in

Kesempurnaan Idola Cantik Internet Ini, Bikin Kita Berkaca Tentang Sedihnya Kehidupan Dunia Maya

Lewat internet, kita mengenal berbagai jejaring sosial, Facebook, Path, Instagram, Twitter, dan masih banyak lagi. Lewat sosial media pula, kita mengenal begitu banyak orang dari belahan dunia lain, dan kita memperkenalkan diri kita pada hampir setiap orang yang memiliki sosial media. Yang sering tidak kita sadari, apakah kita telah memperkenalkan diri kita yang sesungguhnya? Atau menciptakan suatu sosok yang jauh dari diri kita sebenarnya?

Sebuah film pendek berjudul LALIN menceritakan tentang cerita di balik kehidupan seorang net idol atau idola internet yang sekarang ini banyak sekali jumlahnya. Dengan wajahnya yang cantik dan kulit yang mulus, dengan cepat LALIN mendapatkan banyak pujian dan follower di dunia maya.

Namun yang sering kita lupa saat melihat sosok idola di dunia maya adalah, kita tidak pernah benar-benar mengetahui atau mengenal mereka. Mengapa kita hidup dalam fantasi seperti itu?

Diceritakan bahwa Lalin adalah seorang wanita cantik di dunia maya. Banyak orang memujanya meskipun mereka tidak mengetahui siapa dia sebenarnya. Wanita asal Thailand ini tinggal di Jepang, dan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, ia selalu memakai masker. Suatu hal yang lumrah di negara tersebut karena masker digunakan untuk melindungi diri dari polusi. Jadi tidak akan ada seorangpun yang memperhatikan Lalin yang selalu memakai masker. Padahal Lalin memiliki alasan lain.

Lalin terlalu fokus pada kehidupannya di dunia maya, sampai ia akhirnya bertukar pesan dengan seorang pria. Setelah komunikasi yang cukup intens dan rutin, si pria mengambil keputusan bahwa ia akan mengunjunginya ke Jepang. Namun setibanya di Jepang, Lalin menolak untuk menemuinya dan justru menyuruh si pria pulang kembali ke Thailand. Mengapa demikian?

Cerita pendek tersebut mencoba membuka mata kita bagaimana sekarang ini banyak orang terlalu fokus pada image yang dibangun di social media. Akibatnya, kita justru tidak memperhatikan apa yang ada di sekeliling kita. Kenapa sih kita terlalu pusing memikirkan kehidupan di dunia maya? Hanya demi “Like”, atau komentar pujian. Apakah sebegitu rendahnya rasa percaya diri kita, sebegitu haus perhatiankah kita sampai terlena dengan balon notifikasi atau bertambahnya follower di jejaring sosial?

Hidup kita ada di dunia nyata, bukan di dunia maya. Daripada pusing mencari cara agar banyak orang menyukai dan memuja kita di dunia maya, kenapa tidak berusaha agar orang menghargai kita di dunia nyata? Karena pada akhirnya, orang yang benar-benar peduli dengan kita ada di sekitar kita, di dunia nyata.

Written by Tetalogi

Leave a Reply

4 Teknik Tawar Menawar Ala Ibu-Ibu yang Manjur Banget dan Bikin Kita Hemat Banyak Uang

5 Superhero Indonesia yang Punya Kembaran di Luar Negeri