Nama ladyboy mungkin sudah banyak terdengar di kalangan kita. Ladyboy banyak di temukan diberbagai negara namun dengan nama yang berbeda. Seperti di Thailand ladyboy dikenal dengan sebutan Khatoey.
Thailand sendiri memiliki angka penghuni ladyboy tertinggi dari pada negara di Asia lainnya. Lalu sebenarnya bagaimana ladyboy di Thailand dapat hidup bersama dengan rakyat lainnya?. Berikut fakta-fakta tentang kehidupan Ladyboy di Thailand.
1. Kepercayaan Reinkarnasi
Thailand merupakan negara yang 80% rakyatnya seorang buddhisme. Dan masyarakat Negeri Gajah Putih ini mempercayai adanya reinkarnasi. Kita sering menyebutnya reinkarnasi sebagai orang mati yang hidup kembali beberapa tahun setelahnya dengan wajah atau memiliki tanda yang sama.
Lain halnya dengan di masyarakat Thailand yang mengartikan reinkarnasi sebagai kelahiran kembali, namun kelahiran seseorang ini dipengaruhi oleh kehidupan sebelumnya. Jika lahir dalam keadaan bahagia maka kehidupan terdahulunya selalu berfikiran baik dan begitu juga sebaliknya. Ladyboy pun juga merupakan reinkarnasi dari seseorang.
2. Menghargai Sesosok Ladyboy
Reinkarnasi seorang ladyboy juga ada yang menyebutkan sebagai sebuah karma. Kehidupan sebelumnya dia telah melakukan perbuatan kurang baik dan harus menjalani karma di kehidupan sekarang.
Dengan kepercayaan tentang reinkarnasi tersebut warga Thailand juga menghormati ladyboy seperti manusia lainnya. Mereka menganggap kehidupan seorang ladyboy sudah susah karena karma yang dibawanya sejak lahir sehingga tidak ada salahnya untuk saling menghormati dengan laki-laki cantik ini.
3. Merasa Bebas dan Terlindungi
Dengan jumlah fantastis ladyboy di Thailand tentunya mereka betah tinggal dinegara ini. Bahkan banyak ladyboy dari negara lain yang berpindah ke negara ini karena malu hidup atau tidak di terima di negaranya.
Di Thailand mereka diberikan tempat untuk hidup dan bergaul dengan orang sekitar. Bahkan banyak acara yang khusus dibuat untuk ladyboy seperti kontes kecantikan. Mereka juga diperbolehkan untuk mengikuti acara sosial lainnya.
4. Ladyboy Mau Mengikuti Militer
Meski bebas dan terlindungi namun bukan berarti mereka melupakan kewajiban untuk mengikuti kegiatan militer. Mereka masih berpartisipasi dan ikut serta mengikutinya segala aktivitas kemiliteran.
Namun sayangnya pemerintah setempat tidak dapat merubah nama identitas ladyboy ini ke nama barunya. Paspor dan kartu identitas masih menggunakan nama kelahiran. Bahkan penggunaan toilet pun juga harus sesuai dengan gender kelahirannya.
Kehidupan memang tidak dapat ditebak. Kita bisa saja bersandingan dengan orang-orang seperti ini. Namun merangkul mereka bukan hal yang jelek kan? Mereka juga manusia.