempuan ini juga mengunggah fotonya saat menangis di media sosial. Bukan hanya itu, parahnya para perempuan ini bahkan sampai berpesan untuk mengakhiri hidupnya karena tidak kuat menghadapi kenyataan.
Entah itu hanya gertakan saja, ingin mendapatkan perhatian atau memang benar terjadi. Yang jelas perilaku tersebut seharusnya tidak dilakukan di media sosial. Apalagi melihat pola para netizen Indonesia, yang ada malah hujatan dan makian, bukan perhatian seperti yang mereka harapkan.
Kelakuan greget menangis di media sosial
Tidak cukup menangis, beberapa orang ini bahkan bisa dibilang satu level lebih tinggi ketimbang yang lainnya. Dalam kategori buruk tapinya. Pasalnya para pengguna media sosial ini menggunakan cara nekat untuk mendapatkan perhatian.
Mulai dari menjahit bibir dengan kawat, ingin bunuh diri hingga katanya sudah menangis darah. Hal justru menunjukkan kelainan pada diri para pengguna media sosial ini. Kelakuan mereka sudah sangat melampaui batas wajar. Pertanyaannya, haruskah sampai melakukan hal seperti itu agar mendapatkan perhatian? Bukannya tidak peduli, namun hal tersebut sangat salah apalagi diumbar di media sosial.
Bukannya bersikap acuh atau malah senang dengan penderitaan orang lain, namun kelakuan seperti itu justru malah merugikan diri sendiri. Bukannya dapat perhatian, yang ada malah hujatan dan bully-an dari para netizen. Oleh sebab itu jika punya masalah pribadi seperti itu, alangkah baiknya dibicarakan dengan sahabat atau orang yang dipercaya saja.